Chapter 3

1.3K 146 24
                                    


Jeno membuka matanya perlahan ketika sinar mentari menyilaukan matanya.Dilihat nya Jennie sedang membereskan pakaian milik Haechan sambil menggerutu.

"Astaga Haechan,ini kenapa celana dalem dia ada di dalem sepatu sih,duh"

"Mii..."

"Eh,hai gantengnya mami udah bangun.duduk dulu nak terus minum dulu.habis itu mandi terus sarapan ya"

"Heumm"

"Ohiya Jen,itu Haechan tolong dibangunin ya.mami mau bangunin papi Jho dulu,udah siang ini kebiasaan emang bapa anak sama aja"cerocos Jennie tiada henti:)

Panggilan uncle jho aku ganti jadi papi yaa..

"Iya mami"

Setelah kepergian Jennie,Jeno menatap Haecha n malas.Tadi malam dia gak bisa tidur karna Haechan tidurnya muter kaya jarum jam.bahkan muka ganteng Jeno ketendang sama kaki nya Haechan.

"Chan,,bangun kita mandi terus sarapan"gugah Jeno sambil menepuk pipi gembil Haechan.

Apa haechan bangun?tentu saja tidak.berbagai upaya Jeno.membangun kan Haechan,tetap saja Haechan tidak membuka matanya,bahkan bergerak sedikit pun tidak.

"Duh Chan,mati nya jangan sekarang,makan dulu biar nanti pas mati kamu ga kelaperan"ucap Jeno asal

Sampai pada akhirnya Mark mendatangi kamar mereka dan terkekeh mendengar Jeno menggerutu.

"Ngebangunin Haechan tuh jangan dilembutin dek.malah makin pules dia"Ucap Mark sambil mencoba memencet hidung Haechan.

Akhirnya,Haechan terbangun karena kesulitan bernafas,ia terbangun sambil terengah engah menatap kesal sang kakak yang malah menertawainya.sedangkan Jeno hanya memandang datar kejadian di depan nya.

"Dah ah,Jeno mau mandi laper"ujarnya sambil mengambil handuk didalam lemari.

"Yeuu kalo laper mah ke meja makan Nyenyoo"Bangun tidur aja Haechan masih bisa menistakan orang.Sampai akhirnya Jeno melemparkan tempat pensil ke arah Haechan sambil memandangnya sinis.

Sedangkan Mark,entah apa yang lucu tapi dari tadi dia tertawa keras.Receh.


*****

Sedangkan dibelahan benua lain.Jeffrey sedang menatap lautan lepas dihadapan nya sambil bertelanjang dada dan juga merokok.

Sesekali dia menatap seseorang yang sedang tidur di dalam kamar dengan menutupi tubuhnya dengan selimut sebatas leher.tanpa diberitahu pun kalian tahu apa yang sudah di lakukan Jeffrey dengan Jihan.

Dalam lamunan nya Jeffrey memikirkan sang anak,dia belum mengirimi pesan atau ucapan selamat pada Jeno,bahkan dia tidak tau Jeno lulus atau tidak.

Ketika Jeffrey baru menyalakan ponselnya,terdapat pesan yang di kirimkan oleh Jennie.

Line

Jennie
Jeff,Jeno peringkat satu dikelas.
Dia kangen sama lo...

Jennie
Jeprii!!
Lo tau gak sih,muka anak lo kaya nahan tangis ngeliat orang tua temennya pada dateng di hari kelulusan dia,sedangkan Jeno cuma di titipin??!!!

Jennie
Bapak macem apa lo Jeff?!!
Anne kecewa sama lo!

Anne kecewa sama lo...

Im hurt daddy || jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang