Halo reader's!!
Author back lagi🙌
Jangan lupa vote dan komennya❤❤Ada yang rindu tapi buka kamu yaitu aku😃
Sorry rada garing😅😅
Happy Reading!!
🌺🌺🌺🌺Suasana jalan raya pagi ini sangat macet,dikarenakan terjadi kecelakaan didekat tinkungan sana yang melibatkan sebuah angkot dan sepeda motor membuat keadaan jalan tersendat sehingga macet tak dapat di hindarkan.
Waktu terus berjalan membuat seorang pemuda yang sedang menaiki angkutan umum itu sebal pasalnya sebentar lagi gerbang sekolah pasti akan di tutup pak Lubis satpam sekolah.
Hari ini mungkin hari yang sangat sial untuknya udah bangun kesiangan,si owl pake ngambek tidak mau jalan atau mungkin dia lupa bahwa owl belum di servis bulan ini.Meski pun owl hanya sebuah motor pespa butut tetapi Genta sangat menyangi owl dan rela menghabiskan uang jajan yang ayahnya beri untuk memnggonta ganti warna owl.
Dan di sinilah dia berakhir di sebuah angkot yang terjebak di tengah-tengah macet.
"Mang masih jauh gak?"tanya Genta pada supir angkot.
"Lumayan jauh atuh mas,"jawab sang supir angkot.
"Saya turun di sini aja mang,"ujar Genta.
"Atur nuhun mang."ucap Genta seraya turun dan membayar ongkosnya.
"Sama-Sama mas,"sahut supir angkot.
Genta memilih untuk melanjutkan perjalan ke sekolahnya dengan berjalan kaki,sambil melihat-lihat tempat-tempat yang di lewatinya.
Dan sesekali dia menyapa orang-orang yang lewat meskipun tidak di kenalnya.Brumm Brumm
Tiba-Tiba sebuah motor jenis KLX berhenti di depan Genta membuat sang empu menyipitkan matanya untuk melihat siapa orang yang mengendarai motor tersebut.
Sang pengendara membuka helm yang di kenakannya terlihat lah wajah tampan sang empu yang ternyata orang yang Genta kenal tepatnya baru di kenalnya kemarin.
"Al,"guman Genta.
"Motor lo kemana?"tanya sang empu pengendara motor alias Al.
"Lagi ngambek,"jawab Genta sekenahnya.
"Ha,"bingung Al.
Emang motor bisa ngambek,pikir Al.
Ya kali motor bukan makhluk hidup,pikirnya lagi.
Al mengeleng-gelengkan kepala menepis apa yang muncul di pikiranya,Genta menatap aneh pada Al yang melamun sambil menggeleng-geleng kepala.kesambet nih orang,pikir Genta.
"Lo kenapa geleng-geleng kepala,"ujar Genta.
"Lagi dengerin musik,"jawab Al asal.
"Oh,"Genta ber oh.
"Ayo! Bareng gue,"tawar Al kepada Genta.
"Beneran gak papa,"ucap Genta.
"Buruan! Mau gak,"lanjut Al.
"Boleh deh."sahut Genta seraya menaiki motor Al.
Mereka berdua atau lebih tepatnya Al mengendarai motor dan Genta sebagai penumpang jok belakangnya menujuh ke sekolah,tidak ada percakapan selama perjalanan mereka.
Al yang memang tidak pintar basa basi, dan Genta yang sedang bergelut dengan pikirannya sendiri.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Al mengendarai kuda besinya untuk tiba di sekolah,namun lagi-lagi kesialan menimpa Genta karena gerbang sekolah sudah di tutup lima menit yang lalu.
"Yah..telat,"ujar Genta.
"Lo gak panik gitu?"tanya Genta yang melihat Al tenang.
"Udah biasa,"jawab Al singkat.
"Masa bolos.Gak elit banget,"guman Genta yang masih dapat di dengar Al.
"Lo yakin mau masuk,"ujar Al yang di tanggapi anggukan oleh Genta.
"Ikut gue!"titah Al.
Genta pun mengikuti Al menuju kebelakang sekolah tampak sebuah tembok pembatas yang menjulang setinggi tiga meter,setelah Al menitipkan motornya di dekat warung yang biasa dia tongkrongi bersama kelima temannya.Al mulai memanjati tembok tersebut di bantu sebuah kursi yang mungkin sengaja di letakkan di sana agar mudah bagi mereka apabila akan memanjati tembok seperti sekarang ini.
"Ini mah gampang,"ujar Genta sambil melihat Al yang memanjati tembok pembatas itu.
Tanpa lama-lama Genta sudah berada di atas tembok di sebelah Al,bahkan Al tidak menyadari kapan Genta sudah berada di sampingnya.Saat di melihat ke bawah dia tidak menemukan keberadaan Genta,hampir saja dia meneriaki Genta sebelum sebuah tangan membekap mulutnya ternyata itu sang empu yang di cari-cari.
Kapan nih orang udah ada disini,batinnya.
Sttsttt
"Jangan teriak ada pak Bejo,"ujar Genta berbisik pada Al sambil melepas tangannya yang membekap mulut Al.
"Temen-Temen lo ke gep noh sama pak Bejo,"tunjuk Genta pada pak Bejo yang sedang menceramahi Zean,Rean,Ray,dan Lindo.
Mungkin mereka tepergoki memanjati tembok oleh pak Bejo,namun ada yang aneh mereka hanya berempat dimana satu orang lagi temannya.
"Mereka cuman berempat,"guman Al.
"Siapa bilang berempat,"ucap Genta menaik turun kan alisnya.
"Tuh buktinya,"sahut Al.
"Ada satu orang lagi,"kata Genta membuat Al kebingungan.
"Satu orang lagi,"beo Al.
"Buruan! Turun dulu sebelum pak Bejo liat kita.Nanti gue kasih tau,"potong Genta cepat saat Al akan bertanya.
Mereka turun dan berjalan mengendap-endap seperti maling,perlahan tapi pasti Al dan Genta menuju satu pojok yang letaknya sedikit tersembunyi dan tampaklah seorang pemuda lainnya yang sedang bersembunyi dari pak Bejo dia Zora.
Zora belum menyadari kedatangan Al dan Genta,dia masih fokus pada pak Bejo yang sedang menceramahi keempat temannya.Sampai seseorang memanggil dia dengan berbisik ditelinganya membuat Zora terlonjak kaget.
"Hampir aja jantung gue copot."ucapnya sedikit berbisik sambil mengelus dadanya kaget.
"Masih hampir,"ujar Al berbisik juga.
"Jahat lo jadi temen,"sahut Zora dramatis.
Membuat Al memutar mata malas.mulai lagi,pikirnya.
Tanpa mereka bertiga sadari pak Bejo sedang berjalan menujuh pada tempat mereka bersembunyi,karena beliau mendengar suara orang berbicara.Genta yang sedari tadi menyimak pembicaraan nyeleneh Al dan Zora seketika tersadar saat tidak melihat pak Bejo ditempat dia memarahi Zean,Rean,Lindo,dan Ray.
Mendadak gue merinding ya,batin Genta.
Saat menoleh Genta melihat seseorang yang sedang berdiri disampingnya sambil memperhatikan ketiga remaja itu.
Mampus,batinnya.
Sorry jika masih banyak typo😅
Jangan lupa vote dan komennya reader's☺
See you next part❤❤
Bubay👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy,insaf??
Humor[Biasakan follow dulu sebelum baca] Siapa sih yang gak pernah dengar dengan yang namanya "badboy" pasti terlintas dipikiran kita.Sekumpulan preman sekolah,anak nakal,anak-anak yang suka buat onar dan semacamnya. Ini cerita tentang sekelompok badboy...