1. Ka Syam

117K 455 4
                                    

Aku Anne, aku adalah anak seorang pembantu. Ibuku Art dan sudah bekerja 10tahun pada keluarga bramasta.

Kini aku kuliah di salah satu perguruan tinggi. Bos ibu membiayai uang semester kuliah. Pak Bramasta dan Ibu Anyelir memang sangat baik, bahkan bu Anyelir menganggapku sebagai anaknya sendiri.

Keluarga Bramasta memiliki 1 anak lelaki tang umurnya tidak beda jauh, namanya Syam Hendrawan Bramasta. Kami di satu tempat kuliah yang sama, tapi memang jarang mengobrol. Kak Syam itu dingin, padahal dia tampan.

Siang ini aku sedang menjemur pakaian menggunakan tanktop merah dan celana pendek. Karena memang majikanku sedang keluar kota selama dua minggu dan ibuku sedang pergi ke kampung lusa baru pulang, karena adikku paling kecil sakit.

Aku yang tidak mendengar panggilan Kak Syam menbuat Kak Syam menghampiriku dan aku berbalik.

"Ne, gue panggilin dari tadi lo gak denger?"

"E-eh, maaf Kak. Tadi saya lagi fokus jemurin."

Mata Kak Syam memicing ke arahku. Karena memang klo bertemu dengan Kak Syam aku tidak pernah memakai pakaian seperti ini. Karena memang sedang panas saja, kaosku ku copot.

"Bikinin gue minum anter ke kamar gue aus."

Aku membungkuk, "Baik ka."

Setelah Kak Syam pergi, sungguh dari belakang dia memang tipeku sekali, tapi mana mungkin dia kan anak majikanku.

Aku menggelengkan kepalaku dan mencari kardiganku. Karena kalau pake kaos nanggung, kerjaanku belum kelar.

Kini aku sudah berada di depan pintu kamar Kak Syam dan menggetuknya.

"Sekalian beresin kamar gue dong."

Aku hanya mengangguk dan masuk mulai membersikan kamarnya. Sebenarnya saat aku menunduk sudah dipastikan belahanku terlihat dan bokongku menonjol.

Tiba-tiba Kak Syam menampar bokongku. "Kak Syam, kok—"

Kak Syam menaruh telunjuknya di bibirku. "Nungging di kasur sekarang."

Aku menuruti saja, dari pada ngamuk.

Saat aku menungging, Kak Syam meremas pantatku membuat aku melenguh dan menurunkan celanaku.

"Kak ngapain?"

"Diem dan nikmatin aja. Lo sengaja kan dari tadi mancing gue?"

Aku hanya diam saja, jujur saja aku suka membayangkan di entot oleh Kak Syam.

Tangan Kak Syam meremas kedua pantatku dan tiba-tiba lidahnya menjilat intiku dari belakang.

"Hmmm...." Serangan mendadak seperti ini membuatku melenguh.

Kak Syam mengusap klitorisku dengan lembut membuatku makin mendesah. "Shit, Ne, lo emang—"

Kak Syam membalikkanku dan membuka kedua kakiku lebar. Jemarinya membelah intiku dan menggesek klitoris.

"Ahhh Kak Syam..."

"Iya mendesah cantik."

"Ahhh hmmm Kakkkk...."

Lalu lidah Kak Syam ikut menjilati seluruh intiku membuat aku menekan kepalanya makin masuk.

"Ouhhh ahhh Kakk aahhh yaaaa...."

Kak Syam melepaskan jilatannya dan membuka seluruh bajunya. Dan duduk di sofa yang tidak jauh darinya.

"Lo jalan sambil buka semua baju lo."

Jangan di pikir aku masih perawan, aku pernah bercinta sama salah satu om-om untuk mendapatkan uang. Uang berjalan dengan menggoda ke arah Kak Syam.

Dengan napas memburu Kak Syam memegang penisnya dan sedikit mengusapnya.

Aku langsung saja menjilati penis dari kepala hingga aku masukkan ke dalam mulutku. Membuat Kak Syam menekan kepalaku dan kepalanya bersandar pada pala sofa.

Setelah itu Kak Syam menarikku ke atas  dan menjilati payudaraku. Aku sesekali menggesekkan penisnya pada milikkku. Membuatnya sesekali menggeram.

Aku disuruh sedikit berdiri mengangkanginya dan lidahny kembali menjilati intiku sambil memasukkan kedua jarinya.

"Ahhh ahhh Kak Syam ahhhh..."

Aku menekan intiku ke mulutnya agar semuanya dapat dijilati. Sungguh lidah kak Syam nikmat sekali dan aku pun keluar.

"Ahhhh kak Anne keluar ahhhhh..."

Kak Syam masih terus menjilati sampai akhirnya aku terjatuh ke pangkuannya. Lalu Kak Syam menyuruhku minum air yang di berikannya.

Beberapa menit kemudian aku merasa kembali sange. "Kak....," panggilku sedikit mengesekkan penisnya ke intiku.

"Siap bermain yang sesungguhnya sayang?" Bisik Kak Syam dan langsung menidurkanku.

Dia mengangkat kedua kakiku ke pundaknya dan memasukkannya.

"Ahhh Kak Syam ahh ahhh hmm ahh ohhh yaaa aahhh..."

Kak Syam makin dalam mendorong penisnya. "Hemm ahhh hemm ah ohhh yaaa ahhh..."

"Enakk?"

"Ahhh yaaa ahh e-enakk kaa."

Aku merasa ingin keluar lagi langsung berteriak. "AHH AHH KAK AHH ANNE MAU KELUARR..."

Aku keluar untuk kedua kalinya, Kak Syam membawaku ke kasur dan membuatku menungging. Kedua tanganku di satukan ke belakang dan kembali di hujam. Sesekali juga Kak Syam menampar bokongku.

"Ahhh fuckk ahh ahh yaaa ahh ohhh..."

Loving SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang