10

3.6K 488 64
                                    

.
.
.

Pagi ini sma setia negara digempar kan dengan adanya berita kalau ada kolongmerat yang datang ke sekola mereka, oke mungkin karna beberapa dari mereka juga orang tinggi dinegera ini, mereka gak bakal kaget kalau kolongmerat itu mau ketemu salah satu temen mereka yang setara kastanya sama dia, tapi ini enggak. Yang kolongmerat itu cari, renjun. Benar sekali, lee renjun si biasa aja yang sebenernya gak biasa aja.

Lagi lagi kantin jadi tempat mereka buat ketemu, didepan pintu kantin udah banyak bodyguard yang berdiri menjaga wilayah nona nya biar gak tersentuh yang lain kecuali kaki renjun dan nona nya.

Renjun udah duduk cantik didepan seorang perempuan yang gak kalah cantik dengan busana yang gak bisa dibilang sederhana, didepan pintu kantin udah banyak banget  anak anak murid bahkan guru yang melihat ke arah mereka, renjun ngedengus kesel, kalau gini bisa bisa ia beneran ketauan identitas aslinya sebelum hukuman ayahnya selesai, ck ribet banget si mereka pake susulin dia ke Indonesia.

Perempuan cantik itu minum teh dari teko yang dia bawa sendiri, terus natap renjun sebelum taro teh nya ke meja lagi "ternyata prasangka itu benar, huang renjun sudah dibuang ayahnya" alunan merdu dengan suara halus disandingkan dengan bahasa china itu mengalun, renjun tetap menikmati teh nya, menandakan dia belum ingin menjawab nona cantik didepannya

"Harusnya aku waspada saat jaemin meminta untuk ke Indonesia" nona itu menatap renjun, dan tersenyum cantik "ternyata ia sedang mengejar jalang kecilnya yang dibuang keluarga" suara itu mengudara begitu saja, bersama senyum manis sang nona, jika saja orang orang dikantin yang melihat mereka tau bahasa china mungkin mereka tidak akan terkagum kagum dengan senyum licik sang nona.

Renjun menatap nona itu dengan tatapan sederhana, ia menaruh gelas nya dimeja dan menangkup kedua tangannya ditumpukan kakinya yang tumpang tindih "nona jauh jauh datang, hanya untuk mengatakan itu? Sungguh aku sangat menghormati perkataan nona dan nona yang datang jauh untuk menjenguk ku"  renjun tersenyum cantik

"Aku sangat ingin menyambut nona dikediaman ku, tapi mungkin nona tidak mau berada dikediaman anak buangan seperti ku, benar? Sampai akhirnya nona repot repot datang ke tempat ini dengan membawa separuh divisi keamanan rumah song. aku sangat terkesan dengan tekad nona untuk membuka identitas asli ku"  renjun masih menahan muka baik nya didepan nona muda keluarga song, jika dia muak mungkin dia akan menembak kepala nona song didepan kantin ini

Nona song mendengus dan memejamkan mata, sebelum kembali kan muka nya ke bentuk semula, ia tersenyum "tentu. niat baik ku harus mendapatkan hadiah, benar?"

Senyum renjun mengembang "ah. apa nona juga dibuang, hingga mengharapkan hadiah dari si kecil yang sudah dibuang keluarganya ini? Ternyata nasib kita tak jauh berbeda nona song" senyum renjun terkesan manis untuk semua orang namun tidak dengan nona song ini, dia malah melihat senyum mengejek terpampang dibelah bibir anak bungsu keluarga huang itu.

Song yuqi mendengus, kenapa ia selalu tak berkutik ketika renjun sudah mulai membuka suaranya, seakan akan ia hanya melihat jalan buntu untuk terus beradu argumennya dengan sihuang.

Disamping itu, didepan bodyguard keluarga song dan didepan pintu kantin, jaemin menatap wajah bodyguard keluarga song "minggir" ujarnya dengan datar dan suara deep yang terkesan dingin, matanya menelisik nona song yang membelakang pintu kantin, ia benar benar emosi sekarang.

Bodyguard Keluarga song tidak mengidahkan perkataan laki laki bermarga Na yang dimana ia adalah calon menantu keluarga song dan calon suami nona song, jaemin memejamkan matanya dan disaat itu juga ia melambungkan kaki panjangnya ke muka dua bodyguard yang menjaga kantin, bodyguard itu langsung tersungkur dan pingsan, tangan jaemin tetap berada dibelakang punggungnya, bodyguard yang lain mulai berjalan kearah jaemin sebelum berhenti karna perkataan tuan muda Na didepan mereka

"Jika kalian berani maju, ku buat perusahaan song hancur detik ini juga" ini dia si--Na pengendali saham terbesar perusahaan song, hampir 70% saham perusahaan song adalah miliknya, jika mereka berani menantang tuan muda didepan mereka ntah mereka akan bekerja dimana lagi nanti, akhirnya mereka memundurkan diri dan membuka jalan bagi jaemin untuk ke meja nona song dan renjun--nya berada.

Itu semua tak luput dari pasang mata semua penghuni sekolah itu, bahkan jeno sekalipun, dia memang tidak pernah mementingkan perusahaan ayahnya bahkan dia bertekad tidak akan menjadi penerus perusahaan besar itu, tapi ketika ia melihat jaemin sepertinya memiliki kendali atas industri china, tentu dia tak mau kalah dari pesaing nya itu, apalagi tatapan kagum remaja yang berada disana kepada jaemin, sungguh jeno agak muak dengan itu, Kali ini dia bertekad untuk belajar bisnis ayahnya.

Jaemin melakahkan kakinya santai menuju kedua orang itu, setelah sampai dia menatap song dengan pandangan tajamnya "untuk apa nona muda song kemari dan mengajak kekasihku  untuk bercengkrama" suara jaemin mengalun dingin dengan menekan kata kekasihku membuat hak pertahanan yang menyakiti hati nona song didepan mereka, jaemin mendudukan dirinya disamping renjun, renjun tetap sama meneguk teh dan tidak mengubris perang dingin yang kedua nya layangkan, bahkan renjun juga tidak berniat membenarkan perkataan jaemin tentang kekasih, dia juga muak dengan nona manja didepannya ini ngomong ngomong.

"Kau berkencan dengan orang lain, disaat kita bertunangkan tuan Na? Ah, hatiku agak sakit jika begitu" suara itu dibuat buat merdunya dan menatap kedua laki laki didepan nya, ia benar benar membenci sibungsu huang sampai mati jika jaemin kembali kepada sihuang

"Tunangan? Aku sudah memutuskan tunangan itu sebelum ke Indonesia, anda bisa pergi nona, anda bukan lagi calon dari nyonya Na untuk kedepannya" tangan jaemin terangkat menunjuk pintu keluar dengan mata datar dan senyum sinis

Menghilangkan rasa sakit hati, yuqi meminum teh nya dan menatap tehnya tanpa mengidahkan perkataan jaemin "tuan huang, kau tahu air teh ini awalnya hanya air biasa lalu ku campuri teh untuk membuatnya berubah warna" yuqi tersenyum sinis

"Kau tahu apa yang akan ku lakukan kedepannya tuan huang, jadi jaga langkah mu" renjun tersenyum manis, jaemin berdecih menatap jengkel nona song didepannya ini

"sangat terhormat diberi nasihat dari nona song, dan apa nona tahu tuhan menciptakan keledai tapi membenci suaranya? ...

...Karna keledai adalah hewan paling bodoh didunia dan yang lebihnya suaranya sangat meganggu, ku harap nona song tidak memiliki keledai, atau nona akan sama bodohnya dengan hewan itu" renjun tertawa kecil

"Maafkan aku, aku hanya tiba tiba memikirkan hewan itu saat kita berbincang, sepertinya aku sangat melihat hewan itu didirimu nona"

Nona song mengepalkan tangannya kuat dan menatap mata huang dengan tajam, sebelum berdiri dan melangkah keluar dari kantin itu, jaemin tersenyum memandang wajah renjun, ia sangat menyukai renjun dengan kata kata kasarnya, itu perpaduan yang amat memukau hatinya, uh ntah kenapa cinta nya kepada sibungsu huang bertambah setiap harinya.

Jeno melangkah maju kebangku renjun dan mendudukan dirinya disamping kiri renjun, sedangkan jaemin disamping kanan renjun, ia menatap jaemin "menjauh dari miliku, bodoh" jaemin mendengus

"Aku akan menjauh....

.... menjauhkan mu dari renjun" jaemin membalas tatapan tajam jeno, mereka sama sama berperang lewat tatapan itu membuat atensi kantin masih melekat didiri renjun, sebenarnya mereka heran mengapa pangeran pengeran itu bisa menyukai renjun yang rakyat biasa

Tangan renjun menutup kedua mata pemuda itu "aku doakan kalian menjadi pasangan, kakek ku pernah berkata benci bisa jadi cinta, dan cinta bisa membuat benci, wah perumpamaan yang bagus untuk Kalian" renjun mendorong bangku nya dan pergi dari sana, jaemin dan jeno gelagapan apa apaan maksud renjun itu, membayangkannya saja sudah membuat mereka muntah geli

"TIDAK AKAN PERNAH!!" Serempak mereka bersuara dan pergi dari kantin berlari mengejar renjun yang agaknya sudah jauh dari pintu kantin.

Tbc.

without you [NORENMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang