˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚"Je t'aime tellement, Draco"˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚
Setelah semua pelajaran selesai, sesuai janji, [name] kembali menjenguk Draco di hospital wing. [name] membuka pintu besar hospital wing lalu segera masuk ke dalam.
"Hai Drake" sapa nya sambil berjalan ke ranjang Draco yang sedang di periksa rutin oleh Madam Pomfrey.
"Love" sapa Draco. [name] membalas nya dengan senyuman singkat.
"Sore, Madam." sapa [name] tersenyum pada Madam Pomfrey yang baru saja selesai memeriksa keadaan Draco.
"Sore, Ms. Zabini. Keadaan Mr. Malfoy sekarang sudah pulih. Mr. Malfoy bisa keluar dari sini sekitar satu atau dua hari lagi."
"Tidak bisa kah aku pergi sekarang?" tanya Draco angkuh.
"Kau masih harus dipantau, Mr. Malfoy"
Draco mendengus tidak terima. Mendengar itu, [name] segera berucap seraya tersenyum maklum, "Ah, terima kasih, Madam. Aku jamin Draco tidak akan melarikan diri"
Madam Pomfrey mengangguk kikuk. "Baiklah. Permisi" pamit nya lalu segera berjalan pergi keluar hospital wing.
"Yang benar saja. Melarikan diri?" protes Draco. [name] hanya terkekeh mendengar nya.
Hening sebentar.
"Bagaimana tadi pelajaran nya?" tanya Draco tiba-tiba. Mengambil tangan [name] lalu mengelus nya lembut.
"Tidak ada arithmancy hari ini, jadi tidak seru." jawab [name] sambil terduduk di tepi ranjang.
"Kau tahu, aku menunggu mu sedari tadi" ucap Draco jujur membuat [name] tersenyum salah tingkah. Selama kekasih nya pergi belajar, ada satu hal yang terngiang-ngiang di pikiran Draco.
Melihat Draco hendak terduduk, [name] segera mencegah nya. "Jangan dulu duduk"
"Aku sudah bisa, love" ucap Draco bersikukuh kembali pada niat nya untuk terduduk di atas ranjang.[name] hanya bisa menggelengkan kepala nya. Keras kepala.
"Love"
"Ya?"
"Kau mau tidak menikah denganku?"
Apakah ini pembukaan yang tepat?
"Apa?" tanya [name].
"Kau, mau menikah denganku, tidak?" ulang Draco.
[name] mengernyitkan dahi nya heran. "Kita masih terlalu muda untuk memikirkan itu, Drake."
"Jadi kau tidak mau menikah denganku?" tanya Draco sekali lagi.
"Bukan begitu-"
"Jawabannya hanya iya atau tidak" sambar Draco mulai serius.
[name] semakin terheran mendengar nya. Lagipula dia belum siap untuk menikah. Mana ada remaja berusia 16 tahun yang sudah siap menikah? Ada, sih. Tapi bukan [name]. Dia sadar diri bahwa pemikirannya belum dewasa.
Hening. [name] tidak menjawabnya. Draco semakin menatapnya serius.
"Drake, wajahmu, jangan begitu-" tangan [name] terangkat hendak menyapu wajah nya.
"Tidak. Dengar. Kau hanya bermain main dengan ku?" ucap Draco mencekal tangan [name]. Ia hanya terlalu khawatir. Terlalu khawatir kalau saja [name] tiba tiba meninggalkan nya.
"Apa? Tidak lah" jawab [name] kesal meninggikan suara sambil melepas cekalan tangan Draco.
"Kalau begitu, jawab pertanyaan ku tadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐒. 𝐙𝐀𝐁𝐈𝐍𝐈 : draco malfoy [tahap revisi]
Fanfiction𝗦𝗢𝗠𝗘𝗛𝗢𝗪, 𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘥𝘪𝘯𝘢𝘳𝘺 𝘈𝘮𝘦𝘳𝘪𝘤𝘢𝘯 𝘨𝘪𝘳𝘭 𝘵𝘶𝘳𝘯𝘴 𝘰𝘶𝘵 𝘵𝘰 𝘣𝘦 𝘢 𝘡𝘢𝘣𝘪𝘯𝘪 ---𝘸𝘩𝘪𝘤𝘩 𝘪𝘴 𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘤𝘪𝘦𝘯𝘵 𝘱𝘶𝘳𝘦𝘣𝘭𝘰𝘰𝘥 𝘧𝘢𝘮𝘪𝘭𝘺 𝘸𝘩𝘰 𝘭𝘪𝘷𝘦𝘥 𝘪𝘯 𝘵𝘩𝘦 𝘞𝘪𝘻𝘢𝘳𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘞𝘰𝘳𝘭𝘥. ꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦...