Setiba di depan rumah Minju, Minju turun dari motor Yujin kemudian membungkuk sopan sekaligus mengucapkan terima kasih. Baru saja Minju ingin berbalik, tangannya di tahan oleh Yujin.
"Minju, sebentar...."
"Iya kenapa Pak?"
"Boleh saya minta nomor kamu?"
DUARRRR
'Hah? Sumpah ini guru freak banget. Udah tadi nyuruh peluk, sekarang minta nomor. Asli ilfeel gue jadinya,' batin Minju.
Minju akui ia sempat suka dengan gurunya ini, tapi gabisa dibohongi kalau dia paling ilfeel sama cowok yang pdkt secara terang-terangan. Ia ingin orang yang menjadi kekasihnya kelak adalah orang yang telah lama berteman dengannya. Namun sayangnya, sampai saat ini Minju tidak mempunyai satu orang pun teman cowok. Semua cowok di sekolahnya ingin langsung menjadi pacarnya tanpa melewati fase pertemanan. Bahkan ia pernah mendengar rumor bahwa anak cowok di sekolahnya bertaruh untuk bisa menjadi kekasihnya. Ya gimana yaa, susahnya jadi primadona sekolah ya begini.
"Untuk apa ya pak?" Tanya minju dengan nada sesopan mungkin.
"Oh begini, kamu kan ketua kelas 11-1. Nah, saya sedang mengumpulkan nomor ketua kelas, karena sepertinya saya akan sering meminta bantuan ketua kelas nantinya"
'Oalah asu, udah geer aja gue hufft,' batin Minju
Minju pun mengambil hp Yujin yang sebelumnya sudah Yujin serahkan. Setelah mengetikkan nomornya, ia mengembalikan hp tersebut ke pemiliknya.
"Terima kasih ya," ucap Yujin sambil tersenyum.
Minju pun pamit dan segera membalikan badan untuk masuk ke rumahnya.
"Ohiya Minju sebentar..."
Minju kembali berbalik ke arah gurunya.
"Kalau saya chat kamu selain urusan sekolah, gapapa kan ya?"
DUARRR
'Kalo ngatain guru sendiri asu, dosa ga ya...' batin Minju.
"Iyah terserah bapak aja," ucap Minju sambil memaksakan senyumnya agar terlihat sopan.
"Oke kalau begitu saya pamit pulang ya, kamu cepat sembuh ya," ucap Yujin sambil menunjukkan senyum paling manis.
"Baik pak, sekali lagi terima kasih atas makanan dan tumpangannya."
Minju pun segera masuk ke rumahnya sambil ngedumelin gurunya yang bisa-bisanya nyari kesempatan hufft.
Baru saja ingin memakan Mcd dari Pak Ahn, tiba-tiba Minju dikagetkan dengan suara yang berasal dari depan rumahnya.
"KIM MINJU!! YAAA!! KELUAR LU!!!"
'Astaga Jo Yuri...... Dikira gue gapunya tetangga kali main tereak2 begitu' dumel minju sembari berjalan ke luar rumah.
"YA!! JO YURI!! LU BISA GA SIH NYANTE DIKIT. UDAH KAYAK RENTENIR MAU NAGIH UTANG LU HEH," ucap Minju sambil mijit pelipisnya karena dia memang masih pusing karena sakit dan ini ditambah pusing karena kelakuan sahabatnya.
Minju pun membukakan pagar untuk sahabatnya itu.
"Ya emang gue mau nagih utang ke lu!!" ucap Yuri masih ngegas, tapi suaranya lebih pelan karena Minju udah dekat dengan dia.
"Hah? Utang apaan coba, perasaan lu yang lebih sering ngutang ke gue"
"Lu utang cerita sama gue!! Pokoknya lu harus cerita semuanya gamau tau!!" ucap Yuri sembari masuk ke rumah Minju. Ia emang udah gatau malu lah kalau udah di rumah Minju.
"Apaan sih yur, gue baru gamasuk sehari mau cerita apaan cobaa"
"Jangan pura-pura gatau ya Kim Minju... Pertama, lu kan lagi sakit, terus kok tadi keluar? Trus kedua, lu tadi keluar sama cowok kan?? Ngaku lu! Apaan banget deket sama cowok tapi ga cerita-cerita ke gue!" ucap Yuri bete.
Minju tidak menggubris omongan sahabatnya itu. Ia malah melanjutkan makannya yang tadi sempat tertunda.
"Tuh kan Minju, lu udah ga nganggep gue sahabat ya sampe di kacangin gini," ucap Yuri sambil cemberut.
"Hufft... Berisik ah lu yur, gue lagi sakit dan lagi laper, jadi biarin gue makan dengan tenang plis."
"Hufft, tapi habis ini cerita ya!"
"Iyaa, bacot ah."
Tiba-tiba suasana menjadi hening.
"Ju, kok lu makan sendiri sih? Ga nawarin gue?"
"Ga! Gaada! Gue belom makan dari tadi pagi, jangan ambil jatah makan gue!"
"Ck.. yaudah kalo gitu gue minta minum yak."
"Yaudah, ambil aja sendokir sana!"
Kelar Minju makan, Minju pun menceritakan semua yang terjadi hari ini sama sahabatnya itu. Ia juga menceritakan bahwa cowok yang mengantarnya tadi adalah Pak Ahn, guru sekolahnya.
"HAH?! DEMI APA?! OMAYGADNISS.... KIM MINJU! LU DIANTER PULANG SAMA PAK AHN? OMAYGADDD GRANDMOTHER."
"Yur, bisa biasa aja ga ngomongnya? Gausah tereak-tereak gitu kan gue disini yur, ga jauh dari lu," ucap Minju dengan nada memelas.
"Ehiya maap ju kelepasan, abis gue kaget banget kok lu bisa bareng Pak Ahn."
"Kan tadi udah gue jelasin panjang lebar yur. Udah ah, lu pulang gih. Gue ngantuk, mau tidur lagi."
"Dih, kok lu ngusir sih. Kan tadi lu yang nyuruh gue ke rumah lu."
"Iya itukan tadi pas gue baru bangun. Sekarang gue udah kelar makan dan ngantuk lagi uhuk uhuk," ucap Minju kemudian berbaring diatas sofa ruang tengah.
Yuri meletakkan punggung tangannya ke dahi Minju.
"Ju, badan lu masih anget banget. Jangan tidur disini deh ju, mending di kamar aja yuk."
Minju pun menurut, ia dibantu Yuri berjalan ke kamarnya. Ntah kenapa rasanya ia semakin lemas apalagi setelah bertemu Pak Ahn dan Yuri hari ini.
Setelah di kamar Minju, Yuri pun duduk di kasur Minju sembari senderan di kepala tempat tidur, kemudian ia membuka hpnya.
"Lu ga pulang yur?"
"Gue nungguin lu sampe nyokap lu pulang deh ju, ntar kalo lu kebangun butuh apa-apa kan berabe kalo sendirian."
"Yaudah, gue tidur yak."
"Iyaa, gws ju."
"Hmm.." ucap Minju yang kemudian tertidur.
Tbc...
Mo cerita, sumpah ya izone bikin ig pribadi bener-bener bikin mood gue naik banget woi. Tiap ada notif dari akun fanbase ato gc wa izone pas ngasih tau ig pribadinya member gue langsung tereak2 gajelas wkwkwkwk. Asli jadi berasa deket aja sama member, apalagi mereka sering update ig sm sg. Intinya mood gue naik banget lah. Yuk bisa yuk hari ini minju/yuri gitu muncul di ig pribadinya. Ato kalo bisa keduanya sok atuh barengan update/bikin ig hehehehe kangen banget akutuu:((
Sekian dulu gaiss hari ini, semoga suka yaa... Jangan lupa vote n comment!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Soon To Be My Ahn | Jinjoo
FanfictionMenjadi primadona dan ditaksir semua cowok di sekolahnya sudah terlalu biasa bagi Kim Minju. Namun, bagaimana kalau ditaksir sama guru? BxG