Setelah menunggu 2 hari, akhirnya dokter bayu menghubungi arga, akan hasil test askara yang sudah keluar, untungnya hari ini hari libur,mereka bertiga langsung menuju ke rumah sakit.
"Permisi dok"ujar arga
"Kalian silahkan duduk"
"Jadi gimna dok??Hasil test nya adik saya ngakpapa kan??"tanya arga
"Dengan berat hari saya memberitahu bahwa paru- paru askara tidak dapat berfungsi sebaik biasanya"sambil memberi satu lembar kerta
"Maksud dokter adik saya??"bukanlah arga yang menanya tak bukan lain raga yang sdg khawatir dgn kondisi adiknya
"Iya salah satu paru- paru askara tidka berfungsi dengan baik, dengan itu saya akan memberikan obat untuk askara untuk dikomsumsi setiap harinya, dan kamu aska jangan berfikir yang ngak ngak kamu harus yakin kalau kmu bisa smbuh, dan kita akan berjuang sama- sama"ujar dokter yang dibalas dengan anggukan askara karna sedari tadi ia hanya melamun
"Baiklah ini resep obat yang akan klian tebus"
"Baikdok, terimakasih dok"ujar arga smbil menggenggam tangan askaKetiga pemuda itu sudah berada di dalam mobil dengan tujuan balik plg, sehabis mereka menebus obat askara.tak terasa mereka sudah sampai dihalaman rumah.
"Aska mau kemana?? Makan dulu"aska yang nyelenong masuk rumah tanpa sepatah kata
"Aska ngak lapar"ujar nya meninggalkan abang-abangnya dan langsung masuk ke kamar dngan bantingan pintu yang sangat keras smpe terdengar smapai ke lantai bawah, ya kamar aska dilantai 2 ya.
"Mungkin belum percaya dia bang"ujar raga
"Jangankan aska abang pun ngak percaya adka yang suka buat onar, yang bar-bar,slalu jawab yang abang bilang, seketika murung kayak tdi, dan skrng menanggung penyakit paru-paru"ujar arga dan menahan tnagis nya
"Bagaimanapun aska harus sehat"ujar nya lagi
"Iya bang"
"Skrng kita jangan drob, kalau kita drib malah bikin aska semakin drob""Kenapa sih harus gww??knpa"askara terisak
"Knpa ngak orang lain, knpa harus gw"
"Skrng apa??Gw harus minum obat, ketergantungan sama obat, tanpa kbat gw bisa mati kapan pun"tak terasa ada ornag mengelus punggung aska
"Jangan bilang gitu ka,abang yakin kaku bisa lalui semuanya, kita lalui bersama okey"ujar arga
"Tapi bang.."belum aska melanjutkan katanya arga langsung menarik aska ke pelukannya"aska pun semakin terisak
"Kenpa jarus aska bang, knpa ngak ornag lain,aska masih mau ngelaluin hidup aska tanpa penghalang,apalagi aska bergantung sma obat"
"Udah jangan dipikirin, udah jangan nagis lagi, nanti dada kamu skit terus sesak"
"Bang apa aska masih boleh main basket"tnya aska
"Ka,untuk saat ini jangan dulu,abang ngak mau kamu knpa-knpa"
"Bang..."
"Ka abang tau penyakit kamu masih tahap awal,tapi itu jadi salah satu alsan biar kamu cepat smbuh seblum penyakitnya nyebar kmana-mana"
"Sekarnag udah ngerasain sakit kan, masih mau ngerokok?hammm??"
"Bang aska emang ngeroko tapi itu berhenti lama kok"
"Sejak kapan kamu ngerokok??"
"Waktu kelas 2 Sma,itupun aska cuma nyoba- nyoba bang,tapi kesini- kesini jadi ketahihan,tapi aska jujur udah berhenti kok""Bang"
"Hammm"
"Jangan kasih tau fanya ya kalau aska skit"
"Knpa???"
"Aska cuma ngak mau dianggap lemah sma orng- ornag"
"Ka sakit itu takdir kita"
"Aska tau bang"
"Iya tu bang sakit itu takdir, tapi kalau bukan kita yang ngundang takdir itu"ujar raga yang nyelonong
"Apaan sih lu bang, dan lu jangan bilang fanya kalau gw sakit,titik ngak pake koma, gw ngak mau dibantah"
"Yudah skrng tidur,bsok kakau udah baikan boleh sklah,tapi kalau ngerasa sesak atau skit ngak usah masuk dlu"
"Iya bang"Typo dalm bacaan maaf ya gess
Jangan lupa vote sma coment jga ya
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA
Short StoryDisayangi itu menghangatkan, tapi bukan disayangi dengan sosok ayah, melainkan abang- abangnya. "Gimna rasanya disayang ayah, dielus ayah, ingin rasanya ngerasin itu semua" "Apa dengan sakit gw bisa ketemua sma ayah, disayang ayah" Kenapa harus gw...