💌 Bagian 20

1.4K 233 14
                                    

🌾 Perjanjian 🌾

💮💮💮

Hari Sabtu tanggal 7 Juli, Rei sudah menyelesaikan UAS-nya. Baru saja Rei keluar dari kelas, ia langsung disambut oleh Mahesa yang sudah berdiri di balkon depan ruangan tempatnya ujian.

Mahesa berbalik lalu tersenyum ke arah Rei, "Gimana ujiannya? Lancar?" tanya pemuda itu dengan senyum tipis.

Rei masih terdiam di depan pintu kelas dengan kedua mata yang menatap Mahesa, bibirnya melengkungkan sebuah senyum cantik pada laki-laki itu. Mahesa mengerutkan keningnya, "Rei, kenapa senyum gitu?" tanya Mahesa heran.

Rei menggeleng lalu tertawa pelan. Mendadak pipinya merona, "Nggak. Seneng aja aku abis selesai ujian, eh langsung disambut kamu," balas Rei. Pipinya masih saja merona samar.

Mahesa mendengus lalu ia mengacak surai Rei dengan lembut, "Karena kamu sudah selesai ujiannya, jadi hari ini saya bakalan nganterin kamu kemana aja. Kamu mau makan siang sampai dinner sekali pun saya yang akan bayarin atau kamu mau kita ke pantai Ujung Genteng? Boleh. Saya bersedia nyetir jauh asal sama kamu," ujar Mahesa yang disertai dengan senyum tulusnya.

Rei masih betah berdiam lama sambil memandangi wajah Mahesa. Teman-temannya yang lain sudah berdeham bahkan batuk dengan sengaja untuk mengejek Rei. Tapi sayang, Si Mungil sama sekali tidak peduli, yang ia pedulikan hanya Mahesa dan betapa beruntungnya dia menemukan seseorang seperti Mahesa. Yang menyayanginya tulus, selalu menjaga dan menghormatinya kapanpun.

"Bener mau nurutin aku nih?" tanya Rei memastikan.

Mahesa mengangguk, "Iya. Apapun buat kamu," balasnya.

Dasar bucin tingkat akut dan tidak tertolong lagi!

"Ayo kita ke Ujung Genteng! Aku mau ke pantai yang ada disana terus aku mau kita ke Bandung, eh?! Atau Cianjur aja?!" ujar Rei lagi. Tentu saja dengan semangat!

Mahesa tertawa lebar melihat ekspresi penuh semangat dari Rei, "Pantai Ujung Genteng, Taman Bunga Nasional, we are coming!!!"

Mahesa segera menarik tangan Rei dan membawanya berlari menuruni tangga. Hari ini keduanya tampak bersemangat sekali, diakhir pekan akhirnya mereka berdua bisa kencan sekaligus melepas rindu yang tertahan selama 2 minggu.

Teman-teman Rei hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan 2 manusia yang tengah jatuh cinta.

"Indah banget kayanya ya ngerasain jatuh cinta. Dunia seakan milik berdua," gumam Sherina sambil menatap lorong lantai 2 dengan sendu.

"Pfftㅡkan lo sama Haidar, Sher," celetuk Rasya yang langsung mendapatkan lirikan tajam mematikan milik Sherina.

"Amit-amit deh! Mending gue jomblo seumur hidup dari pada sama manusia kaya dia," balas Sherina sambil menggetuk-getukan kepalan tangannya pada dinding balkon.

"Awas ntar kemakan omongan sendiri."

"RASYA, SINI LO!!! GUE CEBURIN KE KOLAM KANTIN LO!!!"

***

Mahesa dan Rei menjadi pusat perhatian seluruh mahasiswa dari 2 kampus yang berbeda itu. Kisah cinta mereka sudah menyebar diseluruh kalangan. Mulai dari fakta sampai hanya sekedar gosip yang beredar. Tapi Mahesa dan Rei tidak terlalu ambil pusing dengan itu semua, mereka yang menjalani dan orang lain tidak perlu ikut campur dengan hubungan mereka. Karena pada dasarnya orang lain tidak akan mengerti apa pun tentang mereka, perasaan dan hubungan mereka. Biarlah orang-orang itu yang menjadi penghias dalam perjalanan cinta mereka.

Lay Your Head on Me 📌 Markren ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang