Prolog

47 2 1
                                    

Di sebuah toko buku di salah satu mall aku berjalan bersama Anna, kita nggak mencari buku melainkan hanya membaca isi cerita yang menurutku bisa dijadikan motivasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sebuah toko buku di salah satu mall aku berjalan bersama Anna, kita nggak mencari buku melainkan hanya membaca isi cerita yang menurutku bisa dijadikan motivasi

Kita sering menghabiskan membaca berjam jam supaya tidak penasaran akan cerita tersebut

"Na lu nggak beli buku apa gitu? supaya mereka nggak curiga?"tanya yang juga tengah membaca buku

"Kagak lah! ya kali gue beli, dapet duit dari mane"sahut anna

"Masalahnya itu penjaga nengok ke kita mulu"

"Lu aje yang beli"

"Patunganlah"

"Yang murah aje"sahutnya

"Iye ini lagi nyarik juga, lu juga cariin biografi gitu atau apalah yang berguna"

"Iye iye ini juga lagi nyarik"

Anna mencari sebuah buku di bagian novel. Iya dia type orang yang suka karya novel yang gendre romantis romantis gitu

Katanya kalau uda nikah dia mau romantis romantisan sama suaminya

"La pegangin dong novelnya yang ini bentaran"

"Oke"

Tengah kesibukan kita mencari sebuah buku yang murah tapi bermanfaat untuk dibaca, anna biasanya suka mempertanyakan hal yang aneh. kayak keluar gitu aja dari mulutnya

"La menurut lo kalau gue pacaran gimana?

"Nggak boleh, lu tau kan hukumnya pacaran"

"Iye tau, tapi kan gue juga pingin ngerasain kayak apa"

"Kaga ada enak enaknya"

"--tapi ye ada temen gue yang dulunya kerjaannya sedih mulu. Sejak dia pacaran tu ye dia jadi happy mulu bawaannya"

"Iye gitu lah setan ngebuat ulah kadang yang uda jelas jelas dilarang, malah dibikin jadi halal, padahal uda jelas banyak mudhoratnya"

"Emang lu tau apa tentang pacaran?"

"Lu tau kan timbul awal mulanya seseorang pacran itu dari mana?"

"Iye tau dari mata turun ke hati"jawab anna sambil tersenyum ke arahnya sambil jari tangannya membentuk lope

"Nah itu awal mulanya dari situ terus muncul dari hati abistu kenalan abistu chat-an sampai lupa dunia sendiri padahl banyak yang harus dikerjain terus akhirnya ketemuan terus pegangan. Lu tau kan hukum memegang yang bukan makhrom?"

"Iye tau gue di kasi tau. Haram kan?

"Nah ntu na gue ga mau lu terjurumus ke sono sono"

"Tapi pacaran nggak seperti apa yang kamu katakan itu semua"bukan anna yang membalas melainkan sosok laki laki yang berada tak jauh dari kita

"Nggak semua hal yang kamu omongin itu benar, malah dengan pacaran kita bisa lebih bisa berbagi cerita hidup kita keluh kesah kita. Itu bisa membuat beban yang kita pikul itu jadi lebih lega"

"Maaf sebelumnya, memang dari satu sisi argumen kamu benar jika dilihat dari konteks kepribadian namun hal itu tetap salah karena banyak perilaku yng tidak bermanfaat dalam perilaku ini"jelasku

Aku tak habis pikir kenapa orang tersebut suka sekali memperdebatkan hal ini

"Namun kamu nggak adil kalau hanya menyudutkan orang yang berpacaran, apalagi kamu menghakimi mereka dengan mengatakan bahwa mereka berbuat maksiat seprti yng kamu bilang"elaknya

"Tapi hal itu memang benar bukan? dalam hal pacaran itu lebih banyak tidak manfaatnya?"

"Tidak semua, contohnya kamu berpacaran"

"-aku nggak akan pacaran"putusnya

"Misalnya"

"Tapi ya jangan saya sebagai contoh objeknya" jawabnya

"Ya sudah misalnya ada orang yang berpacaran dengan orang yang lebih pintar dari dirinya, terus kegiatan mereka selama pacaran itu hanya belajar mengejar cita - cita mereka secara bersama - sama, otomatis kan mereka mendapatkan hal yang posistif dan bermanfaat bukan?"

"Tapi itu nggak mungkin terjadi di remaja sekarang"

"Ada cuman kamunya saja yang tidak pernah melihat, karena pikiranmu tentang mereka hanya membawa negatif"

"Ini bukan masalah pemikiran saya tapi ini lah nyatanya yang saya lihat. Jika mereka mengejar cita cita mereka kenapa nggak belajar sendiri atau les private kan bisa kenapa harus pacaran"aku sebenernya nggak begitu suka untuk meladeni hal ini debat bukan bidangku namun klau adu mulut bisa di coba

"Ya mungkin mereka punya masalah ekonomi" tukasnya

"Tapi kalau dilihat dari sisi lain mereka yng berpacaran dengan ambisi untuk meraih cita cita supaya harapan mereka tercapai. Otomatis dia berharap sama makhluk-Nya dong?kalau mereka nggak bersama mereka nggak bisa meraih apa yang mereka cita citakan. Bukannya ini termasuk ke dalam ketidak percayaan akan takdir Allah?"

Ia tidak menjawab sepertinya kehabisan kata kata atau mungkin sedang mencerna apa yang aku maksud

'Ini si anna kok tiba tiba hilang sih'batinku

"Okey, aku kehabisan kata kata. Maaf jika mengganggu waktumu"laki laki itu pergi ninggalin gue sendiri di rak buku ini

"Oi ude dapet lu?"ini si anna muncul dari mana coba

"Kaga nemu yauda lah ye kita ke tempat makan aje"ajakku

"Okey bro"jawab anna sambil membentukkan kedua ibu jarinya

KonveksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang