Bagian Pertama

587 56 4
                                    

13 Juni 20xx

"Kerja bagus semuanya."

"Terimakasih banyak, ARMY."

"Saranghae ARMY."

Dengan berderai air mata semua member BTS melambaikan tangan dan membungkukkan badan mereka kepada para ARMY yang memadati seluruh stadion, tanpa meninggalkan celah sedikitpun.

Mereka baru saja mengadakan konser anniversary BTS yang ke-xx. Tidak terasa sudah selama itu mereka berjuang bersama dan tetap bersama untuk penggemar mereka. Lika-liku kehidupan sudah mereka hadapi bersama. Entah sudah berapa banyak kenangan yang mereka bingkai bersama, bahkan tak terhitung.

Setelah selesai berpamitan, semua member pun turun menuju backstage. Peluh membasahi wajah dan tubuh mereka, membuat staff dan stylist dengan segera bertindak supaya member tidak merasa kepanasan.

"Kerja bagus semuanya," ucap Namjoon sambil meminum sebotol air. Dia duduk disebelah Jin yang tengah memejamkan matanya, tampak kelelahan.

"Aigooo, Jin hyung jadi semakin mudah lelah ya semenjak umurnya sudah tidak muda lagi," canda Taehyung yang membuat semuanya tertawa. Jin membuka matanya lantas memberikan delikan pada Taehyung.

"Bicara pada dengkul ku! Kau seperti tidak akan tua saja."

Taehyung tersenyum kotak, lagipula Jin tidak benar-benar marah. Hampir semua member selalu menggodanya seperti itu semenjak usia Jin menyentuh kepala tiga.

"Dia kan alien, hyung, tentu saja dia tidak akan menua. Lebih tepatnya dia tidak akan sadar jika usianya jauh lebih tua daripada kita semua," ucap Jimin yang kembali memecahkan tawa.

Pemuda dengan senyuman yang lucu itu melakukan tos dengan anggota termuda di group itu, Jungkook. Puas sekali saat melihat wajah kesal milik Taehyung.

"Aku sudah lama penasaran. Kenapa ya banyak penggemar yang memanggil aku kuda? Ya meskipun ada yang mengatakan kepadaku alasannya, aku hanya masih tidak mengerti mengapa harus kuda. Ada yang tahu?"

Hoseok tiba-tiba berceletuk, membuat semua atensi mengarah kepadanya. Hoseok yang merasa menjadi pusat perhatian tentu saja salah tingkah.

"Karena kau tampan, hyung."

Jungkook berucap santai sambil memakan camilan. Hoseok menatap kearah Jungkook.

"Kau memujiku atau memuji kuda?" tanya Hoseok dengan nada merajuk membuat yang lain terkekeh geli sementara Jungkook masih santai mengunyah makanannya.

"Tentu saja aku memujimu. Kau adalah kuda putih yang menawan, yang selalu dipuja oleh setiap orang karena begitu rupawan. Semua orang begitu menyukaimu. Menyebutmu kuda bukan berarti menghina mu, hyung. ARMY tidak akan asal menyematkan sesuatu pada kita tanpa alasan," ucap Jungkook.

Suasana mendadak hening. Hoseok tertawa, dia dengan gemas memeluk tubuh besar adiknya itu. Ah, Jungkook semakin bertambah umur dia menjadi semakin dewasa dan menggemaskan diwaktu yang bersamaan. Hoseok jadi gemas sendiri.

"Aku tersanjung sekali. Jadi bagimu aku adalah kuda putih yang rupawan ya?" tanya Hoseok sambil berusaha mencium pipi Jungkook namun anak itu terus berusaha menghindar.

"Iya! Tapi kuda putih tidak akan sembarangan mencium orang!"

Hoseok cemberut saat mendengar ucapan Jungkook. Dia dengan tidak rela melepaskan pelukannya. Member yang lain hanya menonton, lagian ini adalah tontonan yang sangat mereka sukai. Seiring berjalannya waktu, setiap moment yang tercipta memiliki nilai yang sangat berharga untuk mereka, meski hal sederhana seperti ini.

Never Meet The Ground (BERLANJUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang