04

210 35 2
                                    


__Lain kali, kamu jangan pergi sendirian lagi, nanti kamu bisa tersesat"







Whistle Chap 04—







"Hey! Aku tidak tersesat! Tapi aku terpisah dari rombonganku!" Taehyung memicing tak suka saat Yoongi kembali membahas tentang pertemuan pertama mereka.

Entah kenapa, ia merasa jika harga dirinya sudah terkoyak setiap kali Yoongi mengatakan jika dirinya itu tersesat.

Oh apa-apaan itu?

Tersesat, memangnya Yoongi pikir Taehyung anak kecil apa, pakai acara tersesat segala?

"Bukankah itu terdengar sama saja?" timpal Yoongi yang sudah mengambil sebotol Margarita yang ada di depannya.

"Mana mungkin bisa sama? Sudah jelas-jelas itu berbeda." Taehyung masih saja tak mau terima.

Sedangkan Yoongi yang memiliki hobi untuk menggoda pacarnya pun tentu saja merasa senang bukan main.

Sangat lucu melihat Taehyung marah-marah seperti itu.

Wajahnya yang memerah, dengan bibir yang tak berhenti menggerutu, benar-benar obyek yang sangat menyenangkan bagi Yoongi.

Ia bahkan tak pernah ingat, sejak kapan ia memiliki hobi untuk menggoda pacarnya seperti ini.
Tapi yang jelas, dia suka saat melihat Taehyung yang merajuk seperti itu.

"Jooheon dan Lucas yang sialan itulah, yang seenaknya memutuskan rute, pergi ketempat-tempat di mana yang seharusnya tidak menjadi tujuan awal kami." Taehyung kembali berucap, masih berusaha untuk membela diri.

Bahkan cairan Vodka yang baru saja memasuki gelasnya pun belum sempat dia teguk.

"Lalu, kenapa kamu bisa terpisah dari mereka? Bukankah seharusnya kalian harus selalu bersama?" Yoongi menaruh ponsel yang sebelumnya mengisi kantung celananya, ke atas meja bar.

"Ah, eun itu.... Eh, kamu tahu tidak?" Taehyung sudah memutar tubuhnya untuk menghadap ke arah Yoongi.

"Apa?" sahut Yoongi setelah me-reject panggilan yang baru saja masuk ke dalam ponselnya.

Ia tahu betul tabiat pacar posesifnya yang pemarah itu, dia pasti akan langsung marah-marah jika Yoongi menerima panggilan lain saat mereka sedang bersama.

"Sebuah mitos yang secara turun temurun berkembang diantara para pendaki." Taehyung mulai bercerita antusias.

"Aku tidak tahu, aku tidak suka mendaki." Yoongi juga sudah menatap ke arah Taehyung.

"Aish, dasar payah." desisnya meledek.

"Heh! Kamu jauh lebih payah dariku dalam banyak hal bung! Jadi jangan asal bicara." hardik Yoongi tak mau kalah.

"Hah, oke baiklah baiklah, ini adalah sebuah cerita mitos. Yang mana mitos itu terus berkembang, yaitu tentang larangan bagi para pendaki untuk melakukan pendakian dengan jumlah orang yang ganjil." jelas Taehyung dengan nada seriusnya.

"Aha, lalu?" Yoongi sudah menumpukan sebelah lengannya, atau lebih tepatnya sikunya di atas meja bar, agar dia bisa menatap Taehyung dengan lebih intens.

"Yah, dan pada saat itu kami ganjil. Karena aku hanya melakukan pendakian bersama dengan Jooheon dan juga Lucas. Kami bertiga." jelas Taehyung dengan mimik wajah menggebu-gebu.

"Yah, dan intinya kamu tersesat!" Yoongi mengembalikan posisinya. Dan kembali duduk dengan tertib, mengambil botol Vodka yang ada di depan Taehyung. Yoongi hanya menuangkannya setengah gelas saja. Karena entah kenapa, ia tak terlalu suka dengan rasa Vodka. Taehyung yang suka. Sedangkan dia lebih menyukai Wine serta Cocktail.

"Haaaaish!" Taehyung mendesis frustasi.

Yoongi ini sebenarnya kenapa sih?

Kenapa bahkan sehari saja dia tak bisa membiarkan Taehyung menang. Memangnya apa susahnya sih mengatakan iya, atau setuju dengan perkataan yang di lontarkan Taehyung kepadanya.

Tapi, yah begitulah Yoongi.

Mau bagaimana pun dia, dia tetaplah sosok yang teguh dalam pendiriannya.

Tak akan pernah mau di goyahkan, jika itu bukan memang berasal dari keinginannya.















































"Kamu memang bastard, Gi "























Whistle Chap 04 Complete—

[BIN]
Minggu, 23 Mei 2021

WHISTLE ; TAEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang