03.

214 41 0
                                    


"Karena aku tidak bisa meninggalkan sesuatu yang sudah mempertemukan kita"









—Whistle Chap 03—






∆ Flash Back ∆




Yoongi nampak menggosokkan kedua tangannya saat hawa dingin itu mulai menyapa.

Saat ini, dia sedang melakukan pemotretan di area gunung Hallasan. Dan kenapa pemotretan itu bisa di lakukan di gunung adalah, karena tema pemotretan kali ini adalah mengambil tema pecinta alam.

Jadi Yoongi sedang melakukan pemotretan untuk bintang iklan sebuah mantel hangat, sepatu pendaki, sarung tangan wol, serta topi rajut tebal dan hangat.

Tepat sepuluh menit yang lalu, pemotretan baru saja selesai dilakukan.

Yoongi memanglah seorang foto model pendatang baru yang sangat berbakat. Dan hampir semua produk yang memakai jasanya untuk iklan, pasti akan habis laku terjual.

Selesai dengan bidikan kamera yang sedari tadi selalu mengarah padanya, Yoongi memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar, mencoba untuk mencari udara segar di antara sesaknya udara dingin di awal musim semi kali ini.

Kakinya baru saja tiba di sebuah spot terbaik untuk melihat pemandangan matahari terbit. Tapi sayangnya sekarang waktu sudah menunjukkan pukul  setengah dua belas siang, jadi sesi matahari terbit pun tentunya sudah selesai.

Hanya ada gumpalan awan yang menari-nari di atas langit yang sering hujan ini.

Fuuuuuuuuuiiit

Yoongi menoleh, merasa seperti sudah mendengar suara siulan dari seseorang.

Tapi bukankah tadi Yoongi datang ke tempat ini sendirian?

Tidak ada siapapun yang datang bersama dengan dirinya, Yoongi berani memastikan itu.

Lalu, kenapa tadi ada suara seperti orang yang sedang bersiul?

Tak ingin di hantui rasa penasaran, Yoongi pun akhirnya mencari keberadaan dari sumber suara itu.
Hingga pada suatu titik, matanya menangkap adanya sesuatu yang aneh di bawah pohon yang ada di sana.

Dan saat di dekati, Yoongi akhirnya bisa melihat. Ada seseorang yang sedang duduk berjongkok di bawah pohon besar dengan tubuh menggigil yang bergetar, sambil memeluk lututnya.

Yoongi ikut berjongkok di depan orang itu, dan ia bisa melihat dengan jelas jika jaket tebal yang orang itu pakai bahkan sudah basah kuyup.

Topi nya juga basah.

Sekujur tubuhnya basah.

Jadi tanpa Yoongi sadari, mungkin juga karena faktor kemanusiaan, akhirnya Yoongi melepas mantel tebal yang di kenakannya dan memakaikannya di punggung orang itu.

Orang itu menengadahkan wajahnya, menatap lamat ke arah Yoongi, lantas mengucapkan terimakasih meski hanya sebatas gerakan di bibir.

"Apa kamu tersesat?" Yoongi bertanya.

"Aku terpisah dari rombonganku." suara orang itu terdengar sangat lirih.

"Sejak kapan?" kembali Yoongi bertanya.

"Dua hari yang lalu. Ku rasa." timpalnya dan segera membuat pupil Yoongi langsung membulat sempurna.

"Kamu serius?" pertanyaan Yoongi kali ini hanya di balas anggukan oleh orang itu.

"Sejak kemarin sampai  malam tadi, terjadi hujan yang sangat deras di daerah sini. Kami yang seharusnya melakukan pemotretan kemarin pun sampai harus tertunda karena buruknya cuaca." Yoongi mulai berceloteh

"Waah. Kamu hebat sekali bisa bertahan dalam cuaca yang ekstrim sampai selama itu, dengan bekal yang seadanya." Yoongi nampak memiringkan kepalanya sambil mengusap lengannya sendiri. Merasakan hawa dingin yang juga sudah mulai menyapanya, karena mantel yang tadi melindungi tubuhnya kini sudah tidak lagi ada.

Yoongi melihat ada beberapa sisa bungkus roti serta botol minum kosong teronggok di atas tanah, ah dia pasti hanya memakan itu saja. Dan itu pasti bekal terakhirnya.

"Aku sudah kehabisan seluruh kekuatanku, jadi aku hanya bisa bersiul berharap akan ada orang yang mendengarku dan menolongku. Lalu tiba-tiba, kamu datang." suara orang itu terdengar lirih dan bergetar.

Tapi Yoongi sangat tahu, jika orang itu pasti sudah berbicara tulus dan jujur.

"Di mana kamu tinggal? Mungkin aku bisa mengantarmu pulang?" Yoongi kembali bertanya sembari membantu orang itu untuk berdiri.

"Seoul, rumahku di Seoul." timpal orang itu yang masih memegang sisi lengan Yoongi yang membantunya berdiri.

"Oh itu bagus, aku juga berasal dari Seoul. Nanti kamu bisa ikut pulang bersamaku." ucap Yoongi dengan senyum nya yang seindah purnama.

"Begitukah? Eun, terimakasih—?"

"Yoongi, nama ku Min Yoongi." Yoongi mengulurkan sebelah tangannya.

"Taehyung, aku Kim Taehyung" Taehyung membalas dengan jemarinya yang  dingin dan bergetar.

"Oh yah Taehyung-sii—











































__Lain kali, kamu jangan pergi sendirian lagi, nanti kamu bisa tersesat."




∆ Flash Back Off ∆


















—Whistle Chap 03 Complete—

[BIN]
Sabtu, 22 Mei 2021

WHISTLE ; TAEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang