09.

147 18 1
                                    

"DASAR KIM JUNMYEON BANGSAT! BEDEBAH! SIALAN! Akan kuberi kamu suntikan mati nanti!"







—Whistle Chap 09—



∆FlashBack∆

Taehyung datang dengan kaki terpincang kala itu, matanya menatap sayu. Rambutnya tergerai berantakan dan ada guratan sedih tercetak jelas dalam ekspresinya yang gusar.

Di sana, di dalam arena sirkuit yang ada di depannya. Taehyung melihat Yoongi yang sedang menarik gas motor balapnya secara brutal.

Memacu kendaraan bermotornya dengan kecepatan tinggi, sesekali Taehyung bahkan mengernyit ngeri saat Yoongi yang melaju miring ketika melewati sebuah tikungan tajam.

Hati Taehyung meringis sakit melihat itu. Ia tahu jika Yoongi yang ada di depan saat ini sedang menahan sakit hati karena ulah seseorang yang tidak lain adalah kakaknya sendiri. Tapi demi Neptunus, Taehyung juga merasakan perasaan sakit yang sama, seperti yang Yoongi rasakan juga.

Yoongi yang berpacaran dengan Junmyeon kakaknya saja, sudah membuat kepalanya terasa akan meledak. Apalagi ditambah dengan kenyataan yang kali ini datang. Jika ternyata sebelum Junmyeon mendekati Yoongi. Pria tampan itu sudah terlebih dahulu menjalin hubungan dengan seorang gadis cantik.

Dan yang lebih parahnya lagi adalah, bahwa gadis itu adalah kakak sepupu Yoongi sendiri—Irene. Bukankah itu lucu?

Taehyung memejamkan matanya kuat, garis finish sudah ada di depan mata Yoongi. Dan sedetik kemudian, pertandingan pun usai. Dengan membawa Yoongi yang duduk sebagai runner up.

Taehyung berjalan ke bawah, meninggalkan tribun penonton. Duduk dideretan bangku yang biasanya digunakan oleh para kru, Taehyung tahu jika Yoongi melihatnya. Dan bahkan sekarang sudah berjalan ke arahnya.

"Great job, bro!!" Taehyung berseloroh.

Yoongi terkekeh sambil membuka resleting baju balap yang dikenakannya, dan membukanya. Menarik pakaian balap bagian atasnya sampai sebatas pinggang. Sementara di dalamnya dia memakai kaos tanpa lengan berwarna putih dengan gambar sebuah gitar akustik dibagian tengah.

Sepertinya dia sudah sangat kepanasan. Karena itulah dia membukanya tanpa melihat tempat.

Duduk di sisi tempat Taehyung yang kosong, Yoongi menerima uluran minuman isotonik yang Taehyung berikan.

"Aku payah." begitu katanya sesaat setelah ia meneguk minumannya.

Kedua alis Taehyung bertaut bingung, "apanya yang payah? Kamu yang terbaik, Yoon."

Yoongi terkekeh, Taehyung memang selalu berlebihan dalam hal memujinya.

"Kedua, jadi yang kedua." Yoongi menghembuskan nafasnya dalam.

"Aku selalu menjadi yang nomor dua, di mana pun. Dan itu rasanya sama sekali tidak menyenangkan." Yoongi terkekeh, namun kekehan itu terasa perih. Dan Taehyung tahu, jika Yoongi sedang sangat sedih saat ini.

Yoongi memang selalu melakukan balap sirkuit setiap kali dia sedang merasa sedih atau pun marah. Dan Taehyung rasa, sekarang Yoongi sedang merasakan keduanya.

Dasar Junmyeon bangsat!

Taehyung berani bersumpah jika dia pasti akan menghabisi Junmyeon, seandainya saja tadi terjadi sesuatu yang buruk terhadap Yoongi saat balap itu berlangsung.

Jika kalian ingin tahu, Junmyeon adalah seorang dosen yang mengajar di fakultas Yoongi. Dan karena intensitas pertemuan mereka yang sering terjadu, mereka pun pada akhirnya menjadi dekat. Dan berakhir dengan menjalin hubungan.

Tidak lama, hanya bertahan beberapa bulan saja.

Taehyung yang tidak lain adalah sahabat barunya, sekaligus adik dari Kim Junmyeon, tiba-tiba datang padanya dan  mengatakan jika Junmyeon akan segera menikah.

Dan yang lebih parahnya lagi, bahwa ternyata calon istri Junmyeon adalah Irene Noona, kakak sepupunya sendiri.

Oh God, dunia kadang memang suka bercanda.

Taehyung tahu jika Yoongi pasti akan terluka, tapi mau cepat atau lambat, Yoongi pasti akan tahu juga. Karena itulah Taehyung memberanikan diri untuk memberitahu tentang kenyataan itu pada Yoongi.

Beruntung Yoongi adalah tipe orang yang tenang, jadi dia tak serta merta memaki Taehyung dan mengatainya pembohong. Karena pada akhirnya dia lebih memilih untuk memastikan itu sendiri.

Dan kenyataan pahit itu memang benar adanya.

Ah, sial sekali.

"Kami tinggal di lingkungan Homophobic, dimana hubungan sesama jenis itu benar-benar sangat diharamkan. Kedua orang tua kami bahkan lebih rela kehilangan anaknya, daripada kehilangan harga diri mereka." Taehyung bersuara.

"Benarkah?" Yoongi tertawa getir. Ia sadar betul jika menjadi orang yang berbeda itu memang tidaklah mudah. Tapi, ia tidak menyangka bahwa akan menjadi sesulit ini.

"Dia hanya diam saja saat aku memukulnya, sangat menyebalkan sekali." Taehyung berbicara dengan suara lirih. Lalu berdecih remeh membayangkan wajah kakaknya yang masih sok keren itu.

"Kamu berkelahi?" Yoongi menoleh cepat, dan membuat Taehyung jadi kelimpungan sendiri.

"Ah, i- itu."

"Kamu terluka? Itu keningmu?" Yoongi menyentuh pelan kening Taehyung yang terluka. Agaknya Yoongi memang baru menyadarinya.

"A- aku tidak kalah, Yoon. Ini bukan luka karena ulahnya. Tapi ini luka karena terjatuh, saat aku sedang dalam perjalanan ke sini."

"Apa?" seketika Yoongi langsung menarik tangannya dari kening Taehyung, merasa konyol sekaligus aneh dengan tingkah temannya itu.

Ia merasa percuma telah sempat mengkhawatirkannya. Namun tanpa ia sadari, seulas senyuman tipis nampak terukir di bibirnya

"Sangat menyenangkan bisa melihatmu kembali tersenyum seperti itu." Taehyung berkata pelan. Namun hanya dibalas bungkam oleh Yoongi.

"Aku kenal betul bagaimana Junmyeon Hyung, dia tidak akan mungkin pernah rela untuk meninggalkan segala sesuatu yang sudah dengan susah payah dicapainya. Termasuk juga karirnya, dan pengakuan dari kedua orang tua kami juga." ucapnya lagi.

"Dia tentu saja lebih memilih kekasih wanitanya itu, dia mana berani menentang Ayah dan Ibu." kali ini Taehyung terdengar bergumam. Namun gumaman itu masih bisa terdengar jelas oleh Yoongi yang duduk persisi di sisinya.

"Dan yang lebih mirisnya lagi adalah, bahwa ternyata wanita itu adalah kakak sepupuku sendiri." Yoongi menggeleng pelan, seolah tak habis pikir dengan semua kejadian ini.

Ia sejujurnya tak ingin menyesali semuanya. Karena ia paham betul, jika kelemahan manusia yang paling buruk adalah meratapi segala sesuatu, setelah sesuatu itu terjadi. Jadi dia tak menyesali apa pun.

"Tapi..... Aku tidak takut dengan hukuman." Taehyung berkata lagi, dan membuat Yoongi kembali mengalihkan atensi lagi.

"Maksudnya?" Kerutan halus muncul di kening Yoongi.





























"Mari kita melawan hukum bersama-sama, Min Yoongi."









∆FlashBack End∆
















—Whistle Chap 09 Complete—

[BIN]
Senin, 30 Mei 2022

Aku lupa kalo masih ada cerita ini ༎ຶ‿༎ຶ

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WHISTLE ; TAEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang