02 | Yang tidak bisa diungkapkan

390 48 3
                                    

"Noo, itu ada banana milk lagi di atas meja udah dari pertama aku masuk kelas," ucap Jake sambil menunjuk banana milk yang sudah terletak rapi di atas meja Sunoo.

"Kamu gaada liat gitu siapa yang naro ini?" Tanya Sunoo heran.
Sudah sebulanan ini setiap pagi ada saja makanan yang sudah terletak di atas mejanya dan tidak ada yang tau siapa pelakunya.

Jake menggelengkan kepalanya, "Aku yang pertama dateng sih tapi udah nangkring aja itu susunya di meja,"

Sunghoon mentap Jake dengan curiga, "Jangan-jangan lo lagi yang diem-diem naksir Sunoo terus ngasi makanan," ucap Sunghoon sinis.

"Lah, ngapain juga. Please gue udah tau Sunoo punya pawang di kelas ini. Ngeliatin kalian tiap hari bucin aja udah muak. Gak mau lah nyari petaka," Ejek Jake.

"Pawang apaan, emangnya aku harimau?"

"Ya pawang dari buaya buaya sekolah ini dan sekolah lain. Inget banget beberapa waktu lalu kak Youngbin, si Ketos sekolah sebelah aja sampai ciut karena tiap dekatin Sunoo pasti Sunghoon selalu ngekor dan salty, sampai doi berhenti," Ingat Jake sambil menghitung-hitung berapa banyak orang yang Sunghoon jauhkan dari Sunoo.

"Lagian kak Youngbin tuh playboy. Baru bulan kemarin gue liat dia bawa cewek eh berani banget deketin Sunoo," ucap Sunghoon dengan kesal.

Sunghoon dan Jake ribut sedari tadi sedangkan Sunoo yang sudah terbiasa dengan kelakuan dua orang itu hanya menghembuskan nafasnya dan menyiapkan buku paketnya.

"Kalian dari awal masuk sekolah ini tuh udah kayak unofficial sepaket, tapi setiap ditanya pacaran atau nggak jawabannya ambigu banget. Kalau Lo takut Sunoo dideketin orang lain mending langsung diresmiin aja lah. Nanti juga yang ngasi makanan ini itu berhenti sendiri," saran Jake.

"Lo ngomong ringan benget, kami yang ngejalaninnya aja bingung. Tau sendiri kondisi keluarga gimana. Gue sih pengen-pengen aja tapi gue ngehargain keinginan Sunoo buat lowkey dan sepanjang ini as long as kita tetap kayak gini sekarang I guess it's fine," Sunghoon berkata seperti itu tapi tetap saja dia menghela nafasnya berat.

"Udah... udah, itu guru udah mau masuk, duduk yang rapi." Ucap Sunoo sambil menarik Sunghoon duduk di sebelahnya.

"Iya... iya"

***

Seperti biasanya Sunoo selalu serius mengikuti pelajaran sedangkan Sunghoon diam-diam memperhatikannya.

Liat guru di depan! Nanti dimarahin lagi kayak kemarin

Tulis Sunoo di kertas yang disodorkannya pada Sunghoon. Sunghoon tertawa kecil

Iya, tapi nanti sore kita main dulu yuk sebelum pulang?

Jawab Sunghoon sambil mengembalikan kertasnya. Sunoo menatap Sunghoon sekilas sebelum membalas kembali.

Main kemana? Baiknya jangan deh, aku takut ketahuan Mama (Sunoo)

Ke taman kota bentar aja, ada yang mau aku omongin. Ya ya ya (Sunghoon)

Ya udah deh oke (Sunoo)

Setelah melihat jawaban Sunoo mereka saling menatap sekilas dan tertawa kecil.

"Sunghoon, Sunoo, kalau mau pacaran nanti aja abis kelas. Sekarang perhatikan ibu dulu," Jawab bu Nana yang menyadari mereka sibuk dengan dunia. Satu kelas pun tertawa

Fever || SunsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang