01.5 | When we were just kids

381 52 3
                                    

Flashback
Kelas 2 SD

"IH!!! ITU PENSIL AKU!!!" Teriak Sunoo ketika pensil yang ada di depannya tiba-tiba diambil oleh laki-laki kecil berkulit pucat itu.

"Aku pinjam sebentar," ucapnya santai sambil terus memakai pensil milik Sunoo.

"Tapi kamu gak bilang-bilang dulu langsung ambil!" Kesalnya lalu merebut kembali pensil miliknya.

Sunghoon sekilas melihat Sunoo lalu bergumam, "Gitu aja marah, pelit banget cuma pensil," ucapnya dengan nada datar namun membuat Sunoo semakin merasa marah.

"Sunghoon kenapa sih selalu gangguin Sunoo! Ngambil pensil aku lah, makan makanan yang dibikinin mama, nyembunyiin gambar Sunoo. Sunoo salah apa sama kamu," ucapnya berteriak sambil tiba-tiba menangis tersedu-sedu.

Sunghoon kecil yang melihat Sunoo menangis pun panik dan berusaha meraihnya, "Eh...Ma..,"
Sunoo menepis tangannya, "Sunoo benci Sunghoon, Hoonie jahat banget!" Teriaknya.

Guru yang melihat Sunoo menangis pun menghampiri mereka

"Ada apa? Kalian bertengkar lagi? Udah udah Sunoo jangan nangis. Sunghoon cepat minta maaf," pinta gurunya berusaha mendamaikan keduanya. Lagi.

Sunghoon mengulurkan tangannya dan meminta maaf dengan pelan. Sunoo hanya melihatnya dan tidak berhenti menangis. Sunghoon kecil pun heran karena biasanya Sunoo tidak semarah ini ketika dia ganggu tetapi saat ini Sunoo bahkan sudah setengah jam tidak bisa ditenangkan hingga mamanya dipanggil ke sekolah.

"Sunoo... udah udah jangan nangis lagi. Kita pulang dulu aja ya ketemu papa," ucap Mamanya sambil memeluk Sunoo kecil.

"Maaf bu guru sepertinya Sunoo lagi sensitif karena Papanya beberapa hari ini masuk rumah sakit, dia emang jadi sering nangis mau bareng Papanya," jelas Mama Sunoo ke guru kelasnya.

"Oh iya bu. Kelas juga sudah hampir selesai, kasian Sunoo sepertinya capek dari tadi nangis. Sekarang boleh langsung dibawa pulang," ucap bu guru mengizinkan.

"Terima kasih, bu. Saya permisi," ucap Mama Sunoo dan membawa Sunoo yang masih menangis keluar kelas.

Sunghoon kecil yang melihat itupun terdiam merasa bersalah.

Fever || SunsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang