3

5 6 0
                                    

"Jadi berlibur ?" Lelaki babyface itu memulai percakapan

"Tentu saja , aku bahkan sudah tidak sabar untuk kesana" Rahang tegas menyampaikan pendapat nya siapa lagi jika bukan Vano

"Lalu kenapa kalian belum berkemas ?" Lelaki putih asal Australia itu bicara , ya sebut saja Chandra

"Aku bahkan sudah menaruh koper ku di samping mu" rangga lelaki yg mengaku paling tampan membalas

"Ouh , aku baru saja melihat nya" ucap chandra

"Ya ! Gunakan lah kacamata tuan Domenech" Hans

"Diam kau idiot , tau apa kau tentang mata , mata mu saja sekecil kerikil" chandra membalas

"Hey ? Siapa yg mengajari tuan Domenech berbicara sinis ? Apa kau berulah lix ?" Zaki

"Aku bahkan tak ada waktu mengganggu nya" ucap felix tanpa memalingkan pandangan nya dari buku

"Wah wah lihat siapa yg bicara , dia bahkan tak menganggap kita ada" hans

"Damn , diam lah kau baru saja membuat ku lupa dimana aku berhenti membaca" ucap Felix kesal

"Sejak kapan Lino tiada ?" Ayen bicara

"Apa kau pikir aku sudah mati ha? Aku hanya pergi ke dapur" sewot lino

"Hanya bercanda" ayen menunjukan giggles nya

"Diam lah anak muda , kau baru saja membangunkan vano" chandra

"Bisakah kalian diam dalam 15 menit saja ? Aku sangat mengantuk" Vano

"Tapi , ah baik lah" zaki


























12.45 AM korsel.

"Bis sudah sampai , ayo lekas" chandra bicara

"Baik kak , lalu apa kau sudah mengatur tempat duduk kita ??" Lino menimpali

"Sudah , bawa barang kalian ke dalam bis , aku akan menyebutkan dengan siapa kau duduk" ucap chandra sebagai final

Didalam bus

"Berhenti menginjak sepatu ku dasar memble" han protes

"Sudah ku bilang zaki menabrak ku, aku tidak sengaja melakukan nya" Rangga kembali protes

"Aku terdorong oleh nya" Ucap zaki menoleh ke belakang

Ya disana vano berada

"Apa yang kau lihat ? Mau ku colok mata mu itu ??" Ucap nya dingin

"T-tidak" ucap han gugup

"Ya ! Sudah lah , ayo sini ku sebutkan dengan siapa kau duduk" chandra berteriak

"Hans dengan vano" chandra

"Apa apaan ?? Aku tidak mau dengan pria galak ini" ucap hans maju

"Apa ? Galak kata mu ? Hey putih bisa tukar teman duduk ku dengan felix saja ? Aku tidak ingin mendengar segala celoteh tak berguna nya" vano

"Dasar sialan" hans

"Felix dengan lino" chandra

"Baik" felix dan lino kompak

"Dan rangga dengan zaki" chandra

"Hey hey apa apaan dia dari tdi menabrak ku, aku bahkan sulit mendengar kalian karena suara fales nya" rangga protes

"Fales ? Suara mu itu , bukan suara ku" ucap zaki santai

"Baiklah ayen duduk dengan kakak" chandra tak menghiraukan segala protes itu

"Baik kak" ayen datang kekursi disebelah chandra

Hening itu yg di rasa oleh mereka ber 8 dan jangan lupakan dengan 1 supir yg sudah di bayar

"Apakah menurut mu ada perpustakaan besar disana ?" Ucap felix memecah keheningan

"Tentu ! , Aku pastikan itu ada , karna aku tau kau menyukai nya" ucap chandra seraya tersenyum kepada pemuda mungil itu

"Terimakasih tuan Domenech" ucap felix mengangkat satu alis nya

"Sama sama nyonya dirgantara" ucap chandra tertawa

"Bodoh , aku pria bukan betina" felix malas

"Hey berkaca lah wajah mu tak jauh beda dengan betina" chandra terbahak

"Dasar sialan" felix

"Sabar lix gue tau lo kesel sama dia" rangga

"Tidak hanya saja sedikit marah" felix

Ya rangga itu anak kota , dan felix adalah turis asing seperti chandra yg berasal dari Australia

Rangga , hans , dan vano itu berasal dari korea asli

Sedangkan lino adalah turis dari singapura
Zaki dan ayen berasal dari turki

Ya mereka berbeda
Tetapi entah bagaimana mereka menjadi teman

"Bisakah kalian tenang , aku ingin tidur" lino

"Lino lucu anjir make bahasa pormal" hans
"Gue dari kemaren berusaha nyamain bahasa kalian tau ga" hans bercerita

"Ya sampe gue mau kejungkel denger nya" rangga berbahak

"Apalagi denger panok sama lino make bahasa pormal , sungguh keajaiban , lo jangan mentang mentang chandra sama felix pormal diikutin ye anjir" rangga

"Bacot lo" vano

"Nah gitu kan enak didenger" hans

"Felix mau gue ajarin biar ga pormal ?" Zaki

"Boleh ? Tentu ingin" felix bersemangat

"Dikira gue ga bisa apa" Chandra terkekeh

"LOH BANG ?!! SEJAK KAPAN BISA GUE LO AN ???!!!" Hans kaget

"Goblok" chandra

"Anjing , sakit bang" ucap hans dramatis

"Lebay anying" lino

"Hey bisa ajari aku bagaimana cara nya??" Felix bingung

"Pake aja bahasa lo gue , trus jangan kaku , anggep aja ni tunggul." Ucap ayen nunjuk temen temen nya

"Orang ganteng gini di anggep tunggul , kelewatan anjir" ucap rangga protes

"Bacot" vano

"Oke oke" felix

"Lix minjem bahu lo boleh ? Gue mau tidur" lino

"Boleh pake aja" felix

Lino pun bersandar di bahu koala cantik itu , ya entah lino lebih nyaman bersandar di bahu itu


Citttttt !

Bus kecil itu mengerem mendadak , entah apa yg terjadi , tetapi itu membuat sedikit kecelakaan kecil

Ya anak anak itu baru saja mengerang kesakitan karna terkena kursi didepan mereka

"Astaga. Loh ini dimana ?" Ucap rangga






































Sorry lama bat baru update lagi, sumpah ide gue ilang semua.

Maklum aja ya , typo pasti ada

Tolong tekan tombol bintang di pojok kiri.

-arkn

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

obsolete rubik | Straykids Ft The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang