chapter two

244 57 6
                                    

"ah, kenapa muak dengan ku, lee jeno? kau juga sudah menghindari ku hampir dua bulan, lho."

bagaimana jeno menjawabnya? apakah ia hanya diam disana dan tidak menjawab pertanyaan jaemin?

"hallo, atas nama lee jeno? saya sedang berbicara dengan mu." kata jaemin dengan nada lebih rendah dari sebelumnya. aura jaemin yang sebelumnya itu sangatlah fresh dan calming. tetapi, kali ini 360° berbeda.


"yang k-ku maksud bukanlah kau, na jaemin. aku hanya berbicara tentang jaemin y-yang lain." ujar jeno, yang saat ini keringat dingin, mungkin ini karena jaemin? tapi bagaimanakah mungkin na jaemin ini membuat lee jeno takut? sangat tidak masuk akal, bukan?


"ah, tetapi tidak ada teman mu yang bernama jaemin selain diriku, lee jeno bodoh." perkataan jaemin pun sangat menusuk, bagi jeno. "haha! lalu kau akan berdiam disini dan tidak berkata apapun? ku pikir kau akan mengejekku bahwa aku seorang gay" lanjut jaemin.


"ya, karena menjadi gay adalah menjijikkan," balas jeno, kepercayaan dirinya pun meningkat. jaemin hanyalah tertawa ditempat tersebut. "ah ya? oke baiklah kalau begitu. berarti kalau saya melihat anda sedang berpacaran dengan wanita pun, apakah saya harus berkata kalau itu menjijikkan?"


lalu jeno berdiam selama 20 detik, tidak tahu ingin berkata apa. jaemin tanpa banyak basa basi pun menjebak jeno dengan kedua tangannya.


"apakah kau akan mengabaikan pertanyaan ku begitu saja? kau sangat lemah, ck." wow, jeno merasa lebih kecil dari pada jaemin di posisi ini.


jeno mendorong jaemin, tetapi energi jaemin itu sangatlah kuat, jeno tidak akan bisa mendorong jaemin. ya, yang bisa dilakukan oleh jeno hanyalah pasrah.


"cowo yang lemah." jaemin menyeringai lalu melepaskan jeno.



sejujurnya, jaemin ini kenapa sih?


itulah pertanyaan jeno. mengapa dia bisa seperti ini? ah, mungkin jaemin ini kerasukan.



setelah mereka berdua selesai melakukan latihan nya, mereka pergi ke dormnya. bersama. tetapi hanya keheningan yang terdengar diantara mereka berdua. rasanya canggung sekali.



lalu saat di dorm, mereka disambut oleh anak anak pemimpi yang kelakuan nya seperti dakjal. tiap hari teriak kesana kemari, lalu piring jarang dibersihkan dan malah ditaruh sembarangan tempat. dan juga pintu mereka pernah sesekali rusak dikarena chenle menerobosnya dengan kekuatan lumba-lumba nya. dorm pemimpi sangatlah berantakan dan tidak akan pernah beres.



"woi, ada jaemin tuh! woi renjoen!!!!!" teriak haechan, dan berlari ke kamarnya si pria yang bernama renjun itu. "UDAH GUE BILANG NAMA GUE RENJUN BUKAN RENJOEN. R E N J U N BUKAN R E N J O E N!!" sahut renjun yang kesal.



"MARKKK!!! TEMEN LO BALIKKKKK!!!" panggil jisung, atau si maknae. jisung ini adalah orang yang paling disayangi oleh orang orang karena ia masih muda. dan orang orang sering memuji jisung dengan segala cara. "WEEEHHHH!! JAEM MANA MAKANAN TITIPAN GUEEE??"




jaemin dan jeno hanya berdiri terdiam di depan pintu, mendesah pelan. "gue cabut lagi, dadah jen." kata jaemin yang akan membuka pintu, "eh ikut.." balas jeno, dan lalu mereka pergi berdua entah kemana.






































a/n : agak ga jelas y ni chapter...
jangan lupa voment yaa! <3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

homophobia - jaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang