chapter one

396 61 2
                                    

jeno dan jaemin. dua nama yang tidak akan pernah akur sama sekali. jaemin secara terang-terangan sedikit menyukai jeno. tetapi bagaimana ia mendekati jeno jika jeno selalu selalu menghindari nya? dan apa yang menyebabkan jeno untuk menghindari jaemin?

semua dikarenakan.. jaemin itu gay dan jeno adalah seorang homophobia. oh, bagaimana jeno mengetahui bahwa jaemin seorang gay? itu dikarenakan dia adalah anak yang kepo. setiap dia bosan, ia selalu pergi ke kamar jaemin untuk mendengar obrolan jaemin dan temannya, entah siapa namanya.

apakah ada alasan kenapa jeno menjadi orang homophobia? tidak ada sama sekali. ia hanyalah jijik jika ia menemukan dua gender yang sama berpacaran. tetapi, ia akan menelan ludahnya sesaat lagi.

jaemin sebetulnya sedikit tahu bahwa lee jeno pernah mendengar obrolan ia dan temannya, hanyalah, dia ingin berpura pura kalau ia tidak tau sama sekali. bagaimana ia tau bahwa jeno telah mendengar obrolan nya dia? ya namanya juga firasat.

by the way, jeno sudah hampir menghindari jaemin selama 2 bulan. jika ia dan jaemin akan berlatih bersama, maka ia akan mencari alasan untuk tidak berlatih dengan jaemin itu. dan koreografer nya pun percaya percaya saja.

dan lalu, ini lah hari dimana lee jeno dan na jaemin dipersatukan untuk latihan bersama. sejujurnya, jeno sangat amat membenci hal ini, tapi dia akan mencoba mencari alasan yang lain daripada sebelumnya.

"ah, maaf, tapi aku merasa hari-" "tidak. saya tidak ingin mendengarkan alasan yang keluar dari mulut mu itu lagi. apa susahnya kamu menari dengan jaemin, lee jeno?" sang koreografer memotong perkataan jeno.

dari awal, jeno merasa hal yang tidak enak sebelum dia dapat beralasan, tapi mau gak mau dia harus patuhi apa yang sang koreografer berkata.

di sisi lain, na jaemin hanya tersenyum mendengar perkataan sang koreografer. akhirnya ia bisa latihan bareng dengan lee jeno ini. aduh, namanya juga kangen latihan bareng, ya wajar kan, jaemin?

setelah dua setengah jam latihan, jeno merasa nyaman nyaman saja di dekat jaemin, tetapi bukan berarti dia menyukai jaemin. dia hanya masih benci, marah, kesal terhadap jaemin.

"ah, waktunya istirahat lima belas menit. jika ada kendala atau apapun, panggil saya." ucap sang koreografer lalu keluar dari ruang latihan.

jeno tanpa menghabiskan waktu pun duduk bersandar di dinding dan meminum air botol yang ia bawakan sebelumnya. lalu apa yang dilakukan jaemin? ia hanya menatap keindahan jeno. dari rambut, mata sampai.. kakinya. ya, kakinya.

jeno merasa ada seseorang yang menatap nya, jadi dia menengok ke arah kirinya dan oh. dia tidak terkejut sama sekali.

jeno pun mengeluarkan ponselnya dari kantung celana dan mengetik sebuah pesan ke grup. dan bodohnya, ada na jaemin di grup tersebut.

grup gk waras

leejenocakep
sumpah jir
gue muak sama jaemin asli

lelebukanikan
bego,
disini ada jaemin

leejenocakep
EH
MAMPUS GUE
MATI RIWAYAT GUE

tentu saja ia panik. karena orang yang dia bicarakan sekarang ada di hadapan-nya.













"ah, kenapa muak dengan ku, lee jeno? kau juga sudah menghindari ku hampir dua bulan, lho."










































TBC

hai! semoga suka ya :D
jangan lupa voment ya! makasih banyak ^^

homophobia - jaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang