"There is Always Something Left to Love."Busan, 2021
Deru mesin mobil yang meraung terdengar memecah keheningan kota Busan di malam hari. Ratusan orang berkumpul di kiri dan kanan jalan seraya bersorak menyebut nama seseorang. Dua mobil sporty berwarna hitam dan merah terlihat berada di badan jalan. Suara pedal gas yang diinjak terdengar meraung dari kedua mobil yang kaca jendelanya kini tengah tertutup rapat.
Tok.. tok..
Seorang yeoja berambut maroon mendekat ke arah mobil sporty berwarna merah. Kaca mobil perlahan diturunkan, dan nampaklah seraut wajah jelita yang tengah mencengkram kemudi mobil erat-erat.
"Apa kau sudah benar-benar siap?" tanya yeoja berambut maroon. Yeoja jelita yang berada di dalam mobil tak menjawab. Hanya menatapnya sebentar, lalu kembali memfokuskan pandangannya ke depan.
"Arrasseo." yeoja berambut maroon tadi mendesah pelan, lalu segera menyingkir, menjauh dari mobil sporty merah. Ia bergerak, menuju sebuah garis putih yang berada persis di depan kedua mobil. Sebuah sapu tangan biru ia keluarkan dari dalam saku jaketnya.
Teriakan semakin terdengar bergemuruh, ketika ia mulai mengangkat tinggi-tinggi sapu tangan tersebut.
"Bersiaplah semuanya."
Teriakan yang terdengar memekakkan telinga berpadu dengan deru pedal gas yang terus diinjak oleh kedua pengemudi mobil sporty. Yeoja jelita yang tengah berada di dalam mobil berwarna merah, menatap sekilas ke arah namja yang berada di dalam mobil hitam, persis di samping mobilnya.
Namja itulah yang akan menjadi rivalnya malam ini. Terlihat dengan jelas wajah meremehkan dari namja tersebut. Namun, ia tidak peduli. Sudah lebih dari dua tahun ia bergelut dengan dunia malam yang liar semacam ini, dan selama itu juga ia sudah berhasil mengukuhkan posisinya sebagai yang—tidak—terkalahkan. Baik yeoja maupun namja, semua mengakui benar kelihaiannya dalam hal menaklukan jalanan seperti ini.
"Hana..."
Yeoja berwajah jelita kini mulai bersiap dengan menginjak pedal gas dan rem secara bergantian. Tangannya semakin erat, mencengkram kemudi mobilnya.
"Dul.."
Namja yang menjadi rivalnya kembali memasang wajah mengejek ke arahnya. Berbeda dengannya, namja itu justru terlihat santai. Seolah sudah dengan percaya diri menyakini bahwa dia-lah yang akan keluar sebagai pemenangnya malam ini.
"Set!"
Bersamaan dengan itu, sapu tangan yang tadi dipegang oleh yeoja berambut maroon, kini dikibaskan dengan gerakan keras. Suara teriakan pun terdengar semakin bergemuruh ketika kedua mobil melesat kencang bak anak panah. Yeoja berambut maroon tadi menatap datar ke arah mobil merah di mana sahabatnya yang berada di sana kini tengah mengemudikannya dengan kecepatan tinggi.
"Ini lebih baik," gumamnya pelan sambil terus menatap kedua mobil yang berlomba untuk dapat saling mendahului satu sama lain.
"Ini jelas lebih baik daripada apa yang sudah kau kerjakan dulu."
Matanya terus menatap ke arah mobil merah yang kini sudah berada cukup jauh dari mobil hitam milik rivalnya. Senyumnya mengembang tipis. Dia selalu yakin dalam setiap pertandingan sahabatnya itulah yang pasti akan menang.
Dan sepertinya, itu juga berlaku untuk pertandingan malam hari ini.
.
.
.
Winter's POV,
"WINTER KIM!!! WINTER KIM!!! WINTER KIM!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Unperfect Love (Winrina's Ver)
FanfictionTop: Winter ⭐️ Bottom: Karina 💙 Bahasa Baku ✔️ AU | Romance | Melodrama | Action | 🔞🔞🔞 "Tidak peduli apa pun dan bagaimana pun caranya, Cinta akan selalu kembali pulang ke tempat seharusnya." Aku kembali hadir dengan membawa cerita yang sudah...