Unperfect Love - Into You | END

7.7K 341 395
                                    

Akhirnya, kita ketemu part ini.
Rasanya kayak mimpi, aku beneran berani mengembangkan imajinasi sampai sejauh ini haha

Yang belum cukup umur, tolong jangan buka linknya, sama sekali nggak mengubah isi ceritanya kok.
Link ada di bawah, juga di tautan pesan
Tentunya, ada password yang harus dipecahkan 👍🏻

Pokoknya harus sadar diri ya ~~ dah pada dewasa juga
Dosanya ditanggung masing-masing 🫂

🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
---- Happy Reading ---

.

.

.
Seoul, 1 Januari 2023




"Hhhh.. ppffhh."

Hela napas terengah, terdengar dari mulut Karina Yu. Jarum jam bahkan masih menunjukkan pukul lima pagi, ketika Winter Kim sudah terbangun dan meminta jatahnya. Cucuran peluh membanjiri sekujur tubuh Karina. Wanita muda bersurai hitam, kini hanya bisa terbaring lemas, usai mendapatkan pelepasannya beberapa menit yang lalu. Kepalanya yang masih terasa bak dipenuhi kabut, membuatnya belum bisa berpikir jernih.

Padahal, hanya satu kali pelepasan, tetapi rasanya sudah semenggila ini.

Winter tertawa tanpa suara, menyaksikan hasil perbuatannya pada Karina. Ia tatap wajah dan tubuh istrinya yang ditutupi selimut, dengan sorot mata berlumur cinta. Karina terlihat memejamkan mata sejenak, berusaha melenyapkan kabut putih dari pikirannya. Tangannya terentang di atas dahi. Urat lehernya mencuat, begitu pula dengan spider veins yang bermunculan di wajahnya.

Kembali, Winter terkikik gemas. Ia menghambur memeluk tubuh istrinya yang berpeluh, lalu mendaratkan kecupan di telapak tangan Karina yang masih berada di atas kening. Tangannya mulai bergerak, menyingkirkan rambut hitam Karina yang berserak di bantal.

"Sayang, tubuhku masih dibanjiri peluh. Jangan peluk dulu," pinta Karina dengan suara pelan, sambil menggeser tubuhnya hingga memunggungi Winter. Tetapi, Winter tidak peduli. Ia perbaiki letak alat bantu dengar di telinganya, lalu kembali memeluk Karina dari belakang, membubuhi pundaknya yang terbuka dengan kecupan ringan.

"Lalu? Memangnya kenapa kalau berpeluh? Tubuhmu selalu wangi, Sayang. Aku suka aromamu," balas Winter, sambil membawa lidahnya yang panas dan basah ke permukaan leher Karina yang jenjang.

Karina menahan napas, ketika tangan Winter bergerak bebas, meremas bagian tubuhnya yang lain. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin Winter akan membawanya kembali mendaki Nirwana, sampai yang bisa terlihat olehnya hanyalah kabut putih yang pecah dalam kepala.

"Berhenti atau kau tak boleh menyentuhku, selama nanti kita di Jeju," ancam Karina dengan suara tercekat, begitu ia merasakan telapak tangan Winter yang hangat meremas puncak dadanya. Bisa ia rasakan gerakan tangan Winter berhenti, diikuti erangan panjang yang meluncur lepas dari mulutnya.

"Uuhh, whaeyo?" Nada suara Winter terdengar merajuk. Hanya padanya dan hanya di depannya, yeoja dengan tipikal wajah dingin dan tangguh ini akan bertingkah seperti itu.

"Kau bahkan tak menyiapkan seonmul apa pun untukku. Kita tidak usah berlibur saja, jika di sana aku tidak boleh menyentuhmu," balas Winter sambil menarik lepas tangannya dari perut Karina. Sekarang, gantian Karina yang berusaha menahan tawa. Ia putar tubuhnya kembali menghadap Winter, saat merasakan istrinya tak lagi memeluknya.

Deru napasnya kini berhasil berembus normal, begitu pula dengan pikirannya yang kembali jernih. Ia tangkup wajah yang terkasih dengan telapak tangan kanannya yang hangat, lalu dielusnya wajah kesayangannya ini dengan lembut.

Unperfect Love (Winrina's Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang