[BL](End) I've Liked Your Boyfriend for a Long Time

31-35

I've Liked Your Boyfriend for a Long Time Chapter 31:

Berpikir bahwa ekspresinya mengekspos dirinya sendiri, Pei Ran mengerutkan bibirnya dan berkata, "Aku tidak marah."

Begitu Yan Zhun hendak mengatakan sesuatu, teleponnya berdering. Itu adalah panggilan WeChat dari Lin Kang. Sebagai informan, Lin Kang tidak punya hati nurani yang bersalah. Dia hanya ingin makan melon dan buru-buru menyuruh Yan Zhun untuk menonton grup WeChat. Bagaimanapun, partai-partai itu hampir mundur dari grup, dan mereka tidak akan bertengkar lagi.

Tekan handsfree dengan kuat saat terhubung.

Yan Zhun berkata pelan, "Aku melihatnya."

Lin Kang tertegun sejenak, tidak yakin: "Aku memintamu untuk menggulir ke atas, mereka terlalu pandai menggesek layar. Lalu apa? Pei Ran baru saja bergabung dengan grup ..."

"Aku tahu," kata Yan Zhun, "lalu, sesuatu?"

Lin Kang terpana oleh pertanyaan retoris seperti itu. Butuh waktu lama baginya untuk berkata: "Tidak apa-apa, lalu aku ... menutup telepon?"

Yan Zhun menutup telepon dengan "um".

Pei Ran tidak menyangka bahwa dia akan menonton kelompok itu, mengerutkan kening dan mendengarkannya setelah panggilan itu. Setelah diam lama, dia berkata, "Maaf, aku tidak menanganinya sebelumnya."

Dia tidak berharap hal-hal menjadi kacau seperti ini.

Yan Zhun memegang kotak kertas dengan satu tangan dan memasukkan tangan lainnya ke dalam sakunya: "Tidak masalah."

Ini masalah reputasi. Yan Zhun juga entah kenapa "keluar dari lemari". Pei Ran tidak menganggapnya acuh tak acuh: "Aku akan berbicara dengannya lagi, hal semacam ini tidak akan terjadi."

"Tidak perlu." Yan Zhun berhenti, "Apakah kau tidak melampiaskan napasku untukku?"

Hanya beberapa kata, sungguh sebuah pelampiasan.

Pei Ran memikirkannya sekarang dan merasa bahwa dia memang marah. Dia jarang melakukan sesuatu secara impulsif, tetapi dia tidak menyesalinya sama sekali.

Pei Ran biasanya tanpa ekspresi atau dengan senyuman tipis. Terlihat sangat jelas saat dia marah. Yan Zhun melirik lebih banyak dan mengulurkan tangannya untuk mengusap rambutnya: "Apakah kamu sudah makan malam?"

Keduanya pergi ke restoran mie. Ketat tidak memilih apa yang akan dimakan. Selama latihan, ia sering makan dua kali sehari untuk pelatihan, salah satunya pada dasarnya adalah mie instan. Bukan karena klub terlalu miskin untuk mendukung para pemain, itu terutama untuk menghemat waktu.

Mereka kebetulan menempati meja kosong terakhir di toko. Sekarang makan, ramai, dan hanya ada beberapa yang sibuk di toko seukuran telapak tangan. Beberapa mangkuk mie tertinggal di gerai makan dan tidak ada yang mengambilnya. Yan Zhun baru saja bangun dan mengambilnya sendiri. .

Yan Zhun menoleh dan melihat Pei Ran duduk diam di pojok, seluruh tubuhnya keluar dari langkah dengan dinding belang-belang di sebelahnya, menatap toples kosong dengan sumpit di depannya.

Yan Zhun meletakkan mangkuk mie di depannya, mengeluarkan sepasang sumpit dan memecahkannya, dan meletakkannya di mangkuk Pei Ran.

Pei Ran juga mengunyah mie perlahan, jus menyebar di bibirnya, dan dia dengan cepat dijilat sampai bersih.

"Apakah tangannya masih sakit?" Pei Ran melihat ke pergelangan tangannya, "Apakah kamu ingin pergi ke rumah sakit lagi."

Nyatanya, luka Yan Zhun sebenarnya tidak serius, dan pergelangan tangannya hanya luka di kulit, dan dia membungkus kain kasa karena takut infeksi dan peradangan.