1 Prolog : Wali Kelas baru

18 1 0
                                    


Prolog

Semua yang ada dalam hidupmu adalah ujian. Semakin banyak ujian yang Kau terima, jika Kau berhasil mengambil hikmahnya, maka Kau akan menjadi orang yang lebih baik. Seperti perjuangan mutiara yang setiap hari mengeluarkan air mata menahan perih saat pasir memasuki cangkangnya. Kemampuan mutiara saat menjaga isi dalam mutiara, menjadikannya butiran mutiara yang berharga mahal pada saatnya nanti.

Masa remaja adalah masa yang indah, masa di mana mereka selalu ingin bereksperimen dan mencoba menyembunyikannya serta orang dewasa tak mengetahui itu. Tempat ini adalah sekolah.

Masa SMA, apa yang Kalian pikirkan tentang masa itu. Masa kini Kalian, masa lalu Kalian, atau masa depan yang belum Kalian tempuh. Inilah sekelumit kisah tentang masa di mana sekelompok remaja beranjak menjadi manusia dewasa, di bawah bimbingan dari Wali kelas mereka yaitu Bu Syafira yang perhatian, peduli dan penuh kasih sayang dan Pak Ammar yang tegas, dan awalnya tidak terlalu peduli dengan masalah pribadi murid.

Syafira, dia baru menerima sebuah SK pengangkatan menjadi wali kelas Dua. Dia kira saat sekolah dari TK sampai kuliah, adalah masa di mana dia ditempa dalam sebuah kawah Candradimuka kehidupan, namun saat dia menerima SK pengangkatan menjadi wali kelas, dia merasa akan ditempa kembali sekaligus merasa tertantang dengan apa yang akan dihadapi nanti. Dia menyadari masa SMA, adalah masa labil saat remaja memasuki fase dewasa, dia harus siap dengan segala hal yang akan terjadi, apalagi sekolahnya memang bukan sekolah favorit. Berbagai masalah yang menimpa murid-muridnya, membuatnya belajar menjadi pribadi yang lebih baik, dan membuatnya belajar banyak tentang persahabatan, kesetiaan dan kepedulian.

1. Wali kelas baru

----------------------------

Aydan Abdillah salah satu murid Bu Syafira, adalah remaja dari keluarga yang serba kekurangan (tetapi dia punya Android model lama untuk kerja online hehe). Dia harus sekolah sambil bekerja. Delivery nih ceritanya. ketika Dia mengantar pesanan ke sebuah tempat les privat elite di kawasan Jakarta. Dia dipanggil seorang pengajar les, "Hai kamu, pengantar makanan,".

"Aku?" kata Aydan.

"Iya siapa lagi?" kata pengajar les itu.

"Siapa namamu?, Panggil saja aku Ammar," kata Pak Ammar. "Ini, buku rahasia sukses Ujian buat Kamu, gratis."

"Tidak mau aah, Aku tak membutuhkan itu," kata Aydan.

"Hai, bukannya anak seusiamu ini duduk di bangku SMA? Ya sudah kalau tidak mau." Pak Ammar yang pada hari ini adalah hari terakhirnya mengajar privat. Peserta didiknya khawatir dengan nilai ujian yang akan datang. Dia pun memberikan buku andalannya, buku rahasia sukses Ujian. Sebuah buku catatan yang Dia berikan pada peserta didiknya secara cuma-cuma.

Pak Ammar keluar dari ruang belajar karena pembelajaran telah usai, membiarkan anak didiknya merayakan salah satu teman mereka yang berulang tahun. Salah satu anak didiknya yang bernama Asma tak ikut bersenang-senang dengan teman lainnya. Sebagai sikap sopan santun Asma memberi hormat dengan membungkukan badan pada pengajarnya, padahal Pak Ammar saat itu mengulurkan tangannya.

"Assalamu'alaikum Pak Ammar, Saya permisi dahulu," kata Asma.

"Wa'alaikumussalam, jangan ngebut di jalan," jawab Pak Ammar.

Asma memberi kode Oke pada Pak Ammar, Aydan dan Asma ternyata saling mengenal. Asma melototkan mata melihat Aydan sambil mendekat dan berbisik "Aydan pura-puralah untuk tak melihatku, dan tidak mengenalku di tempat privat ini, Aku bahkan rela mengeluarkan uang jika Lo meminta bayaran. Ingat Aydan tutup mulutmu. Kalau Kau membuka mulut Kau mati!"

Sekolah, Kawah CandradimukakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang