10. Bertengkar

2 0 0
                                    


------------------------------
Di ruang guru, Pak Hisyam sedang berbicara pada Dylan, dan Bu Syafira mencoba mencuri dengar. Pak Hisyam marah dengan kata-kata Dylan.Pak Hisyam berkata, “Apakah Dylan sadar jika ucapanmu tadi membuatku marah, jadi bagaimana bisa kamu menyuruhku untuk tidak membuatmu marah? Jangan membuat masalah, jangan bolos, dan jangan melakukan apa pun, yang menyebabkan nilai Dylan berkurang.”

Dylan menjawab, “Baik.”

Pak Hisyam juga mengancam, “Kalau sampai Dylan tertangkap basah melakukan hal-hal yang dilarang, maka aku akan lebih ketat lagi mengawasimu.”

Dylan menjawab, “Iya.”

Pak Hisyam menghela napas dan berkata,  “Keluar.”

Dylan menjawab, “Baik.” 

Bu Syafira langsung mendekati Pak Hisyam, dan bertanya, “Apa Dylan menyebabkan masalah?”

Pak Hisyam menjawab, “Belum, sepertinya Dylan akan bisa lulus dari MA Al Bisyri, selama kita tidak membuatnya marah, dia akan datang ke sekolah dengan tenang, dan tidak menimbulkan masalah.”

Bu Syafira yang sedikit bingung mencoba menerima kata-kata Pak Hisyam tentang Dylan.
--------------------
Di kantin, Haidar dan yang lainnya masih menikmati makanannya. Terjadi keributan kecil, karena Haidar, dan temannya saling berebut makanan. Teman Haidar marah dan berkata, “Masa sih aku tidak boleh mengambil makananmu padahal aku sudah memberikan berita bagus tentang Dylan padamu. Dylan sudah bisa menaklukkan kota saat dia baru menjadi murid kelas 8. Bahkan Dylan juga menjadi ketua dari beberapa kelompok.”

Arkan merasa tertarik. “Lalu sekarang bagaimana?"

Teman Haidar bilang, “Sekarang Dylan pensiun dan memilih kembali ke sekolah.”

Tiba-tiba Dylan datang ke kantin, dan teman Haidar langsung berseru, “Dia datang, dia datang!”

Aydan yang melihat Dylan, menyodorkan piring makanannya pada Dylan. “Ini untukmu.”

Dylan tersenyum dan langsung menerimanya, “Thanks Bro.”

Meja yang ada Sapto serta teman-temannya tadi merasa heran, karena Dylan bahkan tidak mengantre dan mau saja menerima makanan Aydan.

Sapto tidak tahan, langsung berdiri dan meninggalkan teman-temannya.

Dylan duduk di meja yang berhadap-hadapan dengan Asraf serta kawan-kawannya. Asraf dan teman-temannya pindah ke meja Dylan. Asraf berkata, “Tampaknya kita harus meluruskan semuanya tentang siapa yang berkuasa di MA Al Bisyri.”

Dylan menjawab, “Asraf hanya perlu melakukan yang terbaik saja.”

Asraf bilang dia tidak bisa melakukannya. Dylan yang awalnya cuek, menatap Asraf dan bertanya, “Apa gunanya memulai keributan di sekolah, dan melihat guru-guru berkumpul seperti anjing?”

Asraf langsung mengajak Dylan menyelesaikannya diluar. Dylan tersenyum dan mengangguk. “Kalau itu yang kamu mau.”

Asraf mungkin kesal karena Dylan santai menanggapinya.

Asraf lalu berdiri, dan menyiramkan kuah sayur di piring makannya ke piring milik Dylan. Lalu Asraf pergi meninggalkan Dylan.

Dylan yang awalnya cuek, sepertinya mulai marah. Dia berdiri membawa piring makannya, dan mendekati Asraf yang sudah akan berjalan keluar. Dylan memanggil mereka, “Asraf, makananmu ketinggalan nih,” tangan Dylan melempar piring makannya, sehingga membuat Asraf dan teman-temannya menyingkir agar tidak terkena. Setelah itu pergi meninggalkan Asraf.

Sapto yang tadi tiba-tiba keluar dari kantin, berlari menyusul Aydan. Sapto memarahi Aydan,” Aydan tuh lihat, makananmu kenapa diberikan ke Dylan sih, kamu biangnya.”

Sekolah, Kawah CandradimukakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang