🌻[27]Belanja bareng🐾

4.2K 748 87
                                    


Bulan ini adalah bulan November. Dan menurut dokter HPL nya Bu Arin itu tanggal 22 bulan kesebelas ini. Dengan berat hati Pak Suhar terpaksa keluar kota buat ngurusin bisnis dan ninggalin bininya yang hamil tua.

"Anak-anak kos bakal disini kok selama ayah pergi, bunda kalo ada apa-apa langsung call mereka ya." Pak Suhar pamit sebelum masuk ke mobil. Perut buncit Bu Arin di elus sebentar.

"..adek jangan nakal ya, jangan ngerepotin bunda sama kakak-kakak disini ya. Ayah ga akan lama kok."

"Iya ayah." si bumil yang ngejawab, suaranya dibuat seolah jabang bayinya yang ngomong.

"Marel, bapak percaya sama kamu dan squad kalian ya. Tolong jaga Bu Arin giliran ya, "

"Siap pak, udah saya jadwalkan kok." Dua hari yang lalu Marel udah bikin shift jaga harian. Pak Suhar perginya 8 hari, lumayan lama sih. Dan shift itu dibuat ½ personil, 5 cewe dan 5 cowo. Toh di rumah Bu Arin emang udah ada Wildan kan ?

"Kalau kalian mau kumpul gausah ke cafe, dirumah ini aja ya, saya nggak mau Bu Arin kenapa-kenapa."

"Oke pak !! Kami nggak akan pergi kecuali dipanggil dosen secara mendadak. Stay 24 jam disini." kata Miguero sambil hormat ke bapak Kosnya.

"Bapak berangkat dulu ya semuanya."

"Hati-hati Pakdhe !! Oleh-olehnya jangan lupa !!" si Wildan teriak minta oleh-oleh ke pakdhenya itu dan dibalas acungan jempol tangan kanan Pak Suhar. Mobil Toyota Rush putih itu mulai bergerak menjauh dari depan rumah Keluarga Pak Suhar.

"So guys, hari ini kita bakal giliran. Buat yang jaga ada Jihan, Rose, Mika, Lisa, sama Citra. Yang cowo itu Juna, Yugi, Jeffan, Chakra, sama Dika."

"Mampir dulu yuk, ngobrol-ngobrol bareng."

"Duh, ngrepotin nih Bu. Kita balik ke kosan aja."

"Hayo nggak boleh nolak, ini yang minta si adek loh." ujar Bu Arin sambil mengelus perut buncitnya.

Karena katanya yang minta si jabang bayi, akhirnya mereka berdua puluh, ngikut masuk ke rumah keluarga Pak Suhar yang gedongan itu.

Kalian inget kan ruang tamu dirumahnya Pak Suhar. Super gedhe. Dibelakang ruang tamu itu ada area yang sama luasnya, menghubungkan antara dapur sama ruang tamu. Ditengah-tengah itu ada permadani besar juga. Semuanya besar-besar, yang kecil cuma akhlaknya trio J.

Sebelum mereka duduk, Bu Arin malah nawarin minum. "Anak-anak mau pada minum apa ?"

"Gausah Bu. Ibu disini aja. Kita selaku anak kosan yang mandiri, terampil, sopan, santun dan sayang, kami meminta dengan tegas kepada Bu Arin untuk duduk aja bareng kita disini. Dan memohon dengan teramat sangat kepada saudara Wildan untuk membuatkan minum." suara Guero kaya ketua forum yang baru orasi. Si Wildan yang namanya baru aja dipanggil langsung noleh.

"Lah gue ?" tunjuk ya tepat didepan mukanya sendiri.

"Iyalah, Lo sebagai ponakan kesayangannya Bu Arin harus selalu membantu budhe Lo ini, Wil." timpal Jean kemudian.

Dengan nurut, cowok kelahiran solo itu berdiri terus otw ke dapur. Langkah pertama yang dia lakuin adalah, mikir dulu apa yang mau dilakukan. Bener kan ?

Setelah hampir 15 menit, anak-anak lain jadi curiga, kenapa Wildan ga balik-balik. Bu Arin juga khawatir, takutnya tuh anak pingsan di dapur.

"Wildan kok lama ya ?" tanya Bu Arin heran.

"Biar saya susul ya Bu." ijin Marel kemudian. Bu Arin cuma angguk-angguk doang.

Belum sempat Marel sampai dapur, Wildan udah balik tanpa bawa apapun. Semua heran donk, 15 menit tuh anak ngapain aja di dapur.

KOS KAMPUNG LANJU || ft.97line [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang