🌻[73]Kusut🐾

2.1K 359 46
                                    

Siang ini kebetulan Pak Suhar nggak berangkat kerja. Dan ya, beliau sekarang ini baru ikut nganterin Yuzura ke bandara buat pulang ke Lampung. Si kecil Kirina sama bundanya juga ikut. Nggak ketinggalan Wildan, sama Sharon pun ikut di mobil yang sama.

Bahkan Marel yang baru jalan sama Siska, pacarnya, sampe kelimpungan pulang ke kosan, karena kabar yang dadakan. Endingnya juga, Siska minjemin mobilnya buat ikut nganter Yuzura ke bandara. Di dalem mobil Brio itu ada Siska sebagai supir, Marel, Lisa sama Sharon. Marel belum ngurus SIM. Jadilah, yayang Siska yang nyetir.

"Ini lakinya kemana sih ?!" gerutu Marel sebel. Tiga cewek lainnya kaget. Selama mereka kenal ni cowok Surabaya, Marel itu paling jarang ngedumel apalagi keliatan marah gini.

"...Lis, coba Lo calling Dika, deh." suruhnya. Lisa langsung nurut. Tapi setelah tiga kali call, nggak ada jawaban.

"Nggak ada respon." balas Lisa.

Marel rasanya pengen ngumpat. Dika itu emang agak slow respon kalo di call. Tapi belum pernah separah ini.

"Gue telfonin Tante Theya aja ya." tawar Sharon dengan ide cemerlang.

"Nah iya, buruan Sha." Lisa pun setuju.

Dua kali dering, langsung diangkat. "Hallo ?"

"Hallo Tante. Assalamualaikum, ini Sharon temen kosannya Dika."

Berasa rapper ya kak.

"Ah iya. Ada apa anak cantik ?"

"Dika pulang ke rumah nggak ya Tante ?" tanya Sharon sambil menunggu jawaban iya. Plis, kalo Dika ga pulang ke rumah, terus kemana lagi harus nyari anjir.

"Aduh, tante kurang tau cantik...ini tante sama kakaknya Dika baru diluar. Baru daftarin Yea masuk TK." pundak Lisa sama Sharon langsung merosot kecewa.

"...tapi biar Tante telfonin ayahnya Yea ya. Barangkali ada dirumah."

Sharon langsung seger lagi, "oh iya iya Tante. Minta tolong kalo Dika dirumah, suruh buka hp gitu. Soalnya, ada yang urgent."

Tante Theya ketawa kecil diseberang sana, "iya cantik. Tante tutup ya, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Marel ngehela nafas capek, "manusia di tongseng enak nggak sih gais ? Lelah gue sama dia."

_____________________

Wildan udah ngontak Jeffrey. Dan cowok Makassar itu sekarang bingung mau gimana. Mana Lisa bilang Yugi di kosan baru sakit lagi.

"Pulang aja nggak apa-apa." bisik Rose waktu Jeffrey selesai cerita.

"Nggak enak, papa kamu ngelonggarin waktu buat ketemu. Masa iya aku tinggal." bisik Jepri pelan

Rose berdecak pelan, "ya kan urgent Jes, itu temen kosan kita tuh sama aja saudara." lanjutnya berbisik.

Christo ngeliat Rose sama Jepri bisik-bisik disofa. Dia penasaran, terus sengaja tuh nyindir. "Kalo ngomong dikerasin, jangan dimakan berdua doang."

"Mentang-mentang udah pacaran, kita ga dibagi gosip ?" Lino pun ikutan. Ini yang saudara kandung siapa sama siapa sih astaga.

Papa sama Mamanya si kembar auto noleh. Jepri jadi salah tingkah. Kaya maling kepergok.

"Kenapa kak ?" tanya Mamanya.

"Ekhem...anu..nganu ma, ini--"

"Nganu-nganu, ngomong yang bener! Gagap Lo ?" potong Christo rese.

"Jangan dipotong ,monyet!"

"Ya makanya cepetan, kambing!"

Om Eja nyela, "Tahan dulu berantemnya, papa cariin golok. Sekalian tebas-tebasan aja ya!?"

Papa Eja marah. Si kembar kicep.

"Udah cepet apa.?!" yang dimarahin si kembar, yang takut Jepri.

"Jaeson mau ijin pamit dulu, Pa. Ada urusan urgent di kosan. Katanya salah satu temen kita ada yang pulang kampung mendadak." terang si anak gadis pelan.

"Hah ? Siapa ?" adeknya ikut kaget.

"Yuzura sih katanya. Terus, Yugi juga sakit. Juna sama Jean nggak di kosan soalnya." terang Jepri jujur.

"Nah kalo gitu Lo ikut aja Ce, habis itu balik kesini beliin gue telur gulung." pinta si adek sambil nyengir.

Rose mau protes juga percuma, kalo dia disini terus ,yang ada nguras emosi. Apalagi ada Lino selaku pendukung nomer 1 nya si adek.

Itung-itung jalan habis jadian. Ehehehe.

"Makanan Lo nggak ada yang berkelas dikit apa ? Lagian ngapain minta telur gulung ? Anak-anak kosan ngebawa makanan enak-enak loh."

"Bosen, pengennya telur gulung. Tolong ya kakakku yang cantik, baik, pinter,body goals uwaaaw. Kalo gue sembuh kita jalan-jalan sampe puncak."

Rose yang udah beres-beres tasnya masih aja nyaut, "dih puncak doang."

"Ya kalo gitu jalan-jalan sampe Sabang deh ya ? Beliin ya kak ?" Christo masang puppy eyes ditambah bibir bawahnya ikut dimajuin. Kalo cewek lain liat ini tuh QiyoWo-QiYowO. Tapi kalo dimata kakak kembarnya, ini tuh ewwhh~

"Iyaaa," kata Rose pasrah.

"Yeaaay, love you kak !" girang banget ni bule. Mana suaranya udah sebelas dua belas sama papanya lagi.

"Love you too."

"Love buat Jaesonnya mana ?" goda si papa lagi.

Muka anaknya langsung merah, "UDAHLAH. Rose berangkat, bye semuanya !!"

______________________________

"Buruan check in, tunjukin aja apa yang Guero kasih tadi." Terang Lisa lagi. Ini flight pertamanya Yuzura soalnya. Biasanya dia naik bis Jakarta-Lampung buat pulang.

"Pokoknya apa-apa tanya petugas. Jujur aja kalo ini flight pertama buat Lo. Mereka bakal ngertiin." timpal Marel juga.

Yuzura ngangguk, "makasih semuanya. Makasih banyak Pak Suhar , Bu Arin."

"Iya nggak masalah. Bapak seneng kalo kamu mau bilang, jadi bapak juga bisa bantu."

"Semoga cepet sembuh ya nak, buat ayah kamu. Kalo ada apa-apa kabarin saya atau bapak ya." Bu Arin menimpali.

Yuzura ngangguk. Dan Kirina juga ikut-ikutan. Tangannya berusaha ngeraih Yuzura sambil ngoceh nggak jelas.

"Adek mau cium kakak cantik ? Iya ?" tanya Bu Arin yang baru berusaha menerjemahkan apa yang anaknya.

lebih lengkap ada di versi cetak...

KOS KAMPUNG LANJU || ft.97line [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang