🖤
Beberapa orang mulai memasuki sebuah hotel mewah yang disewa untuk pernikahan Adrian dan Rissa. Dimulai dari saudara pasangan pengantin, teman SMA dan kuliah, hingga kolega bisnis keluarga mereka melangkah masuk. Ya, semua keinginan Rissa menikah dalam gedung dikabulkan Adrian agar cewek itu senang. Apalagi dengan kehamilan yang membuat Rissa mood swing, Adrian harus waspada.
Jika Adrian sangat memperhatikan Rissa yang tengah mengandung, bagaimana dengan caranya Clare menghadapi tantangan dimasa kehamilannya tanpa Leo si pendosa tak bertanggung jawab dan Brahms si mafia brengsek?
Oh, Clare tetap santai. Selain Brahms sudah tak terlalu dipikirkan supaya ia tidak stres, Leo-lah yang semakin hari semakin tersiksa oleh mual-mual yang datang kapan saja. Karena itulah Clare senang hati berjalan-jalan dan makan pun sesuai yang diinginkan calon buah hatinya. Walaupun kadang ia membuat Adrian seperti memiliki dua istri, namun Adrian hanya tersenyum dan menuruti mengingat ini adalah amanat Bosnya. Bisa ditembak mati detik itu juga jika ia berani melanggar Clare.
Vanya menaiki lift berdua dengan Adam yang merangkulnya mesra. Ia terkekeh pelan melihat mereka hendak menyentuh tombol lift bersamaan.
"Kamu cantik berkali-kali lipat hari ini." puji Adam.
"Jadi sebelumnya aku biasa aja ya?"
Adam menggeram pelan, "Jangan mulai lagi."
Vanya tersenyum geli. Baru saja Adam mau mencium bibir kekasihnya, sebuah tangan lain menahan pintu lift agar tidak tertutup.
"Seksnya di apartemen." tegur Yoga.
Adam berdecak kesal. Mereka bertiga mencari meja yang nyaman, tapi lambaian tangan dari sepasang kekasih yang merupakan sobat mereka membuat Vanya dan Yoga membelalak.
"Sherin!" Vanya menghambur ke pelukan sahabat Korea-nya ini. "Gue kangen banget, ya ampun! Lo makin cantik aja deh,"
"Lo juga cantik banget." Sherin tersenyum malu.
Yoga menjitak kepala Ricky cukup keras, "Ke mana aja lo, bangsat!?"
"Sakit, woy!" ringis Ricky sambil terkekeh. Sudah lama ia tidak bertengkar dengan Yoga.
"Kalian baik-baik aja, kan?"
Ricky mengangguk mewakili pertanyaan Vanya. "Lo gimana sama Yoga?"
"Kita juga baik kok."
"Vanya, cowok ini siapa?" Sherin menatap polos Adam yang berada disebelah Vanya.
Adam tersenyum tipis, "Adam Alessio Rayan, adik Clare sekaligus pacar sahabat lo." ucapnya bangga.
Ricky dan Sherin manggut-manggut dengan bibir mengucap kata 'wow' tanpa suara. Ternyata Vanya tidak jomblo lumutan lagi.
"Ya udah, sekarang mending kita duduk sambil nunggu satu orang lagi. Gue gak sabar lihat Rissa sama Adrian." ajak Vanya semangat.
Mereka berlima duduk menunggu acara mulai serta seseorang yang katanya akan datang jika pekerjaan selesai. Berbagai bisik-bisik kekaguman dari sebagian besar tamu undangan menyebar, bertanda orang yang mereka tunggu telah tiba.
Siapa lagi kalau bukan Leo Agler Aldevaro, miliuner dunia yang terkenal itu. Hanya dengan setelan jas berwarna hitam seperti biasanya para gadis memujinya sebagai manusia pahatan Tuhan yang sempurna dan seksi. Lebay, tapi ada benarnya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wildest of CLARE
Romance"Ketika keramahannya berubah liar saat dihadapkan dengan masa lalu." Claretta Alessia Rayan. Perempuan yang pergi menjauhi masa lalunya bersama sahabat yang sama-sama tersakiti ke San Francisco, ternyata tidak benar-benar bisa melupakan cinta pertam...