3. 𝘈[𝘭𝘶𝘬𝘢]

208 20 0
                                    

" 𝘉𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢𝘱 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘩 𝘥𝘪𝘢𝘮 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" 𝘉𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢𝘱 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘩 𝘥𝘪𝘢𝘮 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 "

Aku berjalan kembali ke arah kelas sambil menikmati sebungkus permen yang baru saja aku terima .

Lucu ya ada orang dengan tatapan tajam bahkan mengenakan jaket hitam yang sangat pekat tapi selalu menyimpan sebungkus permen di sakunya .

Astaga kenapa aku jadi memikirkannya .

Seyna bilang ia tidak bisa menemaniku pulang hari ini jadi aku terpaksa harus pulang sendiri hari ini .

Aku pun menunggu bus tiba di halte dekat sekolah dan suasana disana sangatlah sepi karna semua orang sudah pupang terlebih dahulu apalagi aku harus merapikan ruang UKS .

Suara angin dan kendaraan lewat dengan begitu saja dan banyak suara burung disana yang menandakan malam akan segera tiba tapi bus belum saja lewat .

kupandangi sepasang sepatu miliku dan beberapa semut yang lewat di sekitar sepatuku .

tak lama seseorang datang dan duduk disebelahku perlahan aku melihat ke arahnya .

Dengan terkejut aku melihat Aluka dengan wajah yang berantakan dengan luka di mana mana dan lembam memenuhi lehernya .

" Lo kenapa ? Abis berantem lagi ? " tanyaku padanya sambil melihat keseluruh bagian wajahnya .

Tapi ia diam mengabaikanku .

" Heh kalo luka lo di biarin bisa inveksi trus nanti bakal susah ilangnya " sahutku kembali padanya .

Dan lagi lagi ia tetap diam mengabaikanku .

Tak bisa ambil diam aku menarik tangannya lalu kembali ke dalam sekolah melewati lorong kelas dan berakhir di depan UKS .

Ku obati lukanya walau sebenarnya sudah terlambat karna beberapa luka nya sudah mengering .

" Kenapa lo obatin gua " Tanyanya padaku .

Pertanyaan yang terdengar tidak masuk akal di telingaku yaaa bagaimana bisa ada orang yang bertanya mengapa ia di obati padahal jelas jelas banyak luka yang tersebar di wajahnya.

" Menurutlo gua harus jawab pertanyaan itu ?" kesalku padanya .

" Tapi ya kenapa ??? " Tanya lagi .

𝘚𝘢𝘯𝘥𝘪𝘸𝘢𝘳𝘢 𝘚𝘦𝘮𝘦𝘴𝘵𝘢 [ Haruto ] - Hiatus -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang