[JANGAN LUPA FOLLOW! ]
[VOTE + KOMEN]
[NO PLAGIAT]
"Penyesalan terbesarku adalah tidak mencintaimu"
-NaJaemin
Definisi penyesalan itu yang seperti apa?
Mau tau?
Coba tanya pada Na Jaemin.
Tidak seperti cerita kebanyakan. Disini akan ku perjelas ap...
Jangan lupa vote ya manteman😖 Komen juga:) . HAPPY READING . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- oknum yang pengen tak hih 😬 - . . .
Sasa, gadis dengan rambut panjang digerai itu berlari-lari kecil menuju sebuah kelas diujung lorong.
Tangan kanannya menggenggam satu kotak makan berwarna biru.
Pagi tadi dia bangun cepat-cepat untuk membuat sarapan.
Dan dia pikir, pasti Jaemin suka.
Jaemin, laki-laki kelas 12 A yang sudah dua tahun terakhir dia taksir. Siapa yang tidak terpana dengan ketampanan seorang Na Jaemin.
Bad boy sekolah, mostwanted sekolah, visual sekolah, kapten geng motor sekolah, dan banyak lagi nama-nama alpha yang tersambung dibelakang nama cowo bermarga Na tersebut.
Tapi bukan itu alasan Sasa mengejar Jaemin.
"Nana!!! "
Panggil Sasa sambil memasuki kelas. Kelas Jaemin masih sepi. Hanya ada Haechan teman se geng Jaemin dan Renjun, Jeno yang sedang bermain game.
Iris cokelat Sasa terpaku pada sosok laki-laki dengan hoodie hijau di pojok kelas.
Ujung bibir Sasa terangkat membentuk sabit. Yang dia cari-cari ada di depan mata.
"Nana... "
Panggil Sasa semangat sambil duduk di bangku kosong depan meja Jaemin.
Jaemin sudah terbiasa dengan kehadiran gadis didepannya ini. Jaemin masih terus memejamkan matanya. Berharap agar Sasa segera enyah.
"Nana tidur? "
Tanya Sasa sambil memperhatikan wajah tampan Jaemin.
"Hmm.. "
Jaemin hanya berdehem sebagai jawaban.
"Goblok.. Tidur tapi di jawab" Ujar Haechan sambil tertawa lepas.
Jeno ikut tertawa. Dia tahu betul sifat Jaemin. Bodoh dan tolol. Kurang lebih seperti itu.
"Nihh sarapan.. Sasa buatin ayam yang direndam dengan bumbu rempah khas Indonesia, di baluti tepung goreng, lalu di goreng dengan penuh cinta. Khusus buat Nana"
Terang gadis itu panjang lebar.
Jaemin masih kekeuh tidak membuka matanya. Menunjukan bahwa dia tidak minat sedikitpun dengan makanan yang dibawa Sasa.
