3. Yuri 🌻

898 160 13
                                    

🌻Happy Reading🌻
🌻Jangan lupa vote dan komen🌻

Jassy sedang makan malam bersama Bunda Dara dan sang kakak, Theo.

"Tadi pagi Bunda udah ngunjungin makam Almarhum papah kalian. Kalian besok kesana ya"

Theo mengangguk "Iya Bunda"

Jassy memotong "Tapi Bund, besok aku  kayaknya gak bisa deh. Soalnya mau nemenin Varo jenguk Bunda Sissy"

Theo menengok "Emang Tante Sissy sakit Jass?"

"Iya Bang. Bunda Sissy sakit kanker otak. Hanya Varo yang sering rawat dia dirumah sakit. Ayahnya Varo bahkan gak pernah jenguk Bunda Sissy"

"Mereka bercerai ya sayang?" Tanya Bunda dara pada putri bungsunya itu

Jassy mengangguk "Iya Bund. Ayah Dery sering banget mukulin Bunda Sissy. Aku juga baru tau waktu Varo cerita sama aku. Itulah kenapa mereka bercerai. Ayah Dery juga udah nikah lagi sekarang. Dan bunda tau, pengadilan mengharuskan Varo tinggal bareng ayahnya. Tentu Varo gak mau. Tapi dia sering banget diancam dengan berbagai hal jadi dia terpaksa tinggal sama ayahnya"

Bunda Dara meringis sedih "Kasian banget Varo ya. Bunda jadi gak tega sama dia"

"Iya Bund"

"Yaudah besok Theo aja yang ke makam Papah. Kamu bisa lain kali sayang"

Jassy tersenyum dan mengangguk.

🌻Butterfly🌻

"Lo yakin Var bakalan nyerang sekolah sebelah?" Tanya Jimmy menatap tak yakin Alvaro yang sedang berkumpul di rooftop sekolah.

"Iya Jim. Si Sean udah perkosa sahabat kecil gue" Ucap Alvaro datar

Keenam teman-temannya membelalakan matanya tak percaya.

"Yuri??"

Alvaro Angkasa mengangguk

"Lo yakin Var, bisa aja kan it-" Ucapan Agus langsung dipotong Alvaro

"Yuri sendiri yang bilang sama gue tadi pagi. Dia nemuin gue di rumah gue sambil nangis-nangis"

Yuri, sahabat kecil Alvaro yang sekolah ditempat yang berbeda dengan Alvaro tadi pagi datang kerumah Alvaro dengan kondisi menyedihkan dan menceritakan kronologis pemerkosaan pada dirinya.

"Kok gue gak percaya ya?" Ucap Rama yang diangguki Aska

"Var kayaknya lo dibohongin deh" Ucap Aska sambil menatap Alvaro

"Aska!!! gak mungkin Yuri bohong soal ginian!!!" Bentak Alvaro pada Aska

"Tapi Var, lo ingat kan janji lo dulu sama Jassy. Kalau lo gak akan pernah lagi nyerang sekolah orang. Apalagi sekolah sebelah"

Ucapan Hosie membuat Alvaro terdiam

"Nah itu Var, Lo yakin khianatin janji lo sama Jassy. Itu juga sekolah Theo loh. Kakaknya Jassy" Sahut Jeka

"Gue gak bisa diam aja Jek, Yuri sahabat gue dilecehin!!!"

"Terus kalau ini merambat ke hubungan lo sama Jassy gimana" Ucap Agus sambil tersenyum miring

"Lo rela kehilangan Jassy buat balasin perbuatan orang pada Yuri walaupun lo belum tau kebenarannya kayak gimana" Tambah Aska yang membuat Alvaro diam seribu bahasa

"Gini Var, maksud kita baik sebenarnya. Kita selidikin ini dulu. Kalau terbukti Sean yang merkosa Yuri kita bakalan bantu Lo bogem si Sean. Tapi kalau gak terbukti kita yang malu Var" Ucap Rama menengahi

Alvaro meninggalkan rooftop dengan tangan mengepal. Teman-temannya hanya mampu menghela nafas kasar.

"Sean temannya Theo. Itu yang gue pikirin dari tadi" Ucap Jimmy sambil terduduk

"Iya lo betul Jim. Dan gue benar-benar gak percaya Sean ngelakuin ini. Kan kita sama-sama tau kalau Theo, Sean, Jae, Arez teman kita balap. Mereka juga gak sebejat itu sampai-sampai merkosa anak orang" Jawab Aska sambil meminum cola nya.

"Si Varo juga gak mikir dulu kayaknya. Kalau dia bogem Sean, Theo gak mungkin diem doang. Secara kan mereka se geng"

Ucapan Jeka membuat Agus berdiri.

"Varo udah ke sekolah Sean"

Jeka, Rama, Hosie, Aska dan Jimmy melotot mendengar ucapan  Agus

"Lo beneran Gus?" Tanya Jimmy gelisah

"Hm, cewek gue Wendy yang barusan ngechat. Yuk cabut!! Varo bisa bunuh anak orang disana" Agus berjalan meninggalkan rooftop terlebih dahulu disusul teman-temannya.




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Tbc
🌻🌻🌻

[✔] Butterfly | Vsoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang