Secangkir Kopi

337 43 16
                                    

Lantunan musik di jalan Malioboro, suara kuda lumping yang sedang bersama pelanggan, Budhe-Budhe yang sedang berjualan batik, dan tak lupa khas makanan Yogyakarta menyeruak di Hidung milik Pria itu.

Malam di Malioboro yang Indah. Siapa yang selalu merindukan vibes Yogyakarta?

Banyaknya pula turis luar negeri yang sedang bertamasya bersama  pasangan atau keluarga tercinta  nya, ada pula Orang  Jakarta atau daerah sekitar yang rindu oleh Kota Indah ini.

Pria itu menelusuri Kota Indah ini sendirian, menikmati angin sejuk di Malam hari padahal sudah tak jarang lagi Ia kesini tapi mau bagaimanapun jalan Malioboro selalu di rindukan meski Ia penduduk asli Yogyakarta.

Manik abu abu nya menangkap kursi disana, kaki nya melangkah dengan amat tenang untuk duduk di kursi. Seorang Wanita sedang mengsketsa di kursi itu, Pria itu duduk dengan perlahan. "Permisi, Maaf saya duduk di sini. Apa enggak masalah?" Tanya nya pelan.

Wanita itu mengangguk lalu tersenyum tipis, "Silahkan saja Mas. Kosong kok,"

Kedua nya duduk dengan santai disana melihat orang jalan melewati jalan itu dengan ramai. Di tangan Pria itu terdapat Kopi Arang yang Ia bungkus di Toko sebelah kebetulan Ia dapat bonus sebab Ia pelanggan setia Toko tersebut. Tangan Pria itu menyodorkan Kopi Arang ke Wanita itu, "Ini, Mba. Silahkan, saya tadi dapat bonus. Kalau mau ambil saja," tawarnya sambil tersenyum.

Wanita itu tersentak kaget, "Eh, buat saya Mas? Mas nya gimana?" Tanya Wanita itu.

Pria itu tersenyum, Wanita itu melihat Aura Pria di depan nya yang begitu hangat. Rambut abu-abu, Nata abu-abu, senyum yang sopan dan baik tak lupa ada sebuah tahi lalat di ujung matanya yang membuat kesan manis. "Gak papa kok, Mba. Saya sudah, nih," ucapnya.

Wanita itu mengangguk, "Terimakasih ya, Mas."

"Iya, sama sama."

Mata Pria itu melirik kembali ke arah Wanita itu, Ia sedang menggambar indahnya Kota Malam Malioboro dengan bagus. "Gambar Mbaknya bagus banget, Maaf saya enggak sengaja lihat."

Wanita itu memeluk bukunya sekilas Pria itu melihat terdapat semburat merah di kedua pipi itu, Pemilik surai abu abu terkekeh. "Saya serius lho. Ngomong-ngomong Mbak orang mana?" Tanya nya.

Wanita itu mengeratkan pegangannya pada buku namun manik nya menunduk masih malu. "Saya orang Jakarta kalau Mas sendiri?"

"Saya asli sini, Anak Yogyakarta hehe. Rupanya Mbak ternyata orang Jakarta toh...."

Memotong Pria itu berbicara, Ponsel nya gemetar karena mendapat telfon. Dengan cekatan Ia mengangkat nya. Wanita yang di sebelahnya melihat Pria asing itu sedang berdiri menelfon hanya terdiam melihatnya dari jauh meskipun dirinya terdiam tenang namun jantungnya tak bisa diam tak karuan. Inikah cinta pandangan pertama?

Pria itu kembali, Ia melihat jam alroji nya sudah waktu nya Ia kembali. Atensi Pria itu menangkap Wanita di sampingnya, "Aduh, Maaf mbak. Saya duluan ya? Saya ada keperluan penting. Saya pamit dulu."

Wanita itu menahan tangan Pria pemilik surai abu abu. "Em, Nama Saya [Name]. Kalau Mas?"

Pria itu tersenyum, "Arsalan, Panggil saya Alan ya? Salam kenal. Semoga Kita bertemu lagi."

[Name] tersenyum lembut, "Ya, Semoga Kita bertemu kembali sebelumm ku pulang Mas Alan."

○○○

Bagai Kejutan yang bak Novel Romansa, [Name] dikejutkan oleh sosok Alan yang sedang makan di Angkringan sendirian. [Name] ingin menyapa namun Ia terlalu malu untuk menyapa dan munculah Ide yang terlintas, [Name] membelikan Es Gelato yang terkenal di Yogyakarta bahkan Artis luar negeri sempat membeli nya disini!

Ia pun membeli Gelato dengan rasa Chocolate Chip Vanilla dan Green Tea yang menggoda selera nya. Ia membawa 2 Ice Cream tersebut menuju tempat angkringan. Alan sedang sibuk makan dengan tenang.

"Mas Alan!" Panggilnya.

Alan yang sedang makan langsung membenarkan dasi nya yang berantakan serta rambutnya. "Loh? [Name]? Sini, duduk!"

[Name] mendudukan dirinya ke kursi depan Alan, [Name] menyodorkan Vanilla Chocolatte Chip ke Alan. "Ini, Buat Mas. Gantian aku yang traktir,"

"Eh, untukku? ah, Maaf merepotkanmu. Terimakasih ya," Alan tersenyum.

Hati [Name] menghangat melihatnya, Ia membuyarkan lamunan itu. "Mas Alan kerja dimana?" Tanya nya.

"Sambil mengobrol, Pesanlah makanan disini. Ini Angkringan terbaik dan karena Kamu dateng dari Jakarta harus coba ini. Pesan yang Kamu suka,"

"Em, Pesenin yang terbaik aja dari sini Mas."

"Baiklah. Mas Ipul! Saya pesen Krecek dan Gudeg ya! Sambelnya dipisah!" Pekik Alan.

Karyawan yang dipanggil lantas tertawa sambil tepuk tangan, "Wih! Mas Alan keren banget toh kemarin dateng sendiri sekarang udah bawa Perempuan aja. Kenalin ke Saya dong Mas!"

"Ngawur aja Mas Ipul. Ini Kenalan saya kok,"

"Kenalan jadi Jodoh?" Canda Mas Ipul.

[Name] tertawa akibat Mas Ipul yang lucu sekali. Alan yang melihat [Name] tertawa hanya tersenyum. "Jadi, Saya kerja di Sekolah Jogja Montessori, [Name]. Kamu?"

"Aku baru Kuliah semester 7, Mas. Sekitar 2 Bulan lagi mau nyusun skripsi dari sekarang dan benerin revisi soalnya banyak yang salah kata Dosen."

Alan menyeruput Es Teh nya, Tangan nya memerogoh ponsel di tas nya. Ia menaruh Ponsel di depan [Name]. "....Semisal Kamu butuh bantuan, Hubungi Saya ya. Siapa tau bisa bantu ada yang membingungkan saat menyusun Skripsi," ucapnya.

[Name] Tersenyum, "Wah! Terimakasih, Mas! Ini bantu banget."

Alan hanya memperhatikan [Name] sambil terkekeh, "Kamu lucu ya, dek."

[To Be Continued.]

JOGJAKARTA | sugawara koushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang