( 10 ) ↬ HASIL DAN BYE TOORU

932 155 11
                                    

Saat ini m/n seharusnya sudah berada di gym untuk kegiatan eskulnya, namun suatu alasan membuatnya membolos kegiatan klub.

Kaki panjangnya dibawa berlari menerobos ratusan orang yang berjalan pulang. "Sialan... Guru sialan" ucapnya

Hari ini seharusnya anggota tim memberikan hasil ujian mereka, namun masalah yang dihadapi m/n membuatnya menjadi seperti ini.

Menemui guru mata pelajarannya dan memintanya membuat nilai palsu supaya dirinya tidak mengikuti remedial. "Aku tidak bisa Kageyama-san"

"Kau sengaja kan!?" M/n mengacak rambutnya "Aku akan lakukan apapun untuk itu, sugguh!!" Sang guru menyeringai "Apapun?"

"Ya apapun!"

"Baiklah kau harus ******* ***** ***** **"

——————————

Setelah negosiasi selesai, m/n berjalan menuju gym dengan senyum lebarnya.

Washijo-san yang melihat m/n di pintu masuk pun mendekati m/n "Darimana saja kau bodoh! Cepat berikan hasil ujian mu!" Dan dengan senang hati, m/n memberikan hasil ujiannya kepada bapak pelatih yang terhormat yaitu Washijo-san

Hasil ujian Mas emen

Matematika = 100
Fisika = 100
Biologi = 78
Penjas = 90
Bahasa Jepang = 56
IPA = 95
Bahasa Inggris = 55

"Bisa-bisanya setelah negosiasi nilainya masih jelek..."gumam emen

"Woah 100 di fisika dan matematika!! Gila!"

"Nyogok tuh nyogok!"

'Anjir tau aja' - emen

"Enak aja engga lah! Nyogok itu perbuatan yang gabaik"

"BAHAHAHA B.INGGRIS 55!!"

"Sudah! Cepat latihan sekarang!"

Dazai menatap m/n dengan seringainya "Lagi?" Tanya dazai. M/n yang ngerti maksud dazai nagngguk "Yoi, gaada yang tau kan?"

"Gue doang kayaknya"

Kebiasaan yang selalu m/n sembunyikan dari orangtuanya (meskipun angkat) yaitu dirinya yang selalu menyogok guru supaya nilainya bagus.

Dan cara menyogoknya pun anti mainstream, m/n selalu menawarkan sesuatu yang membuat para guru 'tergoda' untuk mengabulkan permintaannya.

Meskipun sebenarnya kepintaran m/n itu murni di hitung menghitung karena dirinya sering melihat buku rasi bintang yang dipenuhi angka.

Meski begitu, di pelajaran lain m/n bagaikan bayi yang tidak bisa berjalan.

——————————

Oikawa memeluk M/n dengan air mata yang mengalir deras.

“Akwu gwamwamu pwel hiks.. pwelgi.. hiks”

M/n menangis dalam hatinya. Baju yang baru saja dia beli, kotor karena ingus sepupunya itu. Hiks (个_个)

“Kau harus pulang, Tooru. Mereka membelikan mu banyak mainan, loh”

Mendengar kata 'mainan' Oikawa berhenti menangis, walau masih terdengar isakan kecil “Apa benar?”

'tentu aku bohong' batin M/n

Dengan mimik ekspresi bahagia, M/n meyakinkan bahwa orang tua Oikawa membelikan Oikawa mainan.

Masalah benar di belikan atau tidak tentang mainan itu, m/n tentu tidak peduli. Bukan urusan dia, kan?

Oikawa menyeka air matanya "M/n-nii jangan selingkuh saat toolu tidak ada ya!" Ucapnya

Orangtua Tooru terkejut, apa yang telah m/n ajarkan kepada anaknya!?

"Tidak tidak tidak, kita kan bukan keka—"

Pletak!

Benjolan terlihat di kepala m/n.

"MOU! AKU KAN TIDAK MELAKUKAN APAPUN PADA TOORU DASAR TEME!!"

"Sudahlah lebih baik kalian pulang, hush!" Ujar Nase.

Tidak sopan sekali Nase ini.

"Baiklah, terima kasih karena sudah mau merawat Tooru"

Sebelum keluarga Oikawa menaiki mobil, m/n mengetok jendela mobil. "Maaf, gaji m/n mana?"

"Gaji m/n-nii ikut toolu aja yu!! Nanti disana kita main baleng"

Oke, kalau gajinya bermain bareng Tooru, M/n dengan senang hati tidak perlu menerima gaji sepeserpun.

Bermain dengan Tooru sama saja bermain dengan 10 anak kecil. Tooru itu sangat aktif, apalagi ketika bermain bola voli. Stamina nya seakan selalu bertambah bukannya berkurang.

Ditambah lagi Tooru sangat berisik, persis seperti ibunya. Dimana-mana lebih baik Shinsuke anak tetangga sebelah.

Sudah baik, rajin, imut, sopan pula. Tooru mah kalah jauh.

"Kalian cepat pulang saja sana"

—————

M/n menatap seorang remaja yang diyakini sebagai 'kakaknya' itu.

Katsuragi Maki. Kakak kandung sekaligus kakak kelasnya ketika di sekolah.

Mereka memang selalu bertemu, tapi tidak pernah saling berbicara satu sama lain. Kalau ditanya kenapa, alasannya satu. Ayah mereka masih mengintai mereka.

Seperti kejadian m/n beberapa Minggu lalu, Maki juga mendapatkan beberapa luka setelah ayahnya itu meminta uang kepadanya.

"Bagaimana? Kita jadi melakukan itu?" Tanya m/n. Maki mengangguk, dirinya sudah tidak sabar memulai pertunjukan menyenangkan mereka. "Habisi dia, kan? Aku sudah sangat tidak sabar"

TBC😔

Btw, aku bawa book baru!
S!MR X Hq gitu
Ya pokoknya tap profil aku, disana ada book nya kok.

Btw, aku bawa book baru!S!MR X Hq gituYa pokoknya tap profil aku, disana ada book nya kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( ANIKI ) ↬ K.TOBIO X MALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang