2. Memori indah (Lian)

59 4 6
                                    

" Kamu itu bunga Mawar, tanpa duri tapi kamu suka Aster, jadi aku sebut kamu Aster ku"
~Liantara Cazaro

Lian menggendong Nara ke UKS sampai disana ada Dokter dan Bianka teman sekelas Nara dan Lian

" Lian!! Nara kenapa?"
Tanya Bianka dengan paniknya

"Suruh dokter periksa aja cepet, kalo udh langsung pergi" Lian pun keluar menunggu di depan.

Selang beberapa waktu dokter Rahel keluar dan memanggil Lian
"Saya sudah periksa Nara, dia hanya kecapean aja"

Lian masuk ke ruang UKS melihat Nara masih belum sadar

" Dokter udh meriksa Nara, dia kecapean, nanti kalo bangun loh kasih obat ini, gue tinggal jangan di apa apain temen gue"
Ujar Bianka yang beranjak pergi meninggalkan mereka berdua.

Lian menatap lekat wajah Nara, melihat gadis cantik yang menjadi kenangan dalam hidupnya...

" Ara, Nara Libya loh gak pernah berubah sejak terakhir kali gua ngeliat loh sedeket ini, Asterku yang paling indah dan memukau"

Lian mengelus kepala Nara dengan lembut sambil menatap wajah Nara seperti tidak ingin memalingkan pandangannya dari Nara, sampai Lian teringat akan kenangan nya dengan Nara.
~~~
3 tahun yang lalu

Lian duduk di kursi belajarnya menatap buku matematika yang sudah dia kuasi semua materi nya itu

" Lian udh di makan belum? " Tanya mama Serly ibu Lian yang lemah lembut penuh cinta kasih

" Udh mah, udh SMP kali mah, masa harus di tanyain terus"

" Bagi mama kamu itu tetep anak kecil" Mama Serly sudah ada di depan pintu kamar Lian menatapnya sambil memegang centong sayur

" Mama ngapain bawa centong juga"

" Gak papa, oh iya kamu gak ke rumah Nara dia lagi sakit kan, kalo ke rumah Nara bawa in makanan yang mama masak"

" Ngapa gak mama aja sih" Lian terlihat malas padehal dalam hati nya penuh semangat

" Kan yang suka Nara kamu bukan mama, nanti mama nyusul mau ngurusin papa mu dulu " Ujar mama Serly meledek Lian

" Apa sih ma" Lian pergi mengambil makanan ke dapur dan membawanya ke rumah Nara

Di depan rumah ada Bu Yuri ibu Nara
"Mas Lian " sapa nya dengan senyuman hangat

" Iya Bu, Nara nya ada?" Tanya Lian

" Ada mas di depan lagi baringan di depan tv, masuk mas"
Bu Yuri mempersilahkan Lian untuk masuk, Lian memang anak orang terpandang dan keluarganya di segani banyak orang, tidak terkecuali keluarga Nara, namun berbeda karena ibu Nara dan Lian berteman dekat.

Lian melihat Nara tergeletak di depan tv dengan ambal dan bantal guling, tertidur lelap

" Ketiduran mas kayaknya, sebentar saya bangunin ya mas" Bu Yuri mencoba membangunkan Nara

" Gak usah Bu, saya tunggu aja Nara bangun" Ujar Lian

" Oh ya sudah saya siapkan minuman dulu, ibu gak repot kok mas "

Lian tidak bisa menolak karena biasanya dia jarang mampir karena takut merepotkan

Lian terdiam melihat Nara yang tertidur lelap, dan memperhatikan Nara sampai Nara bangun seperti yang dia rasakan saat ini, saat melihat Nara membuat hatinya tenang.

" Ehh, Lian di rumah Nara?
Tanya Nara kaget saat bangun melihat Lian

" Mas Lian Dateng ke sini Ra, jenguk kamu" Ujar Bu Yuri sambil membawa minuman dengan tutur bahasa nya yang sopan, dan Nara mengangguk arti tanda mengerti

SAJAK MILIK LIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang