Hari itu memang bukan hari yang baik, malah bukan hari yang menyenangkan tapi kamu berhasil bikin hari itu 1% lebih indah.
-Perlahan kulangkah kan kakiku ke dalam sekolah yang kini menjadi tempat belajar baruku, sembari membenahi penampilanku. Tidak boleh terlihat menor, aku masih anak bawang kelas 10 bisa jadi sasaran seniorku apalagi saat ini masih MPLS. Berani sumpah sebenarnya aku takut sekali dengan lingkungan baru, aku tidak berani berbicara dengan orang baru sebelum diajak berbicara duluan, alhasil selama SMP aku tidak memiliki begitu banyak teman, makanya sekarang aku bertekat untuk belajar bergaul di SMA dan memulai lembaran baru kehidupan ku.
Semakin aku melangkahkan kakiku ke dalam dapat ku lihat banyak anak-angkatanku yang sudah berkumpul saling mengenal satu sama lain, tidak sabar rasanya bergabung dengan mereka dan berinteraksi walaupun mungkin nanti harus mendapat penolakan aku sudah tidak takut lagi. Toh kalau tidak diusahakan dunia tidak akan tau aku yang baru, sudah cukup kehidupan suram dan menyedihkan ku di SMP jangan sampai itu terulang kembali.
Dari kejauhan aku bisa melihat sosok kak kenan, senyumnya indah sekali terpatri menyapa setiap orang yang lewat didepannya dimataku dia yang seperti itu selalu nampak seperti malaikat yang entah muncul dari mana. sekali lagi ku periksa penampilanku lewat kaca yang senantiasa aku bawa, hanya kaca kecil biasa yang bertuliskan nama Delora hadiah dari kakak laki-lakiku saat usiaku 10 tahun
"Kak kenan" aku menyapanya terlebih dahulu, senyum yang sedari tadi terpampar indah entah kenapa malah menghilang. wajahnya berubah datar seakan tidak menyukai keberadaanku. sakit sekali melihat tatapan itu keluar dari kedua matanya yang dulu menatapku dengan penuh kasih sayang. Kak kenan ini pacar pertamaku, dia mengajakku berpacaran setelah aku deketi selama hampir 2 tahun, setelah pacaran pun hubungan kami terasa hampa kak Kenan memang cinta padaku. Tapi, tidak sebanyak aku mencintainya rasanya memuakkan setiap hari yang ku lakukan hanya mengemis cinta dan perhatian darinya sedangkan dia nampak enggan memberikan seluruh hatinya kepadaku.
"Oh delora, apakabar?" balasnya dan seakan peduli menanyakan kabarku, namun nyatanya aku tahu dia sudah berubah dan tidak benar-benar peduli kepadaku
"baik kak, kak Kenan sibuk? aku mau bicara berdua sama kakak" dengan penuh cemas ku tetap dirinya, wajah kak Kenan keliatan bingung namun ia tetap mengiyakan ajakanku, kami pergi ke tempat yang lumayan sepi, sebenarnya aku benar-benar tidak ada rencana apapun mengajak dia kesini karena aku memang hanya ingin berdua dengannya dan meluangkan waktu ku walaupun diantara aku dan dia hanya ada hening tapi tiba-tiba kak Kenan mulai bertutur.
"Mau ngomong apa?" dia menatap mata ku, sembari merapikan rambut ku yang berantakan karena berlarian kesini. Entah ide dari mana tiba-tiba sejuta pertanyaan keluar dari otak ku.
"Sebulan ini kakak kemana kak? Bahkan kakak gak datang diacara ulang tahun ku, kakak juga gak ngabarin aku sama sekali. aku salah apa?" Satu kata yang berminggu-minggu ini ku tahan dalam benak ku kini keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Planning
RomanceCinta masa SMA itu maju takut, mundurpun malah jadi jauh, diam ditempat bisa gagal. Semuanya harus direncanakan matang-matang dan presisi. Nandana menganggap kalau cinta itu harus seperti bensin yang mulai dari 0. Tapi, Delora yakin sebelum memulai...