Ballroom telah dipenuhi penggemar Agatha Hazel Elora. Mereka sudah sangat tidak sabar melihat aktris favoritnya berdiri di depan untuk memberikan salam kepada seluruh penggemar. Beruntung jika bisa foto bersama apalagi dapat tanda tangannya.
"Sudah tidak sabar kan, bertemu dan bertatap muka langsung dengan Agatha? Langsung saja kita panggil aktris kesayangan kita, Agatha Hazel Eloraa, " teriak pembawa acara dengan sangat bersemangat dan penuh antusias.
Pintu utama ballroom dibuka lebar-lebar. Agatha nampak di tengah-tengah bersama puluhan bodyguard yang akan menemaninya berjalan di karpet merah menuju stage di depan sana.
"Agatha cantik sekalii!! "
"Tha, foto bareng dong."
"Aaaaawww Agatha, Agatha nengok sini please."
"Gila cantik banget sumpah."
"Kak Agatha foto bareng."
Riuh ramai oleh sorakan dan pujian terdengar memenuhi ballroom. Sementara Agatha terus berjalan dengan anggun dan terus tersenyum sambil bergantian menyapa penggemarnya dari dekat.
Ratusan kamera digital dan kamera pada ponsel menyorot dirinya."Agatha apa kabar?" sapa pembawa acara saat dia sudah tiba di stage.
"Luar biasa bahagia karna bertemu dengan semua yang ada di ballroom ini."
Seluruh tamu beteriak lebih histeris lagi mendengar kalimat Agatha.
Ditengah acara, Agatha melirik pintu 3 yang terletak di sebelah kiri bagian ballroom. Pintunya tidak terbuka lebar seperti pada saat dirinya masuk tadi. Dan pintu itu biasanya digunakan untuk tamu yang terlambat datang.
"Ah itu pasti penggemar ku yang terlambat, " batinnya.
Kemudian tanpa disadari, fokus Agatha berubah hanya kepada tamu yang datang itu. Meski pembawa acara dan penggemar lainnya tidak ada yang menyadari.
Dia adalah seorang pria yang sangat tampan. Dengan setelan jas dan dasi yang melingkar di kerah kemejanya. Membuat Agatha terpaku pada sosok itu, karna baru kali ini dia melihat sosok setampan itu datang di acara meet and greetnya.
Kemudian ide cemerlang Agatha muncul. Dia turun dari stage dan membuat seluruh pasang mata mengikuti geraknya. Mereka pikir, Agatha akan segera memberikan tanda tangan dan memberi kesempatan untuk foto bersamanya. Ah, baik sekali Agatha. Bahkan penyelenggara M and G ini belum memberikan kesempatan itu, tapi dia sudah duluan.
Bodyguard otomatis ikut bergerak mengawal Agatha. Mengikuti aktris cantik itu bergerak."Hai! " sapa Agatha pada cowok yang baru datang itu.
Yang di sapa hanya diam saja. Dia sendiri sedang bingung kenapa ballroom pameran sains bisa seramai dan seberisik ini.
Sekali lagi Agatha menyapa sambil melambaikan tangannya di depan wajah cowok itu. "Hei, aku tau kok kamu pasti segitu terkejutnya saat baru datang lalu bisa bertatap wajah sedekat ini dengan aku. Tapi ayolah, nggak perlu freeze gitu. Hahahaa."
"Lo siapa? "
Mata Agatha membelalak. Inikah reaksi pertama seorang penggemar saat disapa oleh idolanya? Apakah cowok ini hilang kesadaran seketika? Hilang ingatan?
"Aktris cantik kesayangan seluruh tamu yang ada di ballroom ini. Termasuk kamu, dan pastinya seluruh alam semesta beserta isinya."
Cowok itu terdiam. Masih mencerna kalimat Agatha dan segala situasi yang ada di dalam ballroom. Saat baru saja menyadari dia salah ruangan, karna bukan Meet and Greet ini yang ingin dia datangi melainkan pameran sains, tiba-tiba...
"Karna kamu penggemar pertama yang terlihat paling tampan di seluruh tamu-tamu Meet and Greet ku, aku akan dengan senang hati memberikan tanda tangan pertama untukmu."
Dan... Agatha langsung menorehkan tanda tangan pada kemeja putih cowok itu.
"Selesai. Sudah ya, aku tau kamu memang sangat tampan dan berhasil membuat fokusku teralih hanya ke kamu. Tapi, lihat sendiri penggemarku bukan hanya kamu. Aku harus segera kembali ke-"
"Lo siapa? " Lagi-lagi cowok itu bertanya siapa Agatha. Kali ini dengan tatapan seperti ingin menerkam.
"A-Agatha, " jawabnya dengan terbata.
"Dengar ya, gue nggak kenal dengan lo, gue nggak tau lo siapa, dan yang pasti gue bukan datang untuk lo."
Agatha dibuat malu. Cowok itu bicara keras sekali hingga dia tau pasti banyak yang bisa mendengarnya.
"Kecilkan suara lo! Kalau nggak tau siapa gue, nggak mungkin. Gue ini Agatha Hazel Elora."
"Orang nggak penting yang udah nyoret-nyoret kemeja gue?"
"Terus ngapain datang ke ruangan ini kalau lo nggak kenal sama gue?"
"Pameran sains. Gue salah masuk ruangan."
"Nggak mungkin!"
"Dasar orang-orang bodoh. Mengidolakan orang sebodoh ini."
Setelah mengatakan kalimat itu, dia memutar badan keluar dari ballroom. Menyisakan bisikan-bisikan yang terdengar. Memang tidak semua tamu mendengar suara cowok itu, tapi juga tidak sedikit yang mendengarnya. Agatha benar-benar malu. Ini adalah acaranya bersama seluruh orang yang mengidolakannya. Tapi kenapa tiba-tiba seseorang datang dan mengacaukan acaranya?
Satu hal yang paling mengganggu pikiran Agatha adalah bagaimana bisa ada orang yang tidak tau siapa dirinya. Dan cowok itu bilang apa tadi? Dia bilang Agatha bodoh?
"Astagaaa, sepertinya gue harus membuat dia tau siapa gue sebenarnya," ucap Agatha dalam hati.
🪐🪐🪐
Annyeong nae dogjadeul 👋
Seneng banget akhirnya aku bisa mulai menulis apa yang selalu aku pikirkan dan imajinasikan belakangan ini. Udah berapa bulan lalu ya? Ah, pokonya udah berbulan-bulan berlalu.
Hopefully akan banyak reader yang membaca dan suka dengan segala imajinasiku. Kalau sudah gitu, mohon dukung aku dalam penulisan karya ini yaa. Dan sambil menunggu update cerita, kalian bisa membaca karyaku yang lain.
Oh ya, jangan lupa share ke teman-teman yang lain agar ikut baca cerita seru dan menyenangkan ini.
Kamsahamnidaaaa 🦥
Votenya jangan lupaaaaa heyyy!!!
👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Lazuardi
Fantasy🪐🪐🪐 Agatha jatuh cinta pada laki-laki misterius yang ditemuinya pada acara Meet and Greet film terbarunya. Dengan senang hati, Agatha menorehkan tanda tangan di baju Daniel tanpa diminta. Dia pikir Daniel adalah salah satu fansnya. Tapi ternyata...