Saturday Night

835 113 82
                                    

"Xiaojun."

"Hmm."

"Apa malam minggu nanti kau ada acara?" Itu Yangyang, sahabat sekaligus teman satu kelas dan jurusan Xiaojun.

"Tidak," Xiaojun mengalihkan pandangannya dari novel yang sedang ia baca. Memberikan seluruh atensinya kepada sang sahabat. "Memangnya ada apa?"

"Bagus! Temani aku. Anggap saja ini kencan kita, baby."

Dengan ekspresi jijik, Xiaojun melempar novelnya ke wajah Yangyang. Membuat lelaki yang lebih muda mengaduh.

"Sialan!"

"Kau yang sialan, sialan!"




☆☆☆




Xiaojun dan Yangyang turun dari mobil. Tadi, bocah itu menjemput Xiaojun. Sudah kewajibannya, bukan?

Suara riuh menyapa indra pendengaran Xiaojun. Sangat berisik, ramai serta padat, juga bau asap rokok dan alkohol. Seperti club malam, hanya saja ini berada di outdoor dan ada suara decitan ban.

Yangyang terikik melihat wajah suram sahabatnya, ia menggelayuti tangan yang lebih pendek.

"Kenapa sih?"

"Kau membawaku ke tempat seperti ini di jam 11 malam, Yangyang! Demi Tuhan!"

Ya, perlu di ketahui jika Xiaojun adalah anak alim. Tidak pernah ke tempat-tempat seperti ini.

Tawa Yangyang menjadi kencang. Ia merasa senang bisa membohongi dan membodohi Xiaojun si anak sempurna, dalam hal nilai akademik tentunya. Satu tangan yang kosong ia elus ke kepala Xiaojun, mengelus dan menepuk layaknya kucing.

"Tenang, aku akan menjagamu, baby."

•••

Nyatanya tidak. Tidak sama sekali. Yangyang memang pembohong ulung dan seharusnya Xiaojun tidak mempercayainya!

Lihat sekarang. Lelaki manis bersurai pink itu sedang asik dengan Kun-ge, kekasihnya. Dan Xiaojun ditinggal sendiri. Saat ini ia memilih untuk bersandar di sebuah batang pohon besar yang berada di sudut. Matanya menatap bosan orang-orang yang sedang berdiri juga bersandar di mobil mereka sambil bercengkrama. Tak lupa, sebatang rokok dan botol alkohol di masing-masing tangan mereka.

Semua mobil sudah terparkir rapi, kira-kira ada 5 mobil. Itu banyak sekali, dan Xiaojun tidak bisa membayangkan betapa berisiknya jika semua mobil itu 'berlari' secara bersamaan.

Ia mengeluarkan ponsel, berniat pamit dengan Yangyang. Tidak kuat berada di tempat terbuka seperti ini. Lebih baik waktunya ia pakai untuk membaca novel atau tidur.

Selesai mengirim pesan, tiba-tiba suara bising knalpot terdengar dari kejauhan. Sebuah mobil tanpa atap berwarna kuning mencolok datang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Overdrive ⭑ Henxiao / xiaodery ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang