Xiaojun bukanlah lelaki polos, culun, dan lugu walaupun ia adalah anak yang pintar dalam hal akademik dan jarang bergaul diluar. Usianya sudah menginjak 21, tentu saja pemikirannya sudah dewasa. Dan entah bagaimana awalnya, saat ini bibir mereka sudah saling bertaut. Dengan Xiaojun yang berada di pangkuan Hendery.
Suara desahan Xiaojun mendominasi, membuat birahi Hendery semakin meningkat. Tangan lelaki itu yang awalnya berada di paha Xiaojun, sekarang merambat menangkup pantat Xiao, membuat sang empu mendesah tertahan di dalam ciumannya.
Tak lama, Xiaojun menarik kepalanya menjauh, membuat ciuman mereka terlepas. Namun, Hendery segera memindahkan kepalanya ke leher Xiaojun. Gigit, jilat, hisap hingga meninggalkan beberapa tanda kemerahan disana.
"Oh.. Hendery.." Xiaojun mendongakkan kepala dengan tangan yang sibuk meremas surai Hendery. Wajah Xiaojun merah padam, ia merasakan ereksi pada bagian bawahnya dan sepertinya ia sudah tidak tahan. Padahal mereka belum melakukan hal yang lebih jauh. Poor little Xiaojun.
"Hendery.." panggil Xiaojun dengan suara yang serak.
Hendery yang sibuk menciumi bahu Xiaojun mendongak, matanya terlihat sayu karena tertahan oleh nafsu. "Hm?"
"Aku.. a-aku ingin.."
Mengerti maksud Xiaojun, Hendery menyeringai kecil. "Disini, Xiaojun? Di dalam mobil?"
Xiaojun terdiam sesaat lalu mengangguk kecil. Hendery tertawa kecil, tangannya ia tangkup ke wajah Xiaojun lalu membersihkan bekas saliva yang tersisa di sekitar bibir Xiaojun.
"Aku tahu ini yang pertama untukmu," ia mengecup sudut bibir lelaki manis tersebut. "Aku akan membawamu ke apartmentku."
Xiaojun mengangguk. Ia hendak beranjak dari paha Hendery namun orang itu menahannya.
"Tidak, kau tetap disini, sayang." Ucapnya sebelum menyalakan mesin mobil lalu melaju dengan kecepatan tinggi.
Selama diperjalanan, Xiaojun tidak berhenti memberi tanda di leher Hendery. Tangannya juga sibuk meremas kejantanan Hendery yang sudah sangat mengeras karena demi apapunㅡ Hendery agaknya menyesal karena ia sendiri yang menuntun tangan Xiaojun untuk bermain dengan Hendery's junior.
"Siapkan tenagamu karena aku tidak akan berhenti hingga kau pingsan."
Oh, tidak. Sepertinya Xiaojun membuat keputusan yang salah.
☆☆☆
3 months later
Semua berjalan normal. Xiaojun dengan Yangyang. Xiaojun dengan kehidupan kuliah dan tugas. Juga, Xiaojun dengan Hendery. Iya, mereka semakin dekat seperti sepasang kekasih namun masih tanpa status.
Beberapa kali Yangyang mendapati wajah Xiaojun yang murung, tetapi lelaki kecil itu pandai menyembunyikannya jika Yangyang sudah mulai curiga. Seperti saat ini, mereka sedang di kantin ketika jam kuliah sudah berakhir, Yangyang baru saja selesai memesan makanan dan yang ia temukan pertama kali adalah wajah murung Xiaojun sambil menatap ponselnya.
"Ada apa? Ponselmu akan meledak jika kau pelototi seperti itu."
Pelototan Xiaojun beralih ke Yangyang. Hampir saja ia melempar ponsel miliknya kearah sang sahabat.
"Sialan!" Gerutunya, kemudian menyimpan ponsel tersebut diatas meja. "Sudah seminggu Hendery sangat sibuk. Dia masih mengirimiku pesan, tapi selalu tidak bisa jika diajak bertemu."
"Apa alasannya?"
"Balapan, hangout dengan teman-temannya? Entahlah, ternyata aku masih belum benar-benar mengenalnya."
![](https://img.wattpad.com/cover/271351750-288-k83895.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Overdrive ⭑ Henxiao / xiaodery ✔
Teen Fiction[Two shoot] about a late night drive with Hendery and Xiaojun. ⚠️ • BxB • 18+ (for harsh words and make out scene) • baku language for life • typos • romance and lil bit cheesy ©️ jaehyuon Inspired by; Overdrive by Conan Gray.