PDKT [fail]

15 1 0
                                    

“Pulangnya gue jemput lagi, ya?”

Seorang gadis dengan kacamata yang masih bertengger dihidungnya langsung menoleh, menatap pemuda yang duduk di kursi kemudi.

“Ga usah,” ujar gadis itu.

“Kenapa sih, Ra?” tanya pemuda itu seraya menepikan mobilnya ketika sampai didepan gerbang sekolah.

Alara namanya, gadis dengan rambut lurus yang panjangnya hanya sampai bawah bahu itu hanya diam. Dia tidak tinggi juga tidak pendek.

Gadis dengan nama panjang Alara Darennayra itu sudah dikenal sebagai gadis yang kelewat cuek dari dulu.
Jangankan orang lain, orang tuanya saja merasa tidak dianggap olehnya.

“Gue bisa kok jadi bodyguard lo tanpa dibayar, mau ya Ra?”

Mendengar itu, Alara yang sebelumnya hendak keluar jadi tertunda. Ia kembali menoleh ke arah pemuda disampingnya dengan tatapan seram.

“Gila lo!” ucap Alara, kemudian mengerlingkan kedua bola matanya dan keluar dari mobil tersebut.

Melihat kepergian Alara, pemuda itu langsung berdecak kesal seraya memukul stir mobilnya.

“Gue ga bakalan nyerah, Ra!”

Namanya Ghafi, pemuda yang cukup tampan di mata gadis lain kecuali Alara. Ia tidak jahat, tapi juga tidak baik. Ntahlah, cukup sulit menggambarkan sosok Ghafi ini.

***

“Tumben jam segini udah nyampe? Kesambet apaan lo, Rash?” tanya siswa pada Arash.

“Banyak nanya lo, masuk sono!” usir Arash, mendorong temannya itu agar masuk terlebih dahulu.

Saat ini, Arash sedang berada dipinggir gerbang depan sekolahnya. Hari ini ia rela bangun pagi dan berangkat ke sekolah lebih awal hanya untuk menemui sosok gadis yang menjadi target barunya.

“Ngapain lo disini?” lagi, ada seorang siswi bertanya padanya. Ia teman sekelas Arash.

“Nunggu cewe gue, lah!” celetuk Arash, santai.

Siswi ber-nametag Dalva itu mengerutkan dahi, heran.

“Fiya? setau gue, dia ga masuk deh sekarang. Katanya ada acara gitu sama keluarganya.” jelas Dalva.

“Hah? Tau darimana lo?” tanya Arash.

“Gue ada liat di snap ig nya, masa lo ga liat sih? lo kan cowoknya!” ucap Dalva sedikit geram.

Arash menggeleng seraya tersenyum geli.

“Gue udah putus kali sama dia!”

Dalva melotot mendengar ungkapan Arash. Ia langsung memegangi kedua bahu cowok itu dan menghadapkan paksa ke arahnya.

“Apa lo bilang?” tanya Dalva masih tak jelas.

Arash hanya diam.

“Putus? lo putus sama Fiya? kapan?” tanya Dalva berturut-turut.

Awalnya Arash menggaruk kepalanya yang mendadak gatal, kemudian mengiyakan pertanyaan Dalva.

Dalva langsung melepaskan kedua tangannya dari bahu Arash, kemudia menunduk dengan kedua tangan yang terlipat diperutnya, seolah tengah memikirkan sesuatu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arash GharasatyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang