Chap.04

372 76 55
                                    

NB!

Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!

Untuk font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....

Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast.

Okey...enjoy this story!

Hope u like it!!

oOo

C. Penjahat mulai menjauh

Jiyeon berjalan menyusuri lorong sekolah, menatap kearah sebuah papan pengumuman yang dikerubungi para siswa.
Beberapa pasang mata menatap kearahnya, Jiyeon hanya mengendikkan bahunya acuh.

Orang cantik mah beda, ye kan!

Jiyeon berjalan, menghampiri papan pengumuman tersebut, bibirnya mencebik kesal,

Matanya yang langsung menatap kearah daftar nama siswa, kelas 11-2.

Ada tiga nama yang menarik perhatiannya,

Sehun Adinegara, Tzuyu Juwita dan Taehyung Alexandria.

"Hah..." Jiyeon berjalan memutar, hitung hitung jalan jalan melihat lihat hasil imajinasinya.

"Gue cuman sekelas sama mereka doang! Cukup anggap aja mereka ga ada udah, hidup gue pasti adem ayem aja." Ujarnya kembali berjalan tak tentu arah.

Bruk!

"Eh anjim apaan tuh?!" Jiyeon kaget, karena memang pada dasarnya dia adalah gadis yang gampang penasaran, Jiyeon berjalan, mencari tahu suara apa yang ia dengar tadi.

"M- maaf... Aku, aku salah apa?" Ujar seorang pria bersurai coklat itu takut, menatap kearah dua pria berbadan bongsor yang tengah menatapnya dengan tatapan mengejek.

"Cowok kok nangis! Laki bukan?!" Ujar salah satu pria itu lalu tertawa mengejek.

Jiyeon menatap tak suka, pagi pagi udah dibumbui pembulian.

"Heh! Apanih?! Pagi pagi udah buli anak orang, berasa hebat lu pada hah?" Jiyeon melipat kedua tangannya di dada, menatap dua orang yang lebih tinggi darinya itu tajam.

Jemari lentiknya menyentuh dasi dua pria itu, lalu Jiyeon tertawa kecil, "Baru kelas satu udah kayak gini? Mau jadi apa lu berdua hah? Jadi sampah masyarakat?" Jiyeon tersenyum miring, menepuk dada bidang sang adik kelas itu.

"Sok banget lo mentang mentang kakak kelas! Emang Lo siapa?" Kesal sang adek kelas itu.

"Gue? Gue kakak dia, mau apa lu? Denger ya dek! Baru juga nginjekin kaki di sini, jangan macam macam lu." Jiyeon menatap tajam kearah dua adik kelasnya itu.

Bahu Jiyeon didorong kuat, membuat Jiyeon mundur beberapa langkah,
"Lo siapa hah?! Cuman kakak dia kan!"

Suara tawa remeh te dengar, Jiyeon menatap kesal, tangannya kembali terlipat di depan dada, "Gue Jiyeonita Algiovani, camkan itu baik baik, dasar sampah!"

Bugh! Bugh!

Jiyeon melayangkan tinjunya, memukul ulu hati dua adik kelasnya lalu mendorong mereka berdua hingga terduduk di lantai.

Perfect Love for the VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang