Prolog

118 20 2
                                    

Hamada Asahi,anak kecil yg masih berada di kelas 3 SD. Dikenal sebagai anak yang sangat ceria selalu tersenyum walaupun pendiam. Dia memiliki seorang kakak bernama Hamada Yoshinori yang pada saat itu masih berada di kelas 6 SD. Awalnya semua baik-baik saja sampai insiden itu terjadi.....

Saat itu asahi dan yoshinori sedang di rumah dengan tante mereka yaitu tante Irene. Kenapa? karena mama dan papa mereka harus pergi ke luar negeri untuk mengurus pekerjaan. Karena urusan tersebut kediaman hamada saat ini hanya ada Asahi,Yoshinori dan juga tante mereka.

Hari demi hari terus berganti,tak terasa 1 minggu telah berlalu. Seharusnya saat ini orang tua asahi pulang, namun mereka tak kunjung datang.

"Tante,kapan papa sama mama pulang ?" tanya Asahi dan Yoshi bersamaan "uh- um... Papa dan mama kalian sedang di perjalanan, kalian sabar dulu ya" jawab tante irene dengan ragu sambil memberikan senyuman manisnya.

Sudah hampir tengah malam namun mama dan papa asahi tak kunjung datang. Yoshinori yang sedang tertidur bangun dari tempat tidurnya karena perasaan tidak enaknya. Niatnya ingin ke dapur untuk mengambil minum,namun ia terhenti karena menemukan tante irene menangis di ruang tamu sambil menerima telpon.

Yoshi yg merasakan adiknya terbangun dri tidurnya, ia dengan cepat menuju ke kamar Asahi. Dan benar saja, ia melihat Asahi yg terbangun dari tidurnya disana. "Kak kapan papa dan mama pulang?, aku khawatir" tanya asahi sambil mengusap matanya. "Bentar lgi kok, tenang ya" jawab Yoshi sambil mengusap kepala adiknya itu.

Tak disangka,pertemuan mereka seminggu yang lalu adalah pertemuan terakhir dengan orang tua mereka. Sekarang Kedua kakak beradik itu berangkat menuju ke rumah duka bersama tantenya. Sesampainya di rumah duka, Asahi yang tampak kebingungan. "Kak ini kenapa banyak orang memakai pakaian hitam disini?" tanya Asahi kepada kakaknya namun tidak dijawab oleh sang kakak karena tidak sanggup untuk menjawabnya.

Setelah masuk ke dalam rumah duka, betapa terkejudnya asahi melihat kedua peti yg berisi orang tuanya. Seketika air mata Asahi mengalir di pipinya, "kak, mama sama papa kenapa?! Kenapa kakak ga jawab *uhuk* *hiks*, mama sama papa *uhuk**hiks* kenapa, kak?" tanyanya kepada Yoshi sambil menangis. Yoshi dengan cepat langsung memeluk adiknya agar sang adik tenang. Yoshi tetap mencoba untuk tegar karena ia sudah mengetahui semua itu.

Setelah upacara kremasi selesai, mreka kembali ke rumah sambil membawa abu kremasi kedua orang tuanya.



Setelah insiden tersebut asahi sangat tepuruk,bahkan ia menjadi sosok yg lebih pendiam dri sblumnya, senyum yg sering ia tunjukan menghilang seketika dan tak pernah nampak lgi di wajahnya

Berbeda dengan Yoshi yang mencoba bangkit dari keterpurukan karena dia juga harus menjaga adik kecilnya itu.

























Berbeda dengan Yoshi yang mencoba bangkit dari keterpurukan karena dia juga harus menjaga adik kecilnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tante Irene (Adik dari mama Asahi)





Haiii, ini pertama kali aku buat cerita kyk gini smoga aja kalian suka ya >.<

Dan jangan lupa vote dan komennya yaa ^^

Gomawooo~~~

You Are My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang