chapter 9

355 22 0
                                    

Harus Bersabar Terlebih Dahulu Semua Itu Perlu Proses.. iyakan?

Mungkin tidak.


Beberapa Bulan Ini Aku Sudah Menguasai Kedua HAKI itu Bersama Diana sekaligus.

Kami Menguasai Nya beberapa Hari Yang Lalu mungkin Percobaan Nya adalah Manusia Yang Pengen Mati cepat Cepat. Tidak Mungkin Hewan.

Hmm..

Harus Berpikir cerdas Terlebih dahulu. Banyak Anak anak di umur 11-13 Itu Meminta Untuk Cepat cepat Mati. Bahkan Mereka Sering Meminta Orang orang Untuk Membunuh Mereka. Mau bunuh diri Tapi Takut. Hadeeh Dasar bocah. Ada ada aja

Kalau tidak bisa Menghargai diri mu sendiri Hargai Orang orang yang Menyayangi Mu Dan Juga orang orang yang ada di sekitar mu. Jika saja Kau Menginginkan Mati. Kau tidak akan Bisa Membanggakan Orang tua Mu di masa Depan Nanti nya (walau outhor sering ngeyel Ma Nyokap sih:v)

"Diana"

Aku Memanggil Diana Saat Kami Beristirahat Saat selesai Latihan Tadi. Agak susah Menggunakan Houshoka HAKI itu adalah HAKI Terakhir Yang belum aku Kuasai Sama sekali.

Diana menoleh Tetapi tidak menjawab Panggilan Ku Tadi. Dia Hanya Menoleh Dan Memiringkan Kepala. Dan juga Rambut panjang Yang menutupi sedikit Muka Nya. Itu membuat Ku Mengeluarkan Darah dari Hidung Ku. Bahkan Reyleigh ossan Hanya Bisa Tertawa.

Aku Mengelap Hidung Ku dan mengajak Diana Ke Tempat biasa Yang Kami sering Kunjungi saat selesai Latihan.

Yaitu Gang sepi. Kenapa? lebih nyaman Dan Juga sepi Tidak ada Orang disana.

Diana baru Duduk Sudah Ku Angkat Dan ku Tindih Ku dinding Gang Situ. Diana Terkejut Dengan apa yang kulakukan. Aku hanya Bisa Menunduk Dan menahan.

Tetapi sudah Terlambat aku sudah Mencengkram Tangan Diana Kedinding dan Tidak Tau harus Ngapain lagi.

Aku Hanya Bisa Menatap Kosong Diana Dan Juga di balas Dengan Tatapan Memerah Atau salting.

Mendekat Kan wajah Itu sudah dengan orang pendek Seperti Diana ini. Dan Juga Dia hanya Bisa Menunduk Dan tidak tah Harus apa.



"Kenapa Gugup Begitu?" Ucap Ku sambil Memegang dagu Nya Dan Membuat Kepala nya Ke atas Menatap Ku langsung.

Wajah nya Memerah Semerah Tomat. Hal Itu Hanya Bisa Ku Tatap dengan Datar dan juga senyuman Smrik Yang Daritadi Ku Pertahan Kan di bibirku.

"M-mau A-apa Kau?" Tanya diana Dengan Menatap Ku Demikian..

Mendekat Kan wajah terus Menerus. Mau sampai Kapan Ha?



Cup


Bibir Lembut menyentuh bibirku Saat Ku majukan sekali lagi Wajah Ku ke Wajah Diana. Aku hanya Bisa Merasakan Nikmat yang Menghantam Bibir ku Terus Menerus.

Mau berhenti? Tidak Mungkin. Aku Mau Menikmatinya Terus Menerus. Tanpa Henti Sekalipun. Tidak Mau Berhenti. Bibir Diana Begitu Lembut dan manis.

Sepertinya Diana sedikit Mencengkram Baju Ku Saat ku pegang Pinggang Nya.

Ku Tekan sedikit bibir Ku dan Melumat Nya Pelan. Di bibir Indah begini siapa Yang mau Berhenti?

Aku tidak Akan Membiarkan Orang orang Menyentuh Bibir Diana Secara Paksa. Orang Yang Menyentuh Bibir Diana Itu Aku sendiri.

Diana semakin Meremas Baju Ku dan Juga Pinggang Yang Ku pegang Berpindah ke bokong Dan Ku angkat Diana Lebih tinggi Dariku.

Aku hanya Bisa Memeluk Pinggang Diana Secara Kasar dan Juga akan Melumat Nya Lebih Dalam Lagi.

•pasangan Kriminal•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang