BAB 13

53 8 4
                                    

Allen yang tadi kena tunjuk botol kini dia mengambil lintingan truth

Dan isinya adalah...

'Apa pengalaman yang paling berkesan dalam hidupmu? '

"Apa tuch?  Ey ayo jawab dong al" Seru Resa setelah Allen membacakan isi truthnya.

" Iya iya.."

"Pengalaman yang paling berkesan ya?, sebenarnya nggak ada sih semuanya terasa biasa aja tapi gue bakal jawab yang menurut gua agak berkesan.. " Allen mulai bercerita dan yang lain menyimak, terutama bagas dia kelihatan yang paling antusias mendengar cerita Allen.

Dan begitu seterusnya mereka melanjutkan putar botol sampai akhirnya hari udah makin malam.

" Hah... Ngantuk banget. " Resa mulai menguap begitu pula dengan Letta dan Allen, mereka terlihat kecapean.

" Udah sana cewe-cewe masuk dulu, ga baik begadang. " Sahut bagas, yang masih asik bermain game digadgetnya bersama Geo dan gafa.

Akhirnya Resa, Letta, dan Allen masuk lebih dulu kedalam rumah bagas, mereka memutuskan untuk menginap.

Dan disinilah para cewe-cewe berada didalam kamar Resa yang memang disediakan oleh tantenya saat rasa menginap. Kasur berukuran king size yang muat untuk 3 orang jadi tidak ada yang tidur disofa atau kamar sebelah.

Sedangkan cowo-cowo masih asik diluar mereka tengah duduk-duduk dan makan camilan.

" Gila.., gua nggak nyangka ternyata Allen sama Letta juga temennya sepupu gua. Dunia emang sempit ya. " Celetuk Bagas disela ia menikmati camilan.

" Btw adek sepupu lo boleh juga gas, gua gebet ya. " Ucap geo yang mendapat lemparan kacang dari bagas.

" Nggak, gak boleh, lo buaya anjir, cewe lo banyak, nanti adek gua nangis kena lo, urusan lo sama gue, cuma gua yang boleh buat dia nangis. "

" Lo dari tadi diem terus si ga, sariawan lo?!. " Tanya bagas yang tengah memetik senar gitar

" Nggak, lagi nggak pengin ngomong aja. " Jawab gafa enteng sembari meminum minuman kaleng.

" Eleh, bilang aja jaga image depan Letta. " Senggak bagas pada gafa

" Uluh-uluh apenih, babang geo ketingalan berita. " Celetuk geo

" Apaan si...., nggak!." Balas gafa ngegas.

" Cieee... Ahahaha, udah lah yuk masuk, udah larut banget nih. " Ajak bagas dan bangkit diikuti teman temanya masuk kedalam rumah.

Mereka semua menginap dirumah bagas, hari semakin larut namun Letta terbangun di sepertiga malam untuk melaksanakan ibadah.

Dia tidak lupa membawa mukenah saat akan berpergian. Namun ketika ia hendak mengambil air wudhu di dalam kamar Resa ternyata keran itu mati. Alletta beristighfar dalam hati dia lupa semalam sebelum tidur Resa bilang bahwa keran kamar mandi dalamnya sedang mati, jadilah Alleta berjalan sangat pelan dan membuka kenop pintu dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara kegaduhan yang dapat membangunkan kedua sahabatnya yang sedang tertidur dengan posisi yang tidak etis. Bayangkan saja kaki Allen berada di muka Resa, begitu juga sebaliknya.

Alletta berjalan menuju kamar mandi di lantai 2 yang memang disediakan untuk bersama jikalau ada salah satu keran rusak, sehingga tidak menyulitkan untuk turun dan menuju kamar mandi bawah. Alleta memasuki kamar mandi tidak lupa berdoa terlebih dahulu dan segera menyelesaikan wudhunya, bahwasanya kita tahu kalau berlama-lama di kamar mandi itu tidak baik.

Tepat saat Alleta selesai, pintu kamar disamping kiri terbuka dan menapakkan seorang pemuda dengan keadaan barefacenya, ia mengusak matanya agar penglihatannya jelas, setelah dirasa sudah bisa melihat dengan jelas, pemuda itu tersenyum dan menyapa Alleta yang terkejut.

" Hai.. Kok udah bangun let?  Masih subuh gini? " Tanya Gafa, ya pemuda itu adalah Gafa yang ingin ke kamar mandi juga, yang ternyata keran di kamar Bagas mati.

" Astagfirullah... Ya ampun Gafa!, ngagetin aja, iya ini aku abis wudhu, aku masuk dulu yah, dah. " Balas letta buru-buru dan langsung masuk ke dalam kamar milik Resa, meninggalkan Gafa yang terdiam tidak bergeming berusaha mencerna kata kata Alletta.

'Astaghfirullah?, wudhu?, bukannya kata gio Alleta non muslim?  Hah? ' Gafa membatin, lantas ia menggelengkan kepalanya dan segera menuntaskan hajatnya yang tertunda.



Esok hari menyambut, letta sudah rapi dengan baju santainya yang tertutup, ia menyibak tirai jendela yang menghalangi sinar matahari yang hendak masuk, kedua temannya masih saja asik bergelung selimut, selepas subuhan mereka tidur lagi, tanpa terusik sedikitpun bahwa hari sudah semakin terik.

Alletta menghembuskan nafasnya, tanpa pikir panjang, ia lantas membangunkan kedua temannya itu, menarik mereka agar duduk dan membiasakan cahaya yang mulai menyelusup masuk ke indra penglihatan Allen dan Resa, Allen dengan mata yang menyipit satu sembari menggaruk leher, dan Resa yang menggaruk perutnya. Alletta di buat menahan ketawanya melihat tingkah laku kedua sahabatnya itu.

" Hey!, cepatan sana mandi, perawan ko bangunnya siang sih, ayo cepet mandi anak gadis. " Titah Alletta yang sambut lemparan guling dari Resa.

" Bacot lu ah, tau gak sih let...  Ih ya Allah gua tuh tadi lagi mimpi sama mas chrus, eh malah lo bangunin. Kesel gua sama lo. " Cerocos Resa, dengan mata yang masih sayup-sayup,  lihat bahkan dengan keadaan masih mengantuk pun Resa masih sanggup untuk berceloteh.

" Ya benerkan aku bangunin kamu biar kamu sadar, bahwa itu cuma mimpi.. "Balas letta dengan cengiran watadosnya.

" Brisik kalian, dah gua mau mandik duluan, bye fans! " Ucap Allen yang sudah malas mendengar adu argumen yang sangat tidak penting itu.

" Bareng len. " Resa bangkit dan lari menuju kamar mandinya, oh iya kerannya sudah di betulkan saat menjelang sholat subuh oleh Ayahnya Bagas.

Namun sebelum Resa sampai di ambang pintu, pintu sudah tertutup rapat dan di kunci dari dalam.

" Gak!" Allen berucap dari dalam kamar mandi.

Resa menghentikan langkahnya dan dihadiahi tawa oleh Alletta, Resa menatap Alletta horor dan akhirnya terjadilah kejar - kejaran dan perang bantal diantara keduanya.



TBC.....

Hai 👋
Sudah lama ya
Masih ada yang baca gak nih?
Sampai sini dulu ya...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALMET IJOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang