[1/10]

10.7K 1.4K 106
                                    

"Manjirou, cepat bangun!"

Kalimat perintah itu hanya Manjirou anggap sebagai angin lalu. Laki-laki dengan potongan rambut undercut itu masih enggan membuka mata dan memulai hari barunya.

Mendengar istrinya yang terus berteriak memanggil namanya dan juga menyuruhnya untuk segera bangun, Manjirou mau tidak mau jadi harus membuka kedua matanya.

Beberapa detik setelah dirinya mendudukkan diri di tepian ranjang, Manjirou kembali berbaring di kasur.

"Astaga Manjirou!" [Name] yang geram karena tidak mendapat sahutan dari Manjirou segera meletakkan pisau dapurnya dan berjalan kembali masuk ke kamar.

Kegeraman [Name] semakin memuncak saat melihat Manjirou yang masih tidur dengan keadaan seperti sudah begadang lebih dari satu tahun.

Kaki kanan Manjirou sudah menapak lantai, tapi tubuhnya masih terkena magnet kasur.

"5 jam lagi, ya?" Tawar Manjirou, mengangkat lima jari tangan kanannya.

"Di mana-mana 5 menit, kenapa kau sampai 5 jam?" [Name] berjalan mendekat ke arah Manjirou. Mau tidak mau [Name] jadi harus menggunakan senjata andalannya untuk membangunkan Manjirou.

"Bangun atau ku potong anu mu sampai habis?!"

Ya, senjata andalan [Name] adalah mengancam.

Seketika tubuh Manjirou langsung bangkit dari alam mimpi. Manjirou berjalan lunglai masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamar, dengan nyawanya yang belum terkumpul 100%.

Walaupun mantan berandalan, Manjirou termasuk ke dalam golongan suami takut istri.

[Name] merapikan ranjang tempat tidurnya. Saat ia hendak keluar kamar dan lanjut memasak, teriakan Manjirou membuat langkah kakinya terhenti.

"[Name], handuk!!"

[Name] menggelengkan kepala, lelah dengan kelakuan suaminya yang masih seperti bocah.

"Apa aku kena pelet, sampai mau menikah dengannya?"

𝐖𝐈𝐅𝐄 » manjirōTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang