[7/10]

5.2K 1K 75
                                    

Manjirou mengambil snack secara acak, toh jika mood [Name] membaik, ia juga tetap akan memakannya dan melupakan keinginannya untuk makan es krim.

Setelah membayar, Manjirou keluar dari supermarket membawa sekantong plastik isi snack dan juga satu kaleng minuman bersoda. [Name] sudah keluar terlebih dulu.

"Marah?" Tanya Manjirou setelah mensejajarkan langkah kakinya dengan langkah kaki [Name].

"Aku bukan anak kecil yang marah karena tidak di beliin es krim."

'Padahal kenyataan seperti itu.' Ucap Manjirou dalam hati. Sengaja tidak di ucapkan secara lisan untuk kepentingan cerita. Tidak lucu jika Manjirou mati konyol di tangan sang istri, dan [Name] yang menjanda.

"Kau bicara apa?" Tanya [Name], menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke arah Manjirou.

"Dari tadi mulutku tertutup."

"Dalam hati," Ucap [Name] menohok, seketika jantung Manjirou kayang. "Gini-gini pernah les privat sama Saiki Kusuo."

Kembali mensejajarkan kakinya dengan kaki [Name], tanpa aba-aba Manjirou merangkul pundak [Name]. "Baka." Celetuk Manjirou.

"Manjirou lepas!"

Manjirou menuruti perkataan [Name], namun ada maksud lain yang ia rencanakan. "Yang samp—"

Belum sempat Manjirou menyelesaikan ucapannya, [Name] sudah terlebih dulu memotongnya.

"—sampai apartemen dulu menang!!" Teriak [Name] langsung melarikan diri.

"Sialan! Aku belum siap!!"

𝐖𝐈𝐅𝐄 » manjirōTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang