Abyan POV
Bel tanda masuk sekolah sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu. Artinya aku juga harus mulai mengajar lagi. Aku berjalan menuju koridor kelas yang akan aku ajar. Sedikit tergesa-gesa sebab sudah jelas aku terlambat untuk masuk kelas siang ini.
Aku berlari-lari kecil menuju kelas sambil membawa buku-buku pelajaran yang kujadikan bahan untuk mengajar setelah ini.
Aku terlalu sibuk berlari, hingga aku tidak memperhatikan bahwa di depanku sedang ada orang lain yang juga sedang berjalan di koridor ini.
Braaaaakkk!!!!
"Aaaww!" aku terlalu asik berlari seperti anak kecil, hingga aku menabrak seseorang yang ada di hadapanku.
Ya Allah, ada-ada aja sih! Jadi makin bikin tambah telat masuk kelas aja.
"Maaf Bu, saya ngga sengaja. Apa Ibu baik-baik saja?" tanyaku pada seorang wanita yang sedang bersimpuh di lantai depanku.
"Eh iya, gapapa kok Pak" ucapnya sambil berdiri dan membersihkan sedikit bajunya yang kotor akibat kejadian barusan.
"Eh, Pak Abyan ya?" ujarnya tiba-tiba membuatku sedikit tersentak. Kok dia tau aku ya?
"Iya, eh ibu ini siapa ya? Hehe maaf saya gatau," ucapku seraya tersenyum canggung.
"Oh iya, kenalin Pak. Saya Aisyah, guru bahasa Arab yang baru," ucap wanita itu seraya menyodorkan tangannya, tanda mengajak salaman.
Aku terdiam sejenak seraya memandang tangan kosongnya yang masih ia sodorkan di depanku.
"Saya Abyan," ucapku seraya menyatukan kedua tangan. Bukan maksud sombong karena menolak bersalaman dengannya. Hanya saja kita memang bukan mahram. Lagipula, aku juga sudah punya istri yang pasti saat ini sedang menungguku di rumah.
"Oh iya maaf, Pak saya lupa" ujar Aisyah seraya menurunkan tangannya kembali. Terlihat sekali ada ekspresi antara canggung dan malu menjadi satu di wajahnya.
"Maaf ya bu, saya ada kelas. Saya duluan ya, udah telat soalnya" ucapku ramah, seraya menunjuk ruangan kelas paling ujung.
"Oh iya Pak," jawab Aisyah sambil tersenyum.
"Mari bu," ucapku seraya berjalan menuju kelas tujuanku.
"Iya, mari Pak" Aisyah menjawab dengan senyum dan anggukan.
Aku berjalan melalui lorong sekolah menuju kelas yang menjadi tujuanku mengajar. Entah kenapa, aku merasa masih ada yang memerhatikanku dari belakang. Perasaanku begitu kuat kalau memang ada yang sedang memerhatikanku dari belakang.
Aku menoleh ke belakang sejenak. Ada seseorang yang langsung balik badan membelakangiku saat aku melihat ke arahnya. Ya, ternyata dia dari tadi masih memerhatikanku.
***
Matahari mulai beranjak ke arah barat. Waktu menunjukkan pukul 16.00, artinya ini waktuku untuk pulang.
Pulang untuk bertemu dengan Syahifa istriku adalah obat penenang yang tiada duanya. Semua rasa lelah dan letih selama bekerja akan terbayar sudah saat aku pulang menemuinya.
Aku berjalan ke arah parkiran sekolah untuk mengambil motorku dan segera pulang. Saat baru saja menaiki motorku, tiba-tiba ada yang memukul pelan bahuku.
"Hei!"
"Eh Angga, ngagetin aja kamu" ternyata itu Angga.
"Langsung pulang?" ucap Angga sambil menyalakan motornya.
"Ya iya lah, mau gimana lagi?" jawabku dengan santainya.
"Oh, mungkin mau ngopi-ngopi dulu sebentar," jawab Angga dengan gaya sok cool nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever You
Spiritual[Sequel dari 'Stay Istiqomah ❤'] "Jika takdirku adalah mengikhlaskanmu, maka kuharap kamu menerimanya. Karena itu adalah puncak, dari caraku mencintaimu." - Syahifa Azzahra #16 in Pasanganhalal (28-07-2020) #52 in Syari (29-07-2020) #86 in Syari (27...