Ada yg pernah punya pengalaman mendengar suara ketukan tiga kali berturut-turut dalam jedah yg tidak terlalu jauh ketika sedang sendirian?
jadi ketukan tiga kali ini sebenarnya memiliki arti tersendiri, bukan sekedar ketukan biasa, hanya saja tidak semua orang tahu tentang hal ini.
Jadi cerita ini adalah cerita dari salah satu narasumber pemilik akun twitter SimpleM81378523.
Sebut saja namanya mbak april. mbak April, seorang mahasiswi fakultas kedokteran yg kebetulan sedang menjalani program Koas disalah satu kota di provinsi yg saat ini saya tinggali. waktu itu, mbak April mendapat tugas di kota yg cukup jauh dari tempat kelahirannya.
berbekal informasi dari kating mbak April, beliau mendapat kost sementara yg berlokasi tidak jauh dari rumah sakit tempat beliau bertugas.
sebuah bangunan tiga lantai yg memang diperuntukkan bagi tenaga koas dari luar-luar kota juga ditinggali beberapa staf rumah sakit.
waktu itu, tidak ada yg aneh dari bangunan itu. semua tampak normal, bahkan ketika mbak April memeriksa ruangan-ruangan tempat beliau nanti akan menghabiskan waktu tidak ada yg janggal sama sekali, mengingat sebenarnya mbak April ini memiliki sensitifitas yg lumayan.
hari itu, mbak April akhirnya sepakat untuk menyewa satu ruangan di lantai dua yg memang diperuntukkan bagi mahasiswi atau-pun staf perempuan, sementara, di lantai tiga adalah tempat mahasiswa serta staf laki-laki rumah sakit. sekali lagi, tidak ada yg aneh dari bangunan itu.
minggu pertama semua masih biasa saja, April, sama sekali tidak menemukan kendala berarti selama dia tinggal di tempat yg baru ini.
sampai suatu ketika, tugas Koas yg seharusnya sudah selesai pukul 4 sore dikarenakan suatu hal membuat April akhirnya pulang terlambat.
jam tangan menunjukkan pukul 6 lewat, sementara di luar langit sudah menjadi gelap.
April bergegas kembali. ia buru-buru berjalan cepat menyusuri lorong rumah sakit.
rumah sakit tempat April bertugas adalah salah satu rumah sakit dengan bangunan tua peninggalan belanda.
dibandingkan rumah sakit lain yg rata-rata memiliki bangunan modern menjulang keatas, rumah sakit ini lebih kearah luas dengan bangunan memanjang yg memiliki lahan yg sangat luas dengan taman serta pohon-pohon besar tinggi yg masih terjaga.
April buru-buru berjalan lebih cepat dari biasanya, entah kenapa firasatnya tidak enak sejak tadi, ditambah lagi, Ia masih harus melewati bangsal tempat dimana terdapat kamar-kamar kosong bekas pasien kejiwaan yg sekarang sudah dipindah ke bagian utara.
terdengar suara hentakan kaki yg menggema ketika April berjalan menyusuri lorong bangsal, jendela-jendela besar serta pintu bergaya lama menjadi satu-satunya pemandangan yg April lihat, tinggal sedikit lagi, April akan sampai di taman belakang, di-sana hanya ada rimbun tumbuhan dengan pohon-pohon tua yg besar, tinggi.
tidak ada yg perlu April khawatirkan karena jarak jalan setapak dengan kost yg ada diseberang jalan utama hanya berkisar sepuluh menit, April berusaha tenang dan mencoba tidak berpikir aneh, meski sebenarnya bulu kuduk pada lehernya berdiri.
beberapa kali ketika ia sedang menyusuri setapak demi setapak ketika melewati pintu-pintu bangsal, April seperti merasa kalau dibelakangnya seperti ada yg sedang membuntuti dirinya, hanya saja, April tak mau dan tak ingin menengok meski barang sebentar saja, karena ia bisa merasa bila suhu dingin yg mengerayangi dirinya dimiliki oleh mereka yg tidak pernah hidup.
April lantas mempercepat langkahnya, dibawah pohon-pohon tua yg rindang, April semakin merasa di sudut-sudut semak makin ramai yg sedang mengawasinya, ia ingin segera sampai ke kamar kost.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Ketukan ✔
Horror• Cerita ini bersumber dari salah satu twit di twitter dengan nama akun SimpleM81378523 • Cerita ini berdasarkan kisah nyata. • Genre horor. • Selesai.