01: the handsome man

9.1K 488 66
                                    

"Pesawat anda akan take off pukul 09.30 pm, Tuan."

Langkah tegas pria itu terhenti begitu sampai di depan lift, ia membawa matanya menatap sekilas jam tangan berwarna coklat yang bertengger elegan di pergelangan tangannya. Pukul 08.20 pm, masih ada tenggat waktu yang lebih dari cukup untuk ia mampir ke salah satu store terkenal di ibukota Negara Perancis.

"Pergi ke Celine Store dulu, ada yang harus ku beli di sana."

Pria di sampingnya itu mengangguk patuh, "Baik Tuan."

Ting!

Tepat setelahnya, pintu lift terbuka. Kedua pria berbalut pakaian formal itu segera masuk dan tak lama setelahnya pintu lift tertutup. Membawa keduanya pada lantai dasar hotel, atau basement untuk segera pergi dari hotel bintang lima ini.

Pria dengan balutan kemeja putih itu melangkah keluar lebih dulu, diikuti oleh satu pria lainnya yang berjalan pelan dengan Ipad yang tak lepas dari tangannya. Tak butuh waktu yang lama, kedua pria itu sudah berada di dalam mobil mewah dengan warna black metalik cantik. Satu pria yang memegang Ipad duduk di depan bersama sang supir. Dan sosok penting dengan kacamata hitamnya, sudah duduk rapi di kursi bagian belakang.

"Celine Store, Tuan Kim ingin pergi ke sana terlebih dulu." Ucap sopan pria bernama Sean, pada pria yang duduk di sebelahnya.

Setelahnya mobil melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan padat kota Paris malam ini.

Sean, pria dengan setelan jas formal berwarna biru dominan hitam itu mengecek isi Ipad nya. Disana terdapat jadwal jadwal boss nya yang sudah ia atur sedemikian rupa. Rapih, tentu saja karena Sean menyukai sesuatu yang tersusun atau tertata dengan rapi. 

"Jadwal anda dua hari ke depan kosong, Tuan Kim. Apa anda ingin mengambilnya sebagai cuti?" Sean bertanya sembari ekor matanya melirik boss nya yang tengah sibuk dengan ponselnya.

Entah apa yang dilakukan boss nya itu, Sean tidak tahu dan tak berkeinginan untuk memikirkannya.

"Hm, tambahkan satu hari lagi, aku ingin menghabiskan waktu dengan tunanganku."

Sang asisten hanya mengangguk menanggapi permintaan boss nya itu. Jari jemarinya segera mengontak atik Ipad berlogo apel tergigit itu, mengubah segala jadwal sang CEO untuk tiga hari kedepan.

Jalanan kota Paris malam ini tak sepadat biasanya, dalam artian tidak terjadi macet seperti halnya pada hari pertama mereka berada di Paris. Lampu lampu cantik dengan sinar kuning ataupun putih menghiasi sepanjang jalan ibukota Perancis ini, dan hal itu merupakan pemandangan yang lumrah bagi masyarakat lokal. Kota dengan ikon terkenal menara Eiffel ini penuh dengan wisata romantis'nya, yang sangat menarik bagi kalangan remaja dimabuk cinta atau untuk destinasi honeymoon.

Berbicara tentang kota ini, Paris merupakan kota pertama yang diketahui menggunakan energi listrik. Namun tak jarang banyak yang mengatakan bahwa kota indah ini adalah yang pertama memiliki lampu gas untuk penerangan jalan. Entah mana yang benar, tapi satu yang pasti, di saat kota lain masih gelap gulita, Paris sudah terang benderang. Itulah sebabnya ibukota Perancis ini memiliki julukan sebagai, City of Light atau Kota cahaya, atau dalam bahasa Perancis yaitu, la ville des lumières.

15 menit berlalu, mobil bermerek bugatti itu sudah terparkir rapih diantara mobil mobil bermerek lainnya.
"Aku ingin sendiri, tunggu saja dimobil."

Perkataannya tadi sontak membuat gerakan Sean yang ingin turun dari mobil terhenti.
Tanpa menunggu lama, pria dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung bangirnya itu langsung mengantongi ponselnya, lalu turun.

Tak ingin menunggu respon dari asisten pribadinya itu.

•••

South Korea, 01.25 PM

Mon Jouet  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang