Prolog

16.8K 46 1
                                    

"ahhh.... Aihhh... Ahhh.... Jhooonnnyyy"

Terdengar suara mendesis panjang yang keluar dari mulut nya.

"Kenapa?, Udah gak tahan?, Yah Cemen udah lah slesaiin aja."

"Tapi jhoonnn, ini terlalu enak sampe gak kuat... Ihhh"

"Ya udah keluar bareng aja"

"A..ayok jhoonyy, fasstterre jhoonnny..."

Ku percepat gerakan ku dan.....

"Ahhhhhhhhh......."

Lirih panjang dari kita berdua menandakan selesainya pertarungan kami.

"Jhonny, jangan kapok"

"Kenapa harus kapok, ibu kan tinggal di pukul pantat nya saja, sudah sange"

"Jhoonnny, jangan panggil ibu, Pertiwi aja"

"Iya iya deh"

Setelah itu kami tiduran sebentar, sambil membahas murid-murid lain di kelas.

Tak lama, Pertiwi (Guru Matimatika) mengeluarkan uang.

"Jhonny, buat kamu ya, pokoknya kalo bisa puasin ibu kek gini, ku kasih nilai bagus, uang dan sebagai nya."

"Ah kamu, mesti ngasih uang, kenapa sih? Kan aku bukan gigolo"

"Udah tak apa buat jajan kamu, yah makasih jhoony sayang."

Sambil mencium pipi, ia pun bergegas bangun dan meraih tangan ku.

Setelah mandi bersama, aku di atar pulang menuju kos yang berada di kota B.

Tiba-tiba ada telepon berbunyi

"Halo Jhonny, kamu besok ibu jemput ya, jangan naik motor oke"

"Tapi"

"Udah nurut sama ibu dapat banyak benefit"

"Ya udah Pertiwi, loveee u 😘"

"Love u to murid kesayangan"

Ia pun menutup telfonnya, aku sempat berfikir sejenak.

Apakah rahasia ini tetap aman, toh Pertiwi eh maksud ku Ibu Pertiwi itu cerewet dan bocor kemana-mana mulutnya.

Semoga tak lah, aku juga sudah tak lama merasakan sex semenjak duduk di bangku SMP.

Jadi ingin sekali meniduri guru lain selain guru ku, apakah bisa? Ah tak mungkin.

Mana ada guru yang rela di tiduri selain Ibu Pertiwi, tapi kalo bisa boleh di coba juga.

.

Keesokan paginya, aku bergegas bangun, mandi dan sarapan.

Rutinitas ku setiap akan berangkat sekolah, tak lupa aku menghubungi ibu ku yang berada di kampung.

Untuk memberi kabar, bahwa aku baik-baik saja dan selalu mendoakan ibu ku.

Setelah siap, aku bergegas menggunakan sepatu dan turun menuju lantai bawah.

Baru juga membuka pagar, muncul mobil Ibu Pertiwi.

"Pagi Jhonny"

"I..iya, Pagi Pertiwi"

"Sini langsung masuk aja ke mobil"

Ku raih gagang pintu mobil dan ku buka pintunya.

"Pukul berapa skrang?" (Tanyanya)

"Pukul 06.15 wi"

"Ya udah kita nyari parkiran bentar ya,"

"Emang mau ngapain?" (Tanyaku penasaran)

Setelah mencari tempat parkir yang agak sepi, ternyata dia ingin memberi Service.

Hastgahh, masih pagi loh ini.

"Buka cepet, lagi pengen permen nya Jhoonny"

Setelah ku buka resleting ku.

"Ih belom bangun, aku bangunin ya"

Aku pun hanya terdiam seribu bahasa, setelah  melihat Ibu Pertiwi mengulum Penis ku dengan sangat bergairah.

Aku bisa merasakan lidahnya yang lincah, menjilat di setiap bagian penis ku.

Dari ujung hingga ke pangkal, terus ia lakukan selama 30 menitan lamanya.

"Bu, gak kuat, uhh"

Ia pun mempercepat gerakan nya Dann....

"Ahhhhh"

Keluar suara lirih dari mulut ku, menandakan muntahan penis ku.

"Hmmm, banyak juga ya padahal semalem juga banyak loh, kamu pake obat?"

"Enggak, itu asli Weh dasar"

"Ah, enak, manis sperma kamu, masih mudah, penis panjang, apalagi masih energi banget.

"Makasih sayang😘"

"Sama-sama sayang 😘"

Setelah itu, kami bergegas berangkat menuju sekolah.

Setelah sampai ia pun menuju belakang sekolah, tempat dimana singgah nya kendaraan para guru.

"Aku duluan ya Bu"

"Iya sana, berkabar lagi kalo 👉👌💦"

"Iya Bu, saya ngikut aja"

Kami kissing kembali sebelum berpisah.

.

Jam istirahat pun tiba.

Saat keluar dari kelas, aku di hampiri oleh guru biologi untuk di ajak keruangan nya.

*(Btw, aku ini Anak IPS ya.)

Setelah sampai ke ruangan, aku pun di persilahkan duduk.

Owh sedikit info, Guru Biologi ini namanya Ibu Shanti ia guru Cantik dan juga galak, ya katanya sih.

Dia juga bertugas sebagai Bendahara Sekolah, seperti SPP dll.

*Lanjut....

"Ada apa ya Bu, kok saya di panggil?"

"Kamu belom bayar SPP di bulan November dan Desember, mau sampe kapan?"

"Ah iya ibu, secepatnya akhir bulan ya Bu, soalnya orang tua belum transfer"

"Lah, kemarin November juga bilangnya akhir bulan, skrang kok sama?"

"Iya nanti Secepatnya nya Bu, bener deh"

"Saya tunggu 1 Minggu, gak ada kabar dari SPP kamu, kamu dapat masalah sama ibu, ngerti?"

"Iya Bu"

"Ya udah, sana kembali ke kelas"

Aku pun bangun dan bergegas pergi dari ruangan itu.

Uang yang di beri ibu Pertiwi, gak cukup buat bayar, gimana ya? Apa minta tambahan? Coba deh.

"Ibu Pertiwi" (kirim pesan ke WhatsApp)

"Gimana sayang?"

"Saya mau bayar SPP, tapi uang nya kurang, gimana Bu?"

"Aduh, ibu belom gajian, apalagi uang ibu semalem sudah ibu transfer adik ibu yang sedang berkuliah di luar kota"

"Aduh, ya sudah Bu, nanti Jhoonny pikirkan sendiri"

"Iya nak, maaf ibu belum bisa bantu sekarang."

Ku tutup layar hp ku dan bergegas ke kantin untuk makan.

.

*Teng *teng *teng

Bell sekolah pun berbunyi, semua murid di pulang kan.

*BERSAMBUNG*

My Teacher My FavoritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang