*kriingg *kriingg
"Halo?"
"Ini Jhony kan?"
"Iya saya sendiri, dengan siapa?"
"Ini Bu Dias, kamu dimana kok tidak kelihatan di kelas?"
"Owh maaf Bu, saya sakit jadi tidak bisa berangkat"
"Sakit apa kamu, nanti Ibu jenguk mau?"
"Pusing dan panas dingin, boleh saja Bu hehehe...."
"Ya sudah, setelah mata pelajaran ibu selesai, ibu ijin pulang"
"Iya Bu"
Tumben Bu dias perhatian, gak biasanya dah pasti ada something.
*13.40 Wib
*Kringg *kringg
"Iya Bu, gimana?"
"Saya sudah di depan kos, kamar kamu yang mana?"
(Loh?, Kok bisa tau kos gue dah? Apa karena Bu Pertiwi)
"Lantai 2 Bu nomor 14"
"Ya sudah, ibu naik ya"
Udah tiduran aja, masih aja pusing nih pala.
*Tok *tok
"Jhonny?"
"Masuk saja Bu, enggak saya kunci"
*Ceklok
"Jhonny, gimana badan kamu, greges ya?"
Tiba-tiba Bu Dias langsung menyentuh dahi dan leher ku dengan tangannya.
"Ah badan kamu panas, ini ibu bawain parasetamol"
"Iya Bu terima kasih, ibu kok bisa tau kos saya ada di sini?"
"Saya tanyak² di ruang guru, ternyata Bu Pertiwi tau, ya udah di tunjukin sama dia"
(Sudah ku duga, ternyata Bu Pertiwi yang ngasih tau)
"Owh begitu 😊"
"Kamu belom mandi ya, mau ibu mandiin?"
Hah? Apa dah maksud pertanyaan, absurd Amat dah.
"Tidak perlu Bu, rasanya Gerah saja"
"Ya sudah buka baju mu, ku hidup kan AC nya."
Setelah ku buka baju, Bu dias pun sedikit tercengang melihat bentuk tubuh ku.
"Jhon, serius badan mu?"
"Iya Bu ini badan saya, kenapa Bu?"
Saat ku tatap matanya, ia masih tak percaya dengan lekuk tubuh ku.
"Ibu udah punya suami?"
"Eh, emmm, belum, ibu masih ingin sendiri"
"Kalau begitu, sini Bu aku bisikin sesuatu"
Dia mendekat dengan perlahan dan ku bisikin ke dekat telinganya.
"Aku sange Bu"
Ketika ku bisikin kata itu, langsung saja ku jilat telinganya.
"Ahhh, jhonn, jangan Ibu takut hamil, apalagi ibu masih perawan"
"Percaya sama aku gak Bu?"
"Tapi Jhon 🥺🥺"
"Kalau belum di coba mana tau Bu"
"Ya udah, ajarin ibu ya, masih pemula"
Setelah itu, aku mulai mengulum bibir nya yang kecil dan manis itu.
Aku mulai membawa dia ke dalam kenikmatan ya akan dia rasakan.
"Slurrrp sruup... Mmmhhmmm"
Lidah ku pun turut ambil peran dan saling bertukar air liur.
"Hah... Hah... Jhon, jangan bilang-bilang ya Jhon, takut"
"Ssstttsss 🤫, ibu ikut aja cara Jhon biar enak sampe klimaks"
*Angguk - angguk
Aku mulai melepas seragam guru ku, sembari menggerayangi pantat guru ku yang mulus.
Setelah ku buka seragam nya, aku pun tak tahan melihat 2 buah melon yang terlihat mengencang.
Seakan-akan meminta untuk di nikmati.
*Kreeekkk!!
"Ahh, jhonn, kamu kasar, untung kaos bukan seragam ibu"
"Aku udah tak tahan melihat 2 buah melon yang besar ini Bu, rasanya ingin segera ku nikati"
Langsung saja aku menurunkan Bra nya dan melahap melon di sebelah kanan.
Tangan sebelah kiri pun ikut ambil serta, memainkan melon dan puting merah muda itu.
"Ahhh jhonnn.... Aihhh jhonn... Ah ah"
Aku pun tak mempedulikan desahannya, yang penting aku menikmati Melon ini.
"Jhonn trus Jhon, jangan brenti hampir sampe Jhon"
Aku pun mencubit puntung kiri dengan kencang sembari menariknya.
Menghisap lebih kencang puting kanan ini dan....
*Seeerrrrrr
"Ahhhhhh jhooo.... Ibu pipis ahhh"
"Ternyata ibu cepat sekali menikmati nya"
"Abis ibu dah sange pas liat lekuk tubuh mu."
* BERSAMBUNG *
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Favorit
Roman pour Adolescentssilahkan Baca untuk kalangan di atas 17+ dan jangan lupa tinggalin Like dan komen kalian, don't forget to following.