MBG • BAB 4

130 4 4
                                    

Rose berusaha menutupi kewanitaannya yang terpampang dengan jelas di hadapan seorang laki-laki yang tidak di kenalnya. Namun, usahanya gagal karena tangannya selalu di tepis oleh laki-laki di hadapannya tersebut.

"You have a beautiful pussy baby!!" ucap Allard dengan suara serak.

"Kau ingin aku menjilatnya?" tanya Allard dengan nada sensual.

Mendengar nada suara Allard yang sensual tersebut membuat Rose menggerang dan kewanitaannya yang berdenyut meminta di puaskan karena napas Allard yang mengenainya.

Tanpa menunggu balasan dari Rose tersebut, lidah Allard sudah terlebih dahulu masuk mengoyak kewanitaan Rose tersebut. Rose yang merasakan lidah Allard berteriak karena merasakan sensi yang sangat aneh dan baru di hidupnya.

"Allard!! Call my name baby!!" ucap Allard kemudian melesakkan lagi lidahnya mengoyak kewanitaan Rose.

"A-llard!!" ucap Rose di sela-sela desahannya dengan susah payah.

'Yes!! Like that baby!! I like when you scream my name!!' batin Allard senang.

Mendengar teriakan dan desahan Rose yang memangil namanya membuat Allard semakin bersemangat melakukan kegiatannya.

"Ah!! A-aku mau keluar!!" ucap Rose susah payah di sela desahannya.

Mendengar itu Allard menyedot kuat kewanitaan Rose hingga membuat Rose memekik. Rose berusaha menjauhkan kewanitaannya dari wajah Allard namun Allard justru menahannya dengan mencengkram erat pinggang Rose.

Karena sudah tidak dapat menahannya lagi Rose orgasme di dalam mulut Allard yang langsung di telan mentah-mentah oleh Allard. Setelah memastikan jika tidak ada cairan Rose yang tersisa Allard bangkit sembari menatap Rose yang tergeletak lemah dengan dada naik turun di atas closet.

"You're taste is sweet baby!!" ucap Allard sembari membasahi bibirnya dengan lidahnya dengan gerakan sensual.

Setelah mengatakan hal itu Allard mengeluarkan ponselnya dan bermain sejenak sebelum kembali mengantongi ponselnya.

"What is you're name baby?" tanya Allard lembut sembari menghampiri Rose.

"Rose, Baby Rose!!" jawab Rose lemah namun, masih dapat di dengar jelas oleh Allard.

"Nama yang unik," ucap Allard.

Dengan telaten Allard memakaikan kembali pakaian Rose minus dengan celana dalam karena sudah ia sobek. Tepat saat Allard sudah selesai seseorang memanggilnya dari luar.

"Tuan."

"Wait baby," ucap Allard mengecup kening Rose dengan lembut sebelum pergi dari sana.

Setelah kepergian Allard itu Rose merutuki dirinya sendiri yang bisa-bisanya bertingkah layaknya seorang jalang yang haus akan sentuhan.

"I'm like a bitch now!!" ucap Rose malas sembari memutar kedua bola matanya malas dan menghela napas kasar.

'Tapi tuh cowo gentle juga mau masangin lagi baju gue,' batin Rose memuji Allard.

Rose berdiri dengan tangan yang berpegangan pada dinding bilik kamar mandi tersebut. Namun, ia merasakan yang aneh pada area kewanitaannya. Saat Rose menundukkan kepalanya ia membelakkan kedua bola matanya.

"Holy shit!!! Kancut gue!!" pekik Rose dengan nada tertahan.

"Ck dasar cowo syalan!!" maki Rose.

Dengan kesal Rose memasukkan celana dalamnya ke dalam tas yang berisikan seragam sekolah. Dan dengan terpaksa juga Rose tidak mengenakan celana dalam walau ia memakai rok yang tingginya hanya sebatas lutut.

Cklek

Saat Rose keluar dari bilik kamar mandi tersebut Rose mendapati kedua orang laki-laki sedang menatapnya dengan tatapan berbeda dimana salah satu laki-laki tersebut adalah orang yang beberapa menit yang lalu membuatnya mendesah keenakan.

💫💫💫

"Ini pesanan Tuan," ucap Rendi sembari menyerahkan sebuah kalung kepada Allard.

Tanpa basa-basi Allard menerima kalung tersebut kemudian mengantonginya dan menyuruh Rendi untuk menyediliki asal usul orang yang bernama Baby Rose.

"Pergi dan selidiki Baby Rose," perintah Allard dingin tanpa menguncapkan terima kasih pada Rendi.

"Pardon? Kalau boleh saya tau apakah dia bayi Tuan?" tanya Rendi takut-takut.

"Gadis remaja," jawab Allard membuat Rendi menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Saat Rendi akan pamit undur diri tiba-tiba pintu salah satu bilik kamar mandi tempat Allard tadi keluar terbuka dan munculah seorang gadis yang cantik dan imut namun, dengan tampilan yang berantakan.

Dari sini Rendi dapat menyimpulkan jika Tuannya bermain sebentar dengan salah satu wanita di dalam bilik tersebut dan ia tau alasan kenapa Tuannya meminta dirinya untuk membelikan sebuah kalung yang sudah di beri alat pelacak.

"Kalau begitu saya permisi Tuan," ucap Rendi kemudian pergi keluar dari kamar mandi tersebut.

Setelah kepergian dari Rendi tersebut Rose dan Allard saling berpandangan tapi Rose terlebih dahulu memutuskan pandangannya dari Allard dan berjalan untuk keluar dari kamar mandi.

"Mau kemana baby?" tanya Allard dengan suara dinginnya yang membuat Rose seketika berhenti.

Ketika Rose membalikkan badannya Rose mendapati Allard yang mengeluarkan aura menakutkan membuat Rose tanpa sadar menelan ludahnya dengan kasar. Sedetik kemudian Rose berjalan cepat menuju pintu keluar kamar mandi namun, dengan cepat juga Allard menarik tangan Rose hingga membuat Rose menabrak dada bidang milik Allard.

"Ck apa yang lo lakuin ha?!" pekik Rose dengan galak.

Melihat Rose yang seperti itu membuat Allard menaikkan salah satu alisnya.

"Lepasin gue!!" ucap Rose sembari mencoba melepaskan diri dari Allard.

Awalnya Allard biasa saja namun, lama kelamaan Rose semakin brutal untuk melepaskan diri dari Allard sehingga membuat emosi Allard memuncak. Dirinya paling tidak suka jika di ganggu ataupun di bantah dan Rose sudah menganggu dirinya.

Srakk

Brugg

Allard mengangkat tubuh Rose dan menghimpitnya di dinding dan menahan kedua tangan Rose di atas kepala dengan salah satu tangannya. Kedua bola mata Rose bergerak kesana kemari karena merasa tidak nyaman dengan posisinya.

Bagaimana bisa nyaman jika Allard berada di antara kedua kaki Rose yang terbuka lebar dan jangan lupakan karena Rose tidak memakai dalaman sehingga membuat kewanitaannya yang tak terhalang apapun tepat berada di junior Allard yang menegang yang hanya tertutup oleh celana Allard.

Melihat Rose yang tidak nyaman dan seketika menjadi diam membuat Allard merasa senang karena dapat mengontrol Rose.

"Kau merasakannya hm?" tanya Allard sembari menekan kejantannya membuat  Rose memejamkan kedua bola matanya.

"Jangan berbuat sesuatu jika tidak mau ku masuki dengan kasar disini," ucap Allard dingin yang langsung di jawab anggukan oleh Rose.

Perlahan Allard melepaskan kedua tangan Rose sehingga sekarang kedua tangan Rose berpegangan pada kedua bahu Allard gang menopangnya agar tidak terjatuh sedangkan Allard mengambil kalung di dalam sakunya dan memakaikannya di leher Rose.

"You're mine!!" ucap Allard sembari mengecup bibir Rose.

Bukannya membiarkan Rose berdiri dengan benar, Allard justru menggendong Rose layaknya bayi koala dengan kedua tangan Rose yang melingkar di leher Allard kemudian kedua kaki Rose yang melingkar sempurna di tubuh kekar Allard.

TBC
SEMARANG, 01 JUNI 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mafia's Baby GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang