1. prolog

19 5 12
                                    

"Apa yang kita inginkan dalam hidup, belum tentu kita dapatkan. Satu hal dapat merubah segalanya. Satu hal yang pasti di dunia ini adalah perubahan."
_Amara syakilla_
 

Amara Syakilla, seorang anak kecil berumur 10 tahun sedang di kamarnya bersama sang bunda bercanda gurau tak lama semar-semar terdengar suara desahan seorang wanita dan suara sang ayah yang baru saja memasuki ruang tamu dalam keadaan mabuk. Saat itulah terjadi pertengkaran hebat antara ayah dan bunda Amara.

"Mas! apa-apaan ini, kenapa kamu bawa perempuan ini kerumah kita hah," betak Arsy bunda Amara.

"Sayaaang ... ah, aku mau tidurrr," ricau Siska

"Ya udah kita ke kamar aja yuk, tapi kita main dulu yah." Fatur nenarik tengkuk Siska dan menyatukan bibirnya lalu melumatnya secara beringas bibirnya tampa memberi Siska celah untuk bernapas

"Mas! kamu apa-apaan sih hah!" Arsy yang melihat itu pun tak tinggal diam, ia menarik Fatur lalu nenampar wajah nya dengan keras

Plaaaak

"Hikss ... te-tega kamu mas, aku kecewa sama kamu," ucap arsy sambil memukul-mukul dada bidang Fatur.

Fatur terdiam, ia menatap lembut penuh rasa bersalah ke wajah sang istri lalu memeluk erat Arsy yang menagis, "maaf aku gagal...."

Siska yang melihat itu pun tidak tinggal diam, dia menarik Fatur menjauh dari Arsy, " mas, kamu lupa dengan yang kamu ucapin tadi hah? Kamu janji akan memberikan hak aku dan anak kita yang gak bisa kamu penuhi 11 tahun ini!" seru Siska.

"Mak- maksudnya apa mas? kenapa jadi begini? kamu punya anak selain Elang dan Amara?" ucap Arsy dengan lirih lalu mundur beberapa langkah.

"Ar ... a- aku bisa jelasin semuanya."

Flash back

Fatur masuk kedalam rumah mewah kediaman adagio dengan wajah datar dan tatapan dingin.

"Bagus ... kamu baru pulang jam segini, kemana aja kamu semalam hah!" Betak Farhan

"Mas ... Fatur baru pulang jangan di betak," ucap sang istri yang tak lain ibu Fatur

"Bela aja terus, liat gimana sikapnya sekarang!"

Farhan pergi meninggalkan Vio dan Fatur dan masuk ke ruangan kerjanya.

Vio beralih menatap putranya dengan lebut dan penuh kasih sayang, rasa nya sesak melihat wajah putranya yang penuh dengan lebam, "sini sayang, mamah obatin luka kamu," ucap vio lalu membawa sang putra duduk.

Vio mengobati luka Fatur dengan telaten dan penuh kasih sayang, "ma ... ma'af," ucap Fatur

"Shuuutt ... gak papa sayang, mama boleh minta sesuatu sama Fatur?" tanya Vio

"Minta apa ma?"

"Nanti malam ikut mama sama papa makan malam sama rekan bisnis yaa," pinta Vio dan di angguki oleh Fatur

Vio tersenyum, "yaudah ganti baju dulu, makan, terus istirahat yaa,"

Fatur melangkah menaiki tangga menuju kamarnya di lantai atas, sesampai di atas Fatur melempar tasnya kesembarang arah dan menjatuhkan dirinya tepat di atas kasur.

AMARA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang